Nusantara Festival di Glasgow: Dari Indonesia untuk Dunia

beritabernas.com – Acara festival Indonesia terbesar di Glasgow, Scotlandia terselenggara pada Kamis 6 Juni 2024. Festival ini mengusung tema Praktek Keberlanjutan dan Kearifan lokal Indonesia untuk Dunia.

Festival besar diselenggarakan oleh PPI Greater Glasgow yang bekerjasama dan berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk University of Glasgow, Applied art of Scotland, Scottish mask and Puppet Center, Gamelan Nagamas, West-End Festival serta KIBAR Greater Glasgow. Kegiatan ini juga disponsori dari kampus University of Glasgow, Telkom International, Indomie, Bank Indonesia, BNI dan donasi dari masyarakat Indonesia di Glasgow. 

Antonius Bima Murti Wijaya, Ketua PPI Greater Glasgow, dari Glasgow kepada beritabernas.com, Jumat 7 Juni 2024, kegiatan ini memiliki kekhasan dalam penyelenggaraannya. Ada 3 kegiatan utama yang diselenggarakan dalam acara Nusantara Festival ini. Pertama, Talkshow tentang bagaimana kearifan lokal sekitar masyarakat Yogyakarta yang mempengaruhi keilmuan Geologi Dunia oleh Dr Adam Bobbette.

Kemudian, talkshow seputar praktik pengembangan proyek seni berbasis praktik keberlanjutan antara Indonesia dan Scotland yang disampaikan oleh Sarah Diver Lang dan Dr Xingyu Tao dari Applied art of Scotland.

“Ketiga pembicara ini sangat menginspirasi terutama tentang potensi-potensi Indonesia untuk dapat mempengaruhi dunia dalam hal praktik keberlanjutan maupun dalam prakek kearifan lokal,” kata Bima-sapaan Antonius Murti Wijaya.

Gamelan Nagamas dan PPI Greater Glasgow. Foto: Dadan

Kedua, pentas budaya. Dalam kegiatan ini ditampilkan pertunjukan Tari Medley Indonesia dari beberapa wilayah Indonesia dan Tari Ratoh Jaro dari Aceh. Kedua tarian ini dibawakan oleh teman-teman PPI dan teman-teman diaspora lainnya. Ada juga presentasi Wayang Kulit dan Golek oleh Scottish mask and Puppet Center yang dibawakan oleh Malcolm Knight dari Scottish mask and puppet Center, penampilan Gamelan dari Nagamas (Komunitas Skotlandia) bersama PPI dan dimeriahkan pula dengan vocal group dan band dari teman teman PPI.

Ketiga, Pameran UMKM dan Bisnis Indonesia yang mendukung praktik sustainabilitas, komunitas dan kearifan lokal. Ada total 14 bisnis dan UMKM yang d tampilkan dalam pameran mulai dari bisnis makanan dan minuman (Jamukito, Terisunti, dapur cuk (UK), Indomie), Bisnis Fashion (Edith House Galleries, Indang Apang Galerries, Damia Shoes, Deisha Keisha Jewelry, Kamipurun, Planetwastra, the Scraft), dan bisnis pariwisata (travelxism) yang ada di Indonesia dan di UK yang dimiliki oleh orang-orang Indonesia.

Selain itu ada pula pojok seni yang menjual lukisan Batak dan Papua serta gelang tangan untuk penggalangan dana untuk kebakaran Pasar Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara dan Panti Asuhan Rumah Anak Pembawa Terang di Papua.  

BACA JUGA:

“Nusantara Festival ini selain mengenalkan potensi Indonesia juga sebagai ajang belajar bersama teman-teman Indonesia untuk lebih mengenal lagi Indonesia dari prespektif komunitas dan peneliti dari Skotlandia, United Kingdom,” kata Antonius Bima Murti Wijaya.

Ketua Panitia Axel Moentoro dan steering committee Nadira Nuri Auliani menyampaikan bahwa Nusantara Festival tidak hanya sekedar pengenalan budaya namun lebih jauh ke makna yang terkandung di dalamnya dan bagaimana kita bisa mengkoneksikan manusia dan lingkungan di sekitar.

Pengunjung dari Glasgow pun merasa sangat menyukai acara ini. Samantha, salah seorang pengunjung mengaku sangat menikmati acara ini. “Saya mendapatkan banyak informasi dari talkshow tentang bagaimana Indonesia mempengaruhi dunia. Saya sangat menikmati juga makanan Indonesia yang belum pernah saya coba sebelumnya dan saya juga sangat menyukai tarian-tarian dari barat sampai timur Indonesia,” katanya.

Para narasumber (dari kiri ke kanan) Dr Adam Bobbette, Sarah Diver Lang dan Dr Xingyu Tao dalam talkshow tentang praktik keberlanjutan dan kearifan lokal dari Indonesia untuk dunia. Foto: Dadan

Para penari yang mempersiapkan penampilannya juga merasa cukup tegang dan gugup karena pada momen ini mereka dapat menampilkan dan mengenalkan daerahnya kepada publik di Glasgow, Scotlandia.

Dalam persiapan, Kak Dinar selaku pelatih tari mengatakan teman-teman sangat berkomitmen dalam latihan meskipun banyak yang masih pemula namun sangat bersemangat untuk mempelajari budaya Indonesia lebih lanjut.

Proses persiapan Nusantara Festival, yang dimulai dari menulis proposal dari bulan Oktober 2023 hingga tereselnggaranya acara adalah hal panjang yang dilalui oleh teman-teman panitia PPI Greater Glasgow. Banyak tantangan dan hambatan yang dilalui oleh teman-t eman panitia termasuk didalamnya menyeimbangkan dengan kegiatan akademik teman-teman pelajar Indonesia di wilyah Greater Glasgow. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *