Berusia 33 Tahun, Museum Monjali Sudah Dikunjungi Jutaan Orang

beritabernas.com – Pada 6 Juli 2022 Museum Monjali (Monumen Jogja Kembali) telah berusia 33 tahun. Museum yang diresmikan Presiden Soeharto pada 6 Juli 1989 itu hingga kini telah dikunjungi jutaan orang.

Menurut Kepala Museum Monjali Kol (Purn) Maryono S.Sos pada peringatan HUT ke-33 Museum Monjali, Rabu 6 Juli 2022, mengatakan, Museum Monjali dibangun dengan maksud sebagai ungkapan penghargaan dan rasa terima kasih kepada pahlawan, mengabadikan tonggak sejarah peristiwa Jogja Kembali yang telah membuktikan kemampuan bangsa Indonesia berjuang untuk bangsanya dan tidak melupakan sejarahnya, memiliki patriotisme dan nasionalisme yang tinggi.

Dikatakan, sejak diresmikan hingga mencapai usia 33 tahun pada 6 Juli 2022, sudah jutaan orang yang mengunjungi museum ini. Museum Monjali selalu masuk dalam papan atas jumlah kunjungan museum di DIY.

Para tamu undangan foto bersama usai upacara HUT ke-33 Museum Monjali, Rabu 6 Juli 2022. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

“Ini sangat membanggakan bagi kami semua. Sebagai pengelola, kami bersyukur dapat menyampaikan edukasi sejarah perjuangan bangsa Indonesia serta penanaman nilai-nilai patriotisme pada generasi penerus. Karena pada hakekatnya bangsa yang tangguh adalah bangsa yang mencintai sejarah bangsanya dan tidak melupakan sejarahnya, memiliki patriotisme dan nasionalisme yang tinggi. Kami tentu tidak boleh puas dengan perolehan itu,” kata Maryono yang bertindak sebagai inspektur upara pada peringatan HUT ke-33 Museum Monjali.

Dikatakan, pihaknya tentu tidak boleh puas dengan perolehan itu. Inovasi-inovasi tetap selalu harus dilakukan agar museum menjadi sangat menarik dan nyaman untuk dikunjungi. Pelayanan kepada pengunjung harus selalu ditingkatkan agar informasi yang dibutuhkan pengunjung dapat diperoleh dengan mudah dan lengkap.

Sebagian tamu undangan foto bersama usai upacara HUT ke-33 Museum Monjali, Rabu 6 Juli 2022. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

“Dengan pelayanan yang baik dan pengelolaan yang baik pula ditambah dengan kemajuan teknologi museum dapat menjadi daya tarik wisata yang menghibur dan menjadi sarana belajar yang efektif, memperoleh kemenangan fisik dan diplomasi serta untuk mewariskan nilai-nilai luhur perjuangan bangsa Indonesia kepada generasi penerus,” kata Maryono.

Upacara peringatan HUT ke-33 Museum Monjali diikuti para karyawan dan dihadiri sejumlah tamu undangan, antara lain Ketua Umum Barahmus DIY Ki Bambang Widodo SPd MPd, Ketua Paguyuban Sejarawan Ngayogyakarta (PSN) Dra Chatarina Etty SH MSi MPd, sejumlah pejabat dari Kodim dan Polres Sleman, kepala-kepala museum se-DIY dan sebagainya.

Peluncuran buku “BERPALING KEPADA SISTEM AMONG, Bunga Rampai Ketamansiswaan, Permuseuman dan Kemasyarakatan”. Foto: Istimewa

Upacara diakhiri dengan lomba permainan tradisional egrang dan ramah tamah dengan dimeriahkan orgen tunggal di Aula Museum Monjali.

Sedangkan puncak acara berlangsung di Gedung Serba Guna Museum Monjali ditandai pemotongan tumpeng oleh Bupati Sleman yang diwakili Sekretaris Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman diserahkan kepada Kepala Museum Monjali, Ketua Umum Barahmus DIY dan Ketua Panitia Nanang Dwinarto.
Acara diakhiri peluncuran buku “BERPALING KEPADA SISTEM AMONG, Bunga Rampai Ketamansiswaan, Permuseuman dan Kemasyarakatan” secara simbolis oleh Ki Bambang Widodo, yang juga tokoh Tamansiswa dan wartawan senior. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *