Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo Ajak Masyarakat untuk Memilah Sampah

beritabernas.com – Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengajak masyarakat untuk memilah sampah mulai dari rumah. Hal ini perlu seger dilakukan untuk mengatasi masalah sampah yang berbuntut ditutupnya TPST Piyungan, Bantul beberapa waktu lalu.

Menurut Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, untuk masyarakat perlu melakukan gerakan pilah sampah dari rumah menurut jenis dan kategorinya, minimal sampah organik dan anorganik, menyalurkan sampah layak daur ulang ke bank sampah atau TPS3R.

Kemudian untuk lembaga pengelola sampah, menurut Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, memilah sampah menurut jenis dan kategorinya minimal sampah organik dan anorganik, mengolah sampah anorganik layak daur ulang, mengumpulkan dan mengangkut sampah organik dan residu secara terpilah dan terpisah.

Sedangkan untuk camat dan lurah, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meminta agar melakukan kampanye, edukasi dan informasi kepada masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah dari rumah. Selain itu, mendorong terbentuknya bank sampah di tingkat RT/ RW, padukuhan.,membangun integrasi dan kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, pengelola destinasi dan desa wisata, lembaga kemasyarakatan kelurahan dan lain-lain.

Dikutip beritabernas.com dari akun twitternya, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo pun memohon bantuan masyarakat semua untuk penanganan sampah sebelum sampah dibuang, sampah harus dipilah terlebih dulu dan mulai sekarang harus menerapkan TPS3R (reduce, reuse dan recycle) di Sleman agar Sleman menjadi kabupaten yang bersih dan cantik dimulai dari keluarga RT/ RW, padukuhan, kelurahan dan kapanewon atau kecamatan serta seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Sleman dengan kesadaran bersama

Dikatakan, terkait permasalahan penutupan TPST Piyungan, Pemkab Sleman telah mengambil beberapa langkah strategis, yakni telah memulai pembangunan TPST di Sleman Barat, Tengah dan Timur.

Menurut Bupati Sleman, saat ini pembangunan TPST sedang dalam proses perizinan. “Kami menargetkan pada tahun 2023, TPST di Sleman sudah bisa beroperasi dan Sleman tidak bergantung sepenuhnya pada TPST Piyungan. Sementara untuk rencana jangka pendek, pemerintah akan mengoptimalkan pengolahan sampah di 13 transfer depo dan 23 TPS 3R. Nantinya akan dioptimalkan untuk memilah sampah organik dan anorganik,” kata Kustini Sri Purnomo.

“Untuk mensukseskan rencana besar tersebut, saya meminta masyarakat untuk mulai memilah sampah dari rumah. Dengan pemilahan, sampah organik akan bisa dibuat kompos dan sampah anorganik bisa dijual kembali,” katanya. (lip)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *