beritabernas.com – Ratusan peserta dari berbagai kota di Indonesia yang mengikuti Workshop Pitcbook Komunitas Yuk Menulis (KYM) pimpinan Vitriya Mardiyati menyambut dengan penuh kebahagiaan, karena cover yang mereka buat secara berkelompok telah mulai bermunculan. Kegiatan yang dimulai secara daring sejak Jumat 2 Pebruari 2024 ini telah nampak hasilnya.
Beberapa kelompok yang sudah disetujui naskahnya dan muncul covernya, seperti kelompok Sutanto, Atlaili, Salimah, Badiatul Hidayah, Iis Syamsiah dan Susi Setyowati.
Cergam “Kena Batunya” berkisah tentang Yolanda bersama sahabatnya Faisal yang menyukai permainan tradisional Gobog Sodor. Teman lain yang suka usil bernama Varo nimbrung ikut bermain, namun malah melepaskan lebah untuk mengganggu Yolanda, justru lebah menyerang Varo. Cergam ini dibuat oleh Sutanto (Gutu MTsN 3 Bantul), Yuni Iswari Dewi (Guru MTsN 9 Bantul) dan Caecilia Agustina (Guru IPA di SMP Stella Duce 1 Yogyakarta)
Cergam “Teman Manis Dari Bambu” yang ditulis Atlaili (pengajar di SMPN 225 Jakarta), Ika Esti (pengajar di MAN 2 Kota Serang) dan Surti (pengajar di TKIT Yasmin Muadz Bin Jabal Sleman Jogjakarta) berkisah tentang dua sahabat Moli dan Meli sangat suka kue putu. Suatu sore, karena sudah tidak sabar menanti Mamang Putu langganan mereka, Meli berlari menabrak Moli sampai terjatuh dan ngambek. Insiden tersebut tidak membuat pertemanan mereka retak. Keesokan harinya mereka sudah baikan kembali dan menanti Mamang Putu seperti biasa.
BACA JUGA:
- Gandeng KYM, MTsN 3 Bantul Buat Even Menulis Pantun Pemilu
- Akhir Lusono Kunjungi Duta Literasi Bantul
Salimah (Kepala SD Putren Pleret Bantul, Marganda Kristianto Purba (Guru SDN Malaka Jaya 07 Pagi Jakarta), Kenzo Gravilla Perdana (Siswa SMP Home Schooling Bina Karya Pandanaran) membuat cergam “Kisah Tiga Sahabat Singkong” berkisah tentang tiga orang bersahabat yaitu Cantika, Chintami, dan Cecilia yang suka membuat penganan dari singkong dalam hal ini Cemplon akan mengikuti Lomba Memasak Makanan Tradisional. Mereka bertiga bekerja sama berkreasi dan berinovasi untuk membuat Cemplon rasa nangka dan coklat dengan tekstur yang lembut dan dibuat berkarakter.
Sedangkan cergam “Tabunganku Unik” yang menceritakan tentang seorang ibu yang membekali & melatih anak-anaknya agar mempunyai karakter yang baik sejak dini. Diantaranya yaitu membiasakan diri untuk bangun pagi, beribadah kepada Allah SWT & bisa mengatur uangnya. Ditulis Badiatul Hidayah (Guru MI Islamiyah Bandengan Jepara), Endang Supriyati (Aktivis Ormas di Pekalongan), Siti Jubaidah (Guru SD Kulon Progo)
“Kue Kita Ternyata Sama” merupakan cergam dengan seting cerita tentang Makanan khas tradisional dari Bengkulu, Magelang dan Tasikmalaya. Cergam ini ditulis Iis Syamsiah (pengajar Bahasa Inggris di MTsN 1 Tasikmalaya), Tri Puji Rahayu (kepala sekolah di KB Roudlotuththolibiin Borobudur), dan Lisa Marlina (guru Bahasa Inggris di SMP Negeri 08 Lebong,Bengkulu.)
Rahmi Nur Azizah (guru di SMA Negeri 1 Wedi Klaten), Susi Setyowati (Kepala SD Negeri Kroyo 3 Karangmalang Sragen), dan Ayna Molina, guru MIN 4 Aceh Utara menulis cergam “Salak Asam Sunti”. Kisahnya tentang Susi, Ayna, dan Rahmi bersekolah di sekolah yang sama dan mereka bersahabat baik meskipun berasal dari daerah yang berbeda. Ayna siswa pindahan dari Aceh, Susi dari daerah asal Yogyakarta dan Rahmi dari Magelang.
Meski mereka siswa dari pindahan tapi mereka sangat akrab dan bersahabat. Mereka mendapat tugas dari guru kelas 4 untuk membuat masakan daerah. Masakan daerah yang menurut mereka unik yaitu salak asam sunti khas Aceh. (Sutanto)
There is no ads to display, Please add some