Gandeng KYM, MTsN 3 Bantul Buat Even Menulis Pantun Pemilu

beritabernas.com – Sebagai bentuk partisipasi aktif masyarakat terhadap Perhelatan Nasional Pesta Demokrasi,  “Tim Literasi Matsaga” MTsN 3 Bantul bekerjasama dengan Komunitas Yuk Menulis (KYM) pimpinan Vitriya Mardiyati menggelar kegiatan Menulis Antologi Pantun dengan tema Pemilu. 

Duta Literasi Bantul, Sutanto selaku ketua penyelenggara menjelaskan, even yang digelar secara nasional tersebut bebas diikuti oleh siapa saja tak terkecuali, mulai 14 Februari sampai dengan 10 Maret 2024.

“Even ini tidak dikutip biaya sedikitpun. Peserta hanya berkewajiban membeli 1 buku jika ingin mendapatkan sertifikat sebagai penulis. Diawali dengan masuk grup WA, peserta bisa mengirim 2 sampai 4 puisi melalui link yang tersedia,” terang Sutanto, Kamis (15/2/2024).

Ketentuan yang mesti diiikuti oleh peserta: pertama, setiap orang membuat 2-4 buah pantun (isi seputar pemilu). Kedua, bersajak A-B-A-B (baris 1-2 sampiran,  baris 3-4 isi) dan minimal ada 2 huruf pada baris terakhir  1-3, dan 2-4 sama. Ketiga, setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.Keempat, tidak boleh ada ujaran kebencian, SARA,  pornografi, dan menjelek-jelekkan seseorang dan yang kelima, bersedia revisi jika dianggap belum layak.

Flyer Lomba Menulis Antologi Pantun 2024. Foto: Dok panitia

“Nantinya semua karya yang lolos akan dibukukan sehingga momentun helatan nasional Pemilihan Umum dapat terdokumentasikan dalam sebuah karya pantun yang menarik,” imbuh Sutanto.

Founder KYM Vitriya Mardiyati menyambut gembira inisiatif dari tim literasi MTsN 3 Bantul menggelar even menulis antologi dengan tema pemilu. Sudah menjadi komitmen KYM untuk menggelorakan literasi di seluruh penjuru Indonesia. Sehingga dirinya mendukung jika even menulis terbuka tak dibatasi dengan sekat daerah maupun suku.

“Tema yang dipilih oleh panitia adalah tema yang aktual yaitu helatan nasional pemilihan umum yang masih hangat gemanya. Namun panitia mesti cermat didalam menyeleksi karya yang masuk. Berbeda dengan puisi, menyeleksi pantun memerlukan energi yang lebih dan waktu lebih lama,” ujar Vitriya. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *