Dukung Desa Mandiri Energi, Prodi Teknik Elektro FTI UII Terapkan Teknologi Mesin Pompa Air Tenaga Surya

beritabernas.com – Ketua Tim Pengabdian Masyarakat yang juga Dosen Program Studi (Prodi) Teknik Elektro FTI UII Elvira Sukma Wahyuni SPd M.Eng mengatakan, terciptanya desa mandiri energi merupakan tujuan utama guna mengurangi ketergantungan konsumsi energi listrik negara.

Salah satu energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif adalah pemanfaatan tenaga surya (solar cell). Solar cell atau yang sering dikenal sebagai Panel Surya merupakan sebuah pembangkit energi listrik terbarukan yang mulai banyak digunakan dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut Elvira Sukma, panel surya merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan energi matahari sebagai sumber energi utama. Wacana pengembangan solar cell untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat mengerucut pada penerapan solar cell untuk rumah tangga. Namun pengetahuan masyarakat mengenai sumber energi terbarukan boleh dikatakan sangat minim. Karena itu,untuk mewujudkan desa mandiri energi tentu saja perlu adanya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
 
Berdasarkan fakta tersebut tim pengabdian masyarakat UII yang beranggotakan Elvira Sukma Wahyuni, Husein Mubarok, dan Alldila Nadhira Ayu Setyaning melaksanakan program pengabdian bertajuk PKM Kelompok Masyarakat RT 09 dalam Penerapan Teknologi Mesin Pompa Air Tenaga Surya untuk Mengurangi Konsumsi Listrik Skala Rumahan di Dusun Nglanjaran. Program ini didanai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui skema Program Kemitraan Masyarakat (PKM).

Menurut Elvira Sukma, target dan capaian dari pelaksanaan program pengabdian ini adalah adanya sosialisasi dan penyuluhan sumber energi alternatif terbarukan berbasis tenaga surya; sosialisasi dan penyuluhan analisis behaviour pengguna listrik dan perhitungan nilai investasi pembangkit listrik berbasis tenaga surya untuk listrik rumah tangga; dan pembuatan dan pemasangan mesin pompa air berbasis tenaga surya.

Selain itu, sosialisasi dan penyuluhan mekanisme usulan penelitian dan ringkasan usulan maksimal 500 kata yang memuat permasalahan, solusi dan target luaran yang akan dicapai sesuai dengan masing-masing skema pengabdian kepada masyarakat.

Pemasangan energi listrik tenaga surya di Dusun Nglanjaran. Foto: Istimewa

“Ringkasan juga memuat uraian secara cermat dan singkat rencana kegiatan yang diusulkan. perawatan dan maintenance pembangkit listrik berbasis panel surya. Dan analisis ekonomi sebelum dan sesudah penggunaan mesin pompa air berbasis tenaga surya,” kata Elvira Sukma.

Dikatakan, pada 21 Agustus 2022 telah dilakukan pemasangan pembangkit listrik panel surya untuk menggerakkan pompa air di masjid Dusun Nglanjaran. Pompa tersebut memerlukan daya input sebesar 300-400 watt dengan durasi pemakain selama 8 jam per hari untuk mengisi bak penampungan air di pagi (4 jam) dan sore hari (4 jam). Jumlah energi yang digunakan untuk 1 pompa sebesar 400 W x 8 jam yaitu sama dengan 3200 Wh.

Karena pengisian daya panel surya per hari optimalnya adalah 4 jam, maka Jumlah Wp (Watt Peak) panel surya untuk 1 buah pompa 3.200 Wh/ 4 jam atau sama dengan 800 Wp. Dengan demikian, kebutuhan Wp untuk dua unit pompa 1.600 Wp. Untuk memudahkan pemasangan, pembongkaran dan pemeliharaan, tipe panel surya yang digunakan adalah tipe 100 Wp dengan jumlah 16 buah.
 
Dalam proses kerjanya, menurut Elvira Sukma, setiap pompa akan disuplai oleh panel surya berkapasitas 800 Wp. Panel Surya terdiri dari 8 buah panel masing-masing berkapasitas 100 Wp yang dirangkai secara seri 4 buah dan parallel sejumlah 2 set. Dengan demikian, Tegangan DC yang dihasilkan panel surya berkisar pada nilai 80 V dengan arus pengisian baterai maksimum sebesar 20 A.

“Melalui program pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat mewujudkan cita-cita masyarakat yang mandiri energi. Ke depan diharapkan masyarakat penerima manfaat dari program pengabdian ini lebih banyak dan wilayah yang disasar lebih luas lagi,” kata Elvira Sukma.

Sementara Prayono, Ketua RT 09 dusun Nglanjaran, mengaku masyarakat RT 09 Dusun Nglanjaran menyambut baik program pengabdian masyarakat ini. Sebab, awareness (kesadaran) akan pentingnya energi terbarukan masih sangat rendah di kalangan masyarakat Dusun Nglanjaran. Ditambah lagi dengan kesan bahwa investasi awal untuk memanfaatkan energi terbarukan sangat mahal.
 
Oleh karena itu, perlu adanya pengenalan yang masif kepada masyarakat mengenai manfaat energi terbarukan. Penggunaan energi terbarukan harus sedini mungkin diperkenalkan ke masyarakat luas, agar ketika suplai energi fosil benar-benar sudah tidak mampu mencukupi kebutuhan masyarakat, masyarakat sudah siap dengan kemandirian energi di desanya. Sebagaimana di mayoritas kawasan lain, penetrasi energi terbarukan masih nol di dusun ini. (lip)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *