Gelar Webinar, Uncimi Menulis Angkat Topik Dinamika Peran Generasi Muda dalam Konstelasi Politik Nasional dan Global

beritabernas.com – Unicimi Menulis sukses menggelar webinar bertajuk Dinamika Peran Generasi Muda dalam Konstelasi Politik Nasional maupun Global. Acara yang berlangsung secara daring pada Jumat 21 Pebruari 2025 malam itu dihadiri oleh berbagai tokoh akademisi, mahasiswa dengan narasumber utama Drs John S Keban,aktivis dan tokoh politik yang telah berpengalaman sejak era 1980-an.

Webinar dibuka dengan sambutan Wakil Rektor III Universitas Cendekia Mitra Indonesia Neni Widyayanti S.Psi M.Psi. Ia menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam memahami dinamika politik yang terus berkembang.

“Kegiatan seperti ini sangat positif karena memberikan ruang bagi generasi muda untuk berdiskusi, berempati dan memahami isu-isu strategis yang akan mereka hadapi di masa depan,” ujar Neni Widyayanti.

Sementara John S Keban memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana generasi muda dapat berkontribusi dalam membangun bangsa melalui keterlibatan aktif di dunia politik. Ia menegaskan bahwa politik bukan sekadar arena kekuasaan, tetapi juga wadah untuk memperjuangkan nilai-nilai kebangsaan dan kesejahteraan masyarakat.

Peserta webinar yang diadakan Unicimi Menulis, Jumat 21 Pebruari 2025. Foto: Dok Uncini Menulis

Salah satu poin utama yang disampaikan oleh John S Keban adalah pentingnya budaya sebagai dasar dalam membangun politik nasional. “Kita harus menempatkan kebudayaan sebagai struktur pembangunan bangsa. Jangan sampai kita hanya menjadi pengikut teori-teori politik dari luar tanpa memahami akar budaya dan sejarah perjuangan bangsa sendiri,” tegasnya.

Ia juga menekankan bahwa generasi muda harus aktif membaca dan memahami sejarah, baik nasional maupun global, agar dapat menganalisis fenomena politik secara strategis. Dengan begitu, kebijakan yang diambil tidak akan terlepas dari nilai-nilai fundamental yang telah membentuk Indonesia sebagai negara yang berdaulat.

John juga menyoroti bahwa pengalaman dalam berorganisasi menjadi bekal yang sangat penting bagi mahasiswa. “Ilmu pengetahuan tanpa pengalaman berorganisasi hanyalah teori. Berorganisasi mengajarkan kita seni pendekatan dalam menghadapi masyarakat yang memiliki latar belakang berbeda-beda. Ini yang akan membentuk karakter kepemimpinan yang tangguh,” paparnya.

Menurutnya, mahasiswa harus terbiasa berdiskusi, membangun opini dan berani mengkritisi kebijakan yang tidak sesuai dengan kepentingan rakyat. Keterlibatan dalam berbagai forum diskusi dan organisasi kampus akan membantu mereka mengasah keterampilan berpikir kritis dan memahami tantangan yang dihadapi bangsa dalam skala nasional maupun global.

Pada kesempatan ini, John juga mengajak peserta webinar untuk melihat peran Indonesia dalam peta politik global. Ia menyoroti bagaimana kawasan Indo-Pasifik saat ini menjadi pusat perhatian dunia dan bagaimana Indonesia harus memainkan peran strategis dalam menjaga stabilitas kawasan.

“Jangan sampai kita hanya menjadi penonton. Indonesia adalah pintu gerbang strategis yang menentukan arah peradaban dunia ke depan. Generasi muda harus siap mengambil peran dalam menghadapi tantangan global ini,” ujarnya.

BACA JUGA:

Ia juga menyoroti berbagai tantangan politik internasional yang harus dipahami oleh generasi muda, termasuk bagaimana diplomasi Indonesia harus berperan dalam menjaga kepentingan nasional di tengah persaingan global.

Webinar ini diakhiri dengan pesan inspiratif dari John S Keban, yang menegaskan bahwa mahasiswa adalah agen perubahan yang harus berani mengambil langkah nyata dalam membangun bangsa. “Mulailah dari hal kecil, dari lingkungan sekitar. Jika kita tidak mampu membuat perubahan dalam lingkup kecil, maka mustahil kita bisa berdampak dalam skala yang lebih besar,” kata John.

Ketua Unicimi Menulis sekaligus ketua panitia dalam webinar ini, Rahma Hairunnisa Regita Putri, mengungkapkan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam kesuksesan acara ini.

“Harapan kami, diskusi ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi bisa menjadi pemantik bagi kita semua untuk lebih aktif dalam memahami dan berkontribusi dalam dunia politik,” katanya. (Sesa Malinda, Universitas Cendekia Mitra Indonesia)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *