beritabernas.com – Permaisuri Sri Sultan Hamengku Buwono, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas mengatakan suatu bangsa akan kuat bila mampu mempertahankan budayanya sendiri. Salah satu seni budaya warisan leluhur bangsa Indonesia adalah wayang kulit.
Karena itu, GKR Hemas yang juga Anggota DPD RI dari DIY mengharapkan agar generasi muda perlu diperkenalkan dengan budaya bangsa sendiri, termasuk seni budaya wayang kulit.
“Kita patut bersyukur karena dalam peringatan ulang tahun Yonif Mekanis 403/Wirasada Pratista ini, masih bisa menghormati dan menghargai seni budaya sendiri dengan mementaskan wayang kulit. Sebuah bangsa akan kuat apabila kita mempertahankan budaya kita sendiri,,” kata GKR Hemas pada acara Pagelaran Wayang Kulit dalam Rangka HUT ke-57 Yonif Mekanis 403/WP di Mako Yonif Mekanis 403/Wirasada Pratista Jalan Kaliurang km 6,5 Kentungan, Sleman, DIY, Senin 1 Agustus 2022 malam.
Pada kesempatan itu, GKR Hemas berharap agar dengan pagelaran wayang kulit masyarakat bisa menikmati dan terhibur setelah kurang lebih 2 tahun vakum akibat Pandemi Covid-19.
Sementara Kasrem 072/Pamungkas Kolonel Inf Heri Dwi Subagyo yang mewakili Danrem 072/Pamungkas dalam acara itu mengatakan, pagelaran wayang kulit untuk memperingati HUT ke-57 Yonif Mekanis 403/Wirasada Pratista sebagai wujud kepedulian Korem 072/Pamungkas, khususnya Yonif Mekanis 403/Wirasada Pratista, terhadap seni tradisi yang merupakan warisan budaya bangsa Indonesia.
“Kita harus bangga karena wayang kulit sudah diakui oleh badan dunia PBB (UNESCO) sebagai warisan budaya milik Bangsa Indonesia.wWayang bukan hanya sekadar sebuah kesenian atau pertunjukan, namun wayang kulit juga merupakan media refleksi yang menggambarkan kisah nyata masyarakat yang penuh dengan kearifan yang dapat dijadikan falsafah hidup,” kata Kasrem Kolonel Inf Heri Dwi Subagyo dikutip beritabernas.com dari siaran pers Penerangan Korem (Penrem) 072/Pamungkas, Selasa 2 Agustus 2022.
Menurut Kasrem, sebagai satuan yang berada di wilayah Yogyakarta yang kental dengan seni dan budaya, Yonif Mekanis 403/Wirasada Pratista mempunyai kewajiban untuk ikut melestarikan budaya wayang kulit.
Apalagi di tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju saat ini, sebagian besar generasi muda kita semakin sedikit yang peduli dan belajar akan warisan budaya wayang kulit. Sementara di sisi lain banyak turis asing yang berkunjung ke Indonesia untuk belajar budaya Jawa mulai dari wayang kulit, gamelan, tari tradisional dan sebagainya.
Menjadi tugas kita bersama untuk melestarikan budaya yang telah diwariskan oleh para pendahulu, salah satunya dengan mengenalkan wayang kulit kepada generasi penerus bangsa,” kata Kasrem 072/Pamungkas.
Yonif Mekanis 403/Wirasada Pratista mempunyai tradisi satuan, yaitu setiap perayaan HUT satuan mengadakan pagelaran wayang kulit. Namun selama 2 tahun terakhir tradisi pagelaran wayang kulit tidak dapat dilaksanakan karena situasi Pandemi Covid-19. Setelah situasi normal maka tradisi tersebut dapat kembali diselenggarakan seperti sekarang.
“Pagelaran wayang kulit pada malam hari ini terbuka untuk masyarakat sebagai wujud kemanunggalan TNI dengan rakyat,” kata Kolonel Inf Heri Dwi Subagyo.
Acara pagelaran wayang kulit dengan lakon “Pandowo Sukur” ditandai dengan penyerahan wayang secara simbolis dari Danyonif Mekanis 403/Wirasada Pratista Letkol Inf Helmy kepada dalang Ki Brendy Narendra Brihawan.
Hadir dalam acara tersebut, antara lain Kanjeng Yudo Negoro, Bupati Sleman, Kapolres Kota, Kapolres Sleman, Dandim 0734/Yka, Dandim 0732/Sleman, perwakilan para seniman Yogyakarta dan Forkopimda Kabupaten Sleman. (lip)
There is no ads to display, Please add some