beritabernas.com – Forum Komunitas Sungai Sleman (FKSS) memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-6 pada Januari 2024. Dalam acara peringatan ke-6 itu, FKSS mengukuhkan pengurus baru periode 26 Januari 2024 hingga 25 Januari 2026 di Joglo Komunitas Siblon, pinggir Kali Bandung, Kalurahan Sumberagung, Kapanewon Moyudan, Kabupaten Sleman, Kamis 25 Januari 2024.
Puluhan perwakilan dari komunitas pegiat sungai Sleman berkumpul menjadi saksi pengukuhan dan serah terima jabatan dari pengurus lama ke pengurus baru FKSS. Hadir pula jajaran pejabat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman, Panewu Moyudan, Babinsakamtibmas Polsek Moyudan, Ulu-ulu dan perangkat Kalurahan Sumberagung serta perangkat padukuhan setempat.
Ketua FKSS yang baru Sugito mengatakan, kegiatan pelestarian sungai yang telah dilakukan komunitas sungai di Sleman sudah cukup berkembang baik. Terbukti sejumlah komunitas telah mampu menggerakkan warga yang bermukim di pinggir sungai untuk ikut merawat dan menjaga sungainya. Dan kegiatan tersebut perlu terus mendapat dukungan dari DLH Sleman.
Saat ini, dari hasil verifikasi komunitas sungai yang dilakukan FKSS, di Sleman ada 34 komunitas sungai yang aktif dan tergabung di FKSS. Memang untuk wilayah Sleman barat baru ada di Moyudan ini,” kata dia.
Sugito yang juga pegiat Komunitas Sungai Pelang, Joho, Condong Catur ini menambahkan, kegiatan komunitas sungai tidak sebatas membersihkan sampah di sungai. Namun melakukan edukasi kepada warga setempat agar menjaga aliran sungai dan kualitas air sungai. Juga melakukan gerakan konservasi air dengan merawat mata air, sendang, belik yang masih ada.
BACA JUGA:
- Tahun 2024 FKSS Menyiapkan 14 Program Merawat Sungai
- Warga Tepi Sungai Harus Mengenal Karakter Sungai
“Gerakan konservasi yang kami lakukan dengan menanam pohon-pohon konservasi di bantaran sungai yang mampu menyimpan air, seperti pohon gayam, pule, beringin, bambu, aren dan sejumlah pohon buah. Juga melakukan penebaran (restocking) ikan lokal di sungai, seperti wader, melem, sidat serta ikan-ikan lokal Sleman,” terangnya.
Dalam menjalankan program kerjanya, kepengurusan FKSS terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara. Serta didukung 4 bidang, yaitu Bidang Edukasi dan Konservasi, Bidang Persampahan dan Limbah, Bidang Mitigasi dan Pengurangan Risiko Bencana, serta Bidang Arsip dan Media Center.
Sekretaris DLH Sleman Sugeng Riyanta, ST,MM yang juga hadir dalam acara HUT ke-6 FKSS menyambut baik adanya inisiatif masyarakat untuk membentuk komunitas peduli lingkungan yang khusus menjaga kelestarian sungai di wilayah Kabupaten Sleman.
Sugeng mengaku, saat ini Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) sedang menjadi sorotan. Ada 3 IKLH yang harus kita perhatikan dan jaga, yakni indek kualitas air (IKA), indeks kualitas udara (IKU) dan indeks kualitas lahan (IKL). Sehingga pihaknya mengajak semua elemen masyarakat terutama komunitas peduli sungai untuk ikut terlibat aktif menjaga dan merawat lingkungan sungai, khususnya kualitas air. Misalnya di Komunitas Siblon Kali Bandung, Moyudan ini mulai mengajak dan menggerakkan warga lain yang bermukim di atasnya dan bawah yang dialiri sungai yang sama untuk peduli pada sungai.
“DLH Sleman siap mensupport kegiatan pelestarian sungai disesuaikan dengan anggaran yang tersedia. Karena merawat sungai tidak bisa hanya sepenggal. Aliran sungai itu dari hulu, tengah hingga hilir. Sehingga terintegrasi dalam pengelolaannya. Istilahnya one river, one plan,” ungkapnya.
Awal FKSS terbentuk pada 25 Januari 2018 di Lava Bantal, Berbah, Sleman dengan dukungan 9 komunitas sungai. Saat ini telah bertumbuh menjadi 34 komunitas di sejumlah wilayah sungai besar dan anak sungai di wilayah Kabupaten Sleman. Dengan mengusung tagline “Sungai Sahabat Semua Sahabat Sungai”, FKSS ingin mengajak publik lintas teritori dan lintas generasi, menjadikan sungai sahabat dalam menjalani kehidupan. (ag irawan)
There is no ads to display, Please add some