Ikafite: Terima Kasih Bapa Suci Paus Fransiskus yang Sudah Mendengarkan Kami

beritabernas.com – Tujuh belas abad, gereja Katolik pernah menjadi gereja yang “berkuasa”. Yang dekat dengan para kaisar, para raja dan pemangku negeri. Dan tentu saja sarat dengan urusan politik, perang dan ekonomi. Urusan iman dan doa lalu kerap diabaikan.

Untung setidaknya dalam dua abad terakhir, gereja Katolik kembali kepada “khittah”nya, kembali kepada panggilannya sejatinya: menjadikan Kristus sebagai pusat hidupnya.

Demikian paparan Romo A Bagus Laksana SJ, Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada webinar dan rekoleksi menyambut kunjungan Paus Fransiskus 11 Agustus 2024.

Dari gereja yang ingin didengarkan, kini gereja yang mendengarkan. Dari gaya sebelum Konsili Vatikan II yang “sok tahu, sok jago, sok pinter, sok di atas dunia”, kini gereja menjadi gereja Konsili Vatikan II yang bersemangat “terbuka”, membuka jendela lebar-lebar agar angin segar masuk membuang jauh udara ruangan yang sempit dan sumpek.

Gereja kini tak lagi menganggap “di atas” dunia, namun bagian dari dunia. Suka dan duka dunia adalah suka dan duka para murid Kristus juga (Gaudium et Spes).

BACA JUGA:

Ketika hari-hari ini kita mendapat berkah luar biasa dikunjungi Paus Fransiskus, mari kita teguhkan kesadaran iman kita bahwa seperti Paus Fransisikus Gembala kita, masing-masing dari kita juga menjadi duta-duta dan utusan-utusan yang berjalan bersama (synodus) dan menjadi umat Tuhan yang mendengarkan. Dalam kalimat Kardinal Suharyo : “Gereja tidak bisa netral pada mereka yang sakit, yang menderita, yang miskin, yang kecil, yang terlupakan dan tersingkirkan.”

Sesudah Paus Fransiskus mengunjungi kita, mari kita bawa niat-niat baru kita untuk makin baik dalam menjadi umat Tuhan. Sesudah mendengarkan pesan-pesan Paus Fransiskus, mari kita menjadi makin peka dalam mendengarkan dan berjalan bersama dengan saudara-saudari kita sebangsa dan se Tanah Air. Sesudah menyaksikan sapaan Paus Fransiksus yang begitu hangat pada saudara-saudari kita yang beragama lain, mari kitapun lebih bergandeng tangan tanpa prasangka dalam berjalan bersama mencapai cita bangsa.

Kami tunggu kehadiran Anda semua dalam bedah buku dan refleksi setelah Paus mengunjungi kita, dalam rekoleksi dan webinar yang selenggarakan pada hari Rabu, 11 September 2024 jam 19.00-21.30 WIB. Kita sambut tulisan dan gagasan saudara kita Yustinus Prastowo dalam bukunya yang sungguh luar biasa : Gereja Yang Mendengarkan. Kami jamin, Anda akan mendapat “santapan lezat” dari saudara kita Yustinus Prastowo dalam rekoleksi dan webinar ini. (Pengurus Ikafite)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *