IPW Minta Kapolri Menonaktifkan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo

beritabernas.com – Indonesia Police Watch (IPW) meminta Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo agar segera menonaktifkan Irjen Ferdy Sambo dari jabatan Kadiv Propam. Sebab, Irjen Ferdy Sambo merupakan saksi kunci peristiwa yang menewaskan ajudannya Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat.

Selain itu, IPW juga mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta atas tewasnya Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat, ajudan Kadiv Propam Irjen
Ferdy Sambo, d irumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Baca juga:

Menurut IPW, hal ini penting gun mengungkap fakta apakah korban Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat tewas ditembak terkait adanya ancaman bahaya terhadap Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo atau ada motif lain.

“IPW meminta tertinggi Polri harus menon-aktifkan terlebih dahulu Irjen Ferdy Sambo dari jabatan Kadiv Propam. Sebab, Irjen Ferdy Sambo adalah saksi kunci peristiwa yang menewaskan ajudannya tersebut. Hal tersebut, agar diperoleh kejelasan motif dari pelaku membunuh sesama anggota Polri,” kata Sugeng Teguh Santoso, Ketua IPW, dalam siaran pers yang diterima beritabernas.com, Selasa 12 Juli 2022.

Selain itu, menurut IPW, status Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat belum jelas apakah korban atau pihak yang menimbulkan bahaya sehingga harus ditembak.

Kemudin, locus delicti terjadi di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. “Karena itu agar tidak terjadi distorsi penyelidikan maka harus dilakukan oleh Tim Pencari Fakta yang dibentuk atas perintah Kapolri bukan oleh Propam,” kata Sugeng Teguh Santoso.

(Baca juga: Kasus Bobotoh Meninggal Masih Gelap, IPW: Presiden Jokowi Harus Turun Tangan)

Dengan demikian, menurut IPW, pengungkapan kasus penembakan dengan korban anggota Polri yang dilakukan rekan sesama anggota dan terjadi di rumah petinggi Polri menjadi terang benderang. Sehingga masyarakat tidak menebak-nebak lagi apa yang terjadi dalam kasus tersebut.

Apalagi, menurut IPW, peristiwa ini sangat langka karena terjadi di sekitar Perwira Tinggi dan terkait dengan Pejabat Utama Polri. Anehnya, Brigpol Nopryansah merupakan anggota Polri pada satuan kerja Brimob selain terkena tembakan juga ada luka sayatan di badan.

Peristiwa tragis tewasnya Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat dikabarkan terjadi pada Jumat, 8 Juli 2022 sekitar 17.00 WIB. “Selama tiga hari, kasus itu masih ditutup rapat oleh Polri yang memiliki slogan Presisi,” kata Sugeng Teguh Santoso. (lip)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *