beritabernas.com – Kapolda Kaltara Irjen Pol Hary Sudwijanto mengukir banyak prestasi dalam kinerja sosial, fasilitas publik, pendidikan dan pemberdayaan ekonomi di tengah banyaknya tantangan di perbatasan dengan Malaysia.
Prestasi-pretasi tersebut ditorehkan Kapolda Kaltara Irjen Pol Hary Sudwijanto untuk memperkuat ketahanan sosial-ekonomi sekaligus keamanan di wilayah perbatasan. Sejak menjabat pada Juli 2024, ia memimpin program yang menyentuh berbagai aspek, mulai dari pembangunan infrastruktur, penguatan pendidikan hingga pemberdayaan ekonomi warga.
Empat pilar utama menjadi arah kebijakannya yakni memberi dukungan sosial kepada masyarakat terdampak, memenuhi kebutuhan infrastruktur vital, membentuk karakter generasi muda dan mendorong pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Pendekatan itu dipilih Kapolda Kaltara Irjen Pol Hary Sudwijanto untuk merespons tantangan Kaltara, yang memiliki garis perbatasan darat sepanjang 1.038 kilometer dan rawan narkoba lintas negara, penyelundupan barang ilegal hingga kerentanan sosial-ekonomi.
Pendekatan ini tidak hanya berdampak pada masyarakat, tetapi juga diakui oleh para pemimpin daerah sebagai fondasi penting dalam membangun sinergi kelembagaan. Ketua DPRD Kalimantan Utara Achmad Djufrie, misalnya, menilai peran Irjen Hary sebagai teladan yang mempererat sinergi antarlembaga di daerah.

“Kolaborasi yang dibuat di Kaltara sangat pas. Kami sangat akrab, terutama di Forkompimda dan salah satu yang menggerakkan keakraban itu Pak Kapolda. Beliau selalu memulai lebih dulu jika ada peringatan hari besar di DPR, Korem atau instansi lain. Menurut saya-saya memanggilnya ‘kanda’-beliau sangat kebapakan dan dapat menjadi teladan kami di daerah. Meskipun kami satu level, beliau selalu mengingatkan dan memberi pencerahan. Ide-idenya brilian dan sangat baik bagi Kaltara. Saya melihat beliau seperti putra Kaltara karena fokus memperhatikan masyarakat di sini,” ujar Djufrie seraya berharap ide- idenya dapat diteruskan oleh penerus setelah beliau purna.
Infrastruktur dan pemberdayaan ekonomi
Pada Hari Bhayangkara ke-79, Juli 2025, Irjen Hary meresmikan fasilitas transmigrasi di Satuan Pemukiman 6B Desa Tanjung Buka, Bulungan. Fasilitas itu meliputi jembatan penyeberangan, instalasi air bersih, lampu jalan, serta pembagian bibit kakao. Kehadiran jembatan dan 138 lampu tenaga surya memperbaiki keselamatan warga sekaligus memberi akses yang lebih aman bagi pelajar tanpa harus melintasi sungai berisiko buaya.
Lucilla, warga transmigran yang akrab dipanggil Mbah Luci sekaligus pelaku UMKM dengan brand Luci Snack, mengaku tersentuh oleh kepedulian Kapolda. “Beliau merespons dengan sangat cepat; tidak memerlukan waktu lama, Pak. Saya terenyuh, seperti istilah orang Jawa, ‘dilulu’, karena kami merasa diperhatikan dan didengarkan,” ujar Mbah Luci.
Ia menambahkan bahwa bantuan air bersih sangat berarti bagi warga. “Sebelumnya kami mengandalkan air hujan untuk minum. Kini atap seng banyak yang berkarat; di sini banyak warga menderita sakit ginjal, termasuk kami. Bahkan ada yang sampai menjalani cuci darah,” katanya.
Hal senada disampaikan Sumardi, Ketua RT 25 Jalur 7 SP 6B. “Dulu kami mengandalkan air hujan. Jika tidak turun hujan, warga kesulitan dan terkadang harus membeli air bila ada uang. Alhamdulillah, dengan adanya air bersih, warga SP 6B sangat terbantu. Terima kasih, Bapak Kapolda. Semoga selalu diberikan kesuksesan dan kesehatan,” tuturnya.
Dengan dukungan infrastruktur dan fasilitas dasar tersebut, kelompok perempuan di SP 6B kini lebih mudah mengembangkan usaha kecil seperti produksi kerupuk dan keripik, sehingga warga memiliki sumber penghasilan tambahan di samping bertani.
Selain pembangunan infrastruktur, perhatian Kapolda Kaltara juga tercurah bagi pendidikan dan anak-anak. Di Nunukan, ia menginisiasi pembangunan Rumah Singgah Merah Putih di Sebatik untuk menampung pelajar yang harus menempuh perjalanan jauh dari Malaysia ke sekolah di Indonesia.
Andreas Baha, Guru SDN 005 di Nunukan, mengapresiasi fasilitas tersebut. “Perhatian terhadap pendidikan sangat baik. Kami mengapresiasi rumah singgah ini karena sebelumnya anak-anak WNI yang orang tuanya bekerja di Malaysia harus menempuh perjalanan lebih dari 10 kilometer untuk bersekolah. Mereka tinggal di wilayah Malaysia dekat perbatasan Indonesia dan banyak orang tua mereka bekerja sebagai buruh perkebunan,” kata Andreas.
Dukungan serupa juga diberikan kepada anak-anak berkebutuhan khusus di SLB Karya Murni, Tanjung Selor. Kepala sekolah, Suster Petra Siboro, menuturkan besarnya dampak kepedulian Kapolda bagi siswanya. “Anak-anak dengan kebutuhan khusus sangat senang karena Bapak Kapolda memiliki jiwa kebapakan. Bantuan yang diberikan kepada kami sangat banyak,” ujar Suster Petra, Jumat 8 Agustus 2025.
Kepedulian itu terwujud dalam berbagai kegiatan sosial, mulai dari penyerahan sembako dan obat-obatan hingga perayaan bersama anak-anak. Kapolda beberapa kali makan siang bersama siswa SLB Karya Murni, bernyanyi, dan menyampaikan pesan agar mereka rajin belajar. Kehadiran tersebut dinilai membawa kebahagiaan sekaligus menjadi inspirasi bagi pendidikan inklusif di Kalimantan Utara.
Konsep “Polisi bagi diri sendiri”
Irjen Hary kerap menekankan konsep “warga sebagai polisi bagi dirinya sendiri” untuk membangun kesadaran hukum sejak tingkat akar rumput. “Ketika warga mengerti hukum dan patuh hukum, maka ia tidak akan melanggar hukum,” ujarnya dalam pertemuan dengan jajaran pimpinan Polda, Kamis 7 Agustus 2025.
Baca juga:
- Kapolda Kaltara Irjen Pol Hary Sudwijanto Menyelamatkan Generasi dari Ancaman Narkoba
- Suara Kecil Anak Pedalaman Air Upas, Refleksi Menuju 80 Tahun Kemerdekaan RI
- Tantangan Transmigrasi dan Konflik Warga Lokal Kalimantan
- Muda Dayak Bersuara, Suara Perjuangan dan Tantangan
Kapolres Nunukan AKBP Boni Oktavianus Bramantha menegaskan konsistensi kepemimpinan Irjen Hary. “Setiap kali ada permasalahan di Nunukan, beliau hadir dan memberikan pandangan yang dapat kami rasakan manfaatnya. Kami, jajaran di bawah kepemimpinannya, sangat berterima kasih atas arahan beliau,” ujar Boni.
Kapolres Tarakan AKBP Erwin S Manik juga menyampaikan hal serupa. “Kami bangga dengan kepemimpinan Bapak Kapolda. Kami sebagai junior banyak belajar. Pelayanan kepolisian beliau benar-benar berorientasi pada pendekatan ke masyarakat. Beliau memberi contoh bagaimana berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan karena polisi tidak bisa bekerja sendiri,” ucap Erwin.
“Beliau turun langsung memberi teladan, tidak hanya memberikan arahan dalam rapat pimpinan. Beliau mengutamakan kepentingan masyarakat dan ingin melihat secara langsung apa yang terjadi,” tambahnya.
Bupati Nunukan Irwan Sabri turut menyampaikan apresiasi. “Selamat purna tugas. Semoga pada masa purnabakti senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan. Kami mengucapkan terima kasih atas pengabdian selama menjabat; terima kasih atas berbagai kebaikan yang telah diberikan kepada masyarakat Kabupaten Nunukan, serta atas masukan dan saran agar kemajuan di Nunukan tetap terjaga,” ujar Irwan Sabri.
Andi Jamaluddin, Kepala Satuan Keamanan Lingkungan (Satkamling) di Dusun Sejahtera, Desa Sungai Nyamuk, Kecamatan Sebatik Timur, mengapresiasi perhatian Kapolda terhadap keamanan lingkungan. “Hingga tingkat poskamling saja mendapat perhatian, apalagi pada tingkat lainnya. Kamtibmas begitu diperhatikan, dan beliau adalah pemimpin yang bersedia turun langsung ke lapangan,” kata Andi.
Sepanjang Agustus 2024–Agustus 2025, Direktorat Reserse Narkoba Polda Kaltara mengungkap 291 kasus narkotika dengan 378 tersangka. Barang bukti yang disita mencapai 216.662,5 gram sabu, 5.024 butir ekstasi, dan sejumlah kecil ganja serta liquid narkotika.
Di sisi lain, Ditreskrimum Polda Kaltara juga menindak kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan penempatan pekerja migran ilegal (PPMI). Selama periode 2024–2025, tercatat 49 laporan polisi dengan 158 tersangka dan 612 korban. Sementara pada Januari–Agustus 2025, terdapat 19 laporan polisi dengan 23 tersangka dan 112 korban.
Sebagian besar pekerja migran ilegal yang diberangkatkan melalui jalur Kaltara berasal dari Sulawesi Selatan (50 persen), Nusa Tenggara Timur (33 persen), dan Sulawesi Tenggara (17 persen). Para pelaku mayoritas berasal dari Kalimantan Utara (46 persen), disusul Sulawesi Selatan (27 persen), Nusa Tenggara Timur (17 persen), dan Sulawesi Tenggara (10 persen). Modus yang digunakan antara lain merekrut calon pekerja dari daerah asal, memberangkatkan melalui jalur ilegal, atau menggunakan jalur resmi tanpa dokumen ketenagakerjaan yang lengkap.

Untuk pencegahan, Polda Kaltara melakukan sosialisasi di pelabuhan-pelabuhan utama (Malundung Tarakan, Tunon Taka Nunukan, Aji Putri, hingga terminal speedboat di Tanjung Selor), memasang spanduk peringatan, serta memperkuat koordinasi lintas-instansi.
Salah satu capaian menonjol adalah transformasi Kampung Selumit Pantai di Tarakan, yang sebelumnya dikenal sebagai kawasan rawan narkoba. Melalui pendekatan kolaboratif, kampung dengan lebih dari 18 ribu penduduk itu kini berstatus kampung tematik bebas narkoba, dengan peredaran turun hingga 90 persen. “Dulu tempat ini bagaikan ‘Texas’: suasananya menakutkan dan mencekam; warga sudah terbiasa mendengar keributan setiap kali ada penggerebekan,” kata Hastarita, Ketua RT 13 Kelurahan Selumit Pantai.
Apresiasi juga datang dari Brigjen Pol Tatar Nugroho, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Utara. “Saya jujur, bukan bermaksud memuji. Bapak Kapolda turun langsung dan melihat kondisi anak-anak yang setiap hari terdampak peredaran narkoba. Beliau tersentuh secara nurani dan kemudian memerintahkan jajaran polres merancang program yang benar-benar baik. Polda sangat serius dalam penanganan narkoba,” ujar Tatar.
Transformasi ini diwujudkan antara lain melalui Warung Kamtibmas, yang menghadirkan edukasi bahaya narkoba, layanan kesehatan, ruang belajar, kegiatan keagamaan hingga pelatihan UMKM. (*/lip)
There is no ads to display, Please add some