beritabernas.com – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akan menerapkan implementasi kota cerdas (smart city) di Korea Selatan (Korsel) ke IKN (Ibu Kota Negara) Nusantara.
Untuk itu, beberapa waktu lalu Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono meninjau implementasi sejumlah Kota Cerdas (Smart City) di Korea Selatan agar bisa diterapkan dalam pengembangan IKN Nusantara.
Dikutip beritabernas.com dari akun instagram Kementerian PUPR, lokasi pertama yang dikunjungi Menteri Basuki Hadimoeljono adalah Kota Khusus Otonom Sejong yang secara de facto merupakan Ibu Kota Administratif Korsel.
“Kota ini menjadi model baru desentralisasi sesuai dengan era demokrasi untuk meningkatkan standar hidup masyarakat dengan konsep Kota Cerdas yang mengintegrasikan teknologi pada semua aspek kehidupan,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono.
Selain itu, Menteri Basuki juga meninjau Kota Busan. Filosofi pembangunan Busan Eco Delta Smart City adalah menjadikan sebuah kota global, yang inovatif dan berkembang di mana alam, manusia, dan teknologi bertemu untuk kemajuan masa depan.
Lokasi selanjutnya yang dikunjungi adalah pengembangan Kota Hijau Songsan yang merupakan pusat kota baru di wilayah Namyang-eup dan Songsan-myeon di Hwaseong, Gyeonggi-do, Korsel yang ditargetkan selesai pada tahun 2022.
https://www.instagram.com/kemenpupr/
Terakhir, Menteri Basuki melihat langsung Kota Baru Song-Do yang merupakan Distrik Bisnis Internasional di Korsel. Songdo dirancang sebagai kota ramah pejalan kaki, emisi 70 persen lebih rendah dan ruang hijau 40 persen.
Langkah Menteri Basuki ini mendapat apresiasi dari warganet. “Keren…..sukses Pak Bas, kami berdoa semoga tuai sukses dan berikan manfaat tuk NKRI… Btw tuilsannya smart village..tp narasinya kota cerdas? Salam dari subah, batang,” puji Imam Roban Wood pemilik akun instagram @imamrobanwood di kolom komentar.
Sementara seorang warganet lainnya, PERI ANSEN SARAGIH pemilik akun instagram @periansensaragih memberikan masukan. “Masukan dari saya pak Basuki kalau jaringan listrik nya didalam terowongan tanah saja jangan bergelantungan pakai tiang pada umumnya,” saran Peri Ansen Saragih. (lip)
There is no ads to display, Please add some