beritabernas.com – Kepala Kantor Kemenag Kota Yogyakarta H Nadif S.Ag MSI meminta para penyuluh agama, baik Islam, Kisten Katolik dan Kristen Protestan, Hindu, Budha dan Konghucu perlu membangun semangat toleransi dan keadilan dalam menyampaikan penyuluhan. Selain itu, narasi dakwah atau penyuluhan dengan cinta bukan dengan kebencian.
“Para penyuluh agam juga perlu memahami perluasan cakrawala, budaya tidak dipertentangkan dengan Agama. Maka substani Agama perlu dipahami secara benar. Selain itu, perlu [erluasan cakrawala spiritual melalui ekoteologi. Bagaimana kantor Kemenag bisa nyaman bagi semua orang termasuk perform kita,” kata H Nadif S.Ag MSI dalam acara pembinaan Pimpinan Daerah Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (PD IPARI) Kota Yogyakarta di pembinaan kepada Pimpinan Daerah Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (PD IPARI) di Kantor DPD DIY Jalan Kusumanegara No 133 Yogyakarta, Selasa 22 Juli 2025.

Dalam acara pembinaan dengan tema IPARI Maju Berdaya dan Berdampak itu, Kepala Kantor Kemenag Kota Yogyakarta H Nadif juga mengatakan, Kota Yogyakarta sudah lama dikenal sebagai City of Tolerance. Karena itu, selain membangun semangat toleransi dan keadilan, para penyuluh agama tidak hanya ceramah tentang keagamaan tapi juga merawat kebangsaan.
H Nadif juga mengingatkan bahwa dakwah atau penyuluhan di era kekinian, pola pendekatannya harus berbeda dengan zama dulu. Karena itu, para penyuluh harus beradaptasi dengan geneari Z yang melek teknologi (digitalisasi tata kelola).
“Sampaikan narasi dakwa/kepenyuluhan dengan cinta bukan dengan kebencian serta perlu memahami perluasan cakrawala dimana budaya tidak dipertentangkan dengan Agama. Karna itu, substani Agama perlu dipahami secara benar,” kata Nadif.
Pada kesempatan itu, Nadif berterima kasih kepada jajaran IPARI karena di tengah efisiensi anggaran tetap mampu berkolaborasi dan bersinergi. Ia juga berterima kasih kepada DPD DIY yang diwakili Ir Ahmad Syauqi Soeratno MM. Menurut Nadif, ini merupakan momen yang penting bagi anggota IPARI baik dari Agama Islam, Kristen Katolikda Kristen Protestan, Hindu, Buda dan Konghucu untuk berkiprah dan berdampak nyata kepada masyarakat.
BACA JUGA:
- Pengadilan Agama Memiliki Peran Strategis dalam Memperkuat Ketahanan Keluarga
- Penyuluh Agama Katolik dan Budha Ikuti Diskusi Tragedi Kemanusiaan Perdagangan Orang di Institut DIAN/Interfidei
- Penyuluh Katolik dan MMK Gelar Misa Paskah di Rutan Kelas 2A Wirogunan Yogyakarta
Sementara Ir Ahmad Syauqi Soeratno MM mengatakan bahwa penyuluh agama berfungsi sebagai motivator dan advokator untuk kepentingan bangsa. Ia mengingatkan agar hati hati dengan ideolagi baru seperti neo liberalisme, kapitalisme dan atheisme yang dapat menggerus ideologi negara, yakni Pancasila.
Acara pembinaan dilanjutkan dengan informasi Administrasi Kepenyuluhan yang dipandu H Jafar Arifin S.Ag MA. Sebanyak 121 penyuluh agama Kota Yogyakarta yang mengikuti acara tersebut. Tampak hadir juga Kasi Bimas Islam H Saiful Anwar S.Ag MSI dan Penyelenggara Katolik Kota Yogyakarta Veronika Tatik Trijati Ningsih S.IP M.Sc. (Edelbertus Jara S.Fil, Penyuluh Agama Katolik Kantor Kemenag Kota Yogyakarta)
There is no ads to display, Please add some