beritabernas.com – Untuk mengenalkan demokrasi dan kepemiluankepada calon pemilih pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2029, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DIY) bersama KPU kabupaten/kota se-DIY akan melakukan pendidikan pemilih pada siswa.
Hal ini dilakukan melalui program Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (Matsama). Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pendidikan Pemilih “Tutur Demokrasi” KPU DIY dan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman KPU DIY dengan Pemda DIY yang didukung oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY.
Menurut Ahmad Shidqi, Ketua KPU DIY, dalam rilis yang diterima beritabernas.com, Kamis 10 Juli 2025, kegiatan ini akan dilakukan pada 5 hari pertama masuk sekolah atau dalam kurun 14 hingga 18 Juli 2025.
Ahmad Shidqi mengatakan, kegiatan ini akan dilakukan di SMP dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) serta SMA dan Madrasah Aliyah (MA) yang telah disampaikan oleh KPU kepada dinas terkait dan sekolah. Materi pendidikan akan disampaikan secara interaktif dengan siswa oleh guru yang membidangi pendidikan kewarganegaraan atau yang ditunjuk oleh sekolah.
BACA JUGA:
- Dr Raden Stevanus Dukung Putusan MK yang Memisahkan Pemilu Nasional dan Daerah
- Bagi Perguruan Tinggi, Putusan MK Terkait Sengketa Pemilu 2024 Belum Selesai
- Hasil Riset Nielsen: Radio Menjadi Sumber Informasi Pemilu Setelah Televisi
Menurut Ahmad Shidqi, KPU DIY memandang kegiatan MPLS dan Matsama dapat menjadi instrumen penting bagi pengenalan nilai-nilai dasar demokrasi dan Pemilu kepada para pelajar atau generasi muda. Kegiatan tersebut juga menjadi momentum strategis dalam meningkatkan literasi siswa terhadap isu-isu politik dan demokrasi di lingkungan sekolah. Sehingga pada akhirnya dapat mendorong partisipasi aktif para siswa sebagai pemilih dalam kesempatan Pemilu mendatang.
Sesuai hasil koordinasi KPU Kabupaten/Kota dengan Dinas terkait mupun dengan sekolah-sekolah di wilayahnya, dalam melaksanakan pendidikan pemilih KPU akan hadir ke beberapa sekolah. Sementara untuk sekolah yang tidak bisa didatangi oleh petugas dari KPU, telah disediakan materi dalam bentuk video dan/atau dalam bentuk presentasi yang telah disampaikan oleh KPU kepada dinas terkait dan sekolah.
Materi tersebut akan disampaikan secara interaktif dengan siswa di lingkungan sekolah. Sehingga pada akhirnya dapat mendorong partisipasi aktif para siswa sebagai pemilih dalam kesempatan Pemilu mendatang.
Selain melalui MPLS dan Matsama, menurut Ahmad Shidqi, program “Tutur Demokrasi” KPU juga
meliputi pendidikan pemilih lanjutan. Sasaran program tidak saja pemilih pemula, tapi juga segmen pemilih lain seperti disabilitas, perempuan, dan kaum marginal lainnya.
Selain melalui pertemuan tatap muka, Tutur Demokrasi juga dilakukan melalui perantara media, salah satunya dalam bentuk podcast yang ditayangkan di akun YouTube KPU DIY. Secara umum, konsep dasar “Tutur Demokrasi” adalah pendidikan pemilih yang mengangkat kembali tradisi bercerita masyarakat Jogja, sehingga penyampaian edukasi berdemokrasi ini pun dirangkai dalam suatu narasi yang menyerupai penuturan lisan. (Clementine Roesiani)
There is no ads to display, Please add some