beritabernas.com – Sebagai rangkaian kunjungan ke beberapa tempat di DIY, Wakil Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia Ms Gita Kamath memberikan kuliah tentang hubungan antara Indonesia dan Australia di hadapan sekitar 200 mahasiswa Hubungan Internasional UII di Ruang Sayap Timur Lantai 2 Gedung Kuliah Umum Sardjito, Kampus Terpadu UII, Jumat 17 Oktober 2025.
Dalam kuliah tamu tentang hubungan strategis yang terjalin antara Australia dan Indonesia, Wakil Dubes Australia Ms Gita Kamath sangat berterima kasih kepada UII karena diberi kesempatan untuk memberi kuliah di universitas bergengsi di Indonesia ini.
Ia mengatakan, perjalanan sejarah kedua negara yang saling mendukung, membuat hubungan kedua negara terjalin baik dan langgeng hingga saat ini. Bahkan dalam isu Palestinan, baik Australia maupun Indonesia, sama-sama mendukung perjuangan rakyat Palestina yang mentuntut kemerdekaan. Baiknya hubungan Australia dan Indonesia selama ini ikut menentukan kestabilan keamanan di kawasan Indo Pasifik selama ini.
Sementara Prof Fathul Wahid ST MSc PhD, Rektor UII, mengatakan, kehadiran Wakil Dubes Australia untuk Indonesia Ms Gita Kamath merupakan sebuah kehormatan besar bagi UII. Menurut Fathul Wahid, UII didirikan tahun 1945 dan merupakan universitas nasional pertama di Indonesia, yang dibangun di atas nilai-nilai Islam dan semangat kebangsaan.

Kuliah tamu yang disampaikan Wakil Dubes Australia ini mencerminkan persahabatan abadi antara Indonesia dan Australia sekaligus menyoroti peran penting universitas dalam memupuk pemahaman timbal balik di seluruh wilayah Indo-Pasifik.
Menurut Prof Fathul Wahid, hubungan antara UII dan Australia telah berlangsung lama dan sangat berarti, yang berlandaskan nilai-nilai kepercayaan, kerja sama dan keunggulan akademik. Seiring waktu, UII telah mengembangkan kerja sama akademik yang kuat dengan banyak mitra Australia, termasuk Universitas Queensland, Universitas Australia Barat, Universitas Melbourne, Universitas Flinders, Universitas Wollongong, Universitas Australia Selatan, Universitas Deakin dan Pusat USAsia Perth.
Kerja sama tersebut mencakup berbagai inisiatif, mulai dari penelitian bersama dan pertukaran akademik hingga program gelar ganda di tingkat sarjana dan pascasarjana. UII juga telah menikmati hubungan yang erat dan langgeng dengan Kedutaan Besar Australia di Jakarta, termasuk pendirian Pojok AussieBanget di perpustakaan pusat UII, sebuah inisiatif yang berarti yang mempromosikan dialog, pertukaran budaya dan akses ke sumber daya pengetahuan Australia.
Baca juga:
- Dubes Palestina Dr Zuhair Ajak Pemuda Indonesia Membangun Jejaring Solidaritas Global untuk Palestina
- Dubes Australia Buka Pameran “Two Nations: A Friendship is Born” di Museum Benteng Vredeburg
“Kami sangat terhormat bahwa, sejak masa jabatan Duta Besar Paul Grigson, dilanjutkan oleh Duta Besar Gary Quinlan, dan terakhir Duta Besar Penny Williams, Kedutaan Besar Australia telah terus terlibat dengan UII. Masing-masing dari Duta Besar tersebut dengan murah hati telah memberikan kuliah tamu di sini, baik secara online maupun langsung. Ini sebuah bukti komitmen tulus Australia untuk kerja sama pendidikan tinggi. Kunjungan hari ini oleh Wakil Duta Besar Gita Kamath melanjutkan tradisi yang berarti ini, yang sangat dihargai dan dibanggakan oleh UII untuk dipertahankan,” kata Fathul Wahid.
Ia menambahkan, melalui program seperti Australian Consortium for In-Country Indonesian Studies (ACICIS) dan New Colombo Plan, UII telah menjadi rumah bagi banyak mahasiswa Australia yang belajar di Yogyakarta. Demikian pula, banyak mahasiswa UII yang telah memiliki kesempatan untuk belajar di Australia, mendapatkan perspektif baru dan membangun persahabatan yang berlangsung seumur hidup. PPertukaran ini mewujudkan esensi diplomasi antar-masyarakat, memupuk empati, pemahaman timbal balik, dan rasa hormat antara negara-negara kita.
Selain memberikan kuliah tamu di UII, selama 16-19 Oktober 2025 berada di Jogja, Wakil Dubes Australia untuk Indonesia Ms Gita Kamath mengikuti berbagai kegiatan budaya, pendidikan dan komunitas yang menyoroti kemitraan yang kuat dan terus berkembang antara Australia dan Indonesia.

Sebelumnya, Ms Gita Kamath berpartisipasi dalam konser kolaborasi musik dengan tampil sebagai pemain biola bersama anggota Melbourne Symphoni Orchestra (MSO) dan peserta Youth Music Camp di Auditorium Driyarkara Universitas Sanata Dharma (USD).
“Kolaborasi ini mencerminkan kekuatan hubungan Australia-Indonesia dan komitmen bersama kedua negara untuk memupuk kreativitas, dialog dan persahabatan melalui bidang seni,” kata Ms Gita Kamath.
Selain itu, Wakil Dubes Australia juga menghadiri perayaan ulang tahun ke-30 Australian Consortium for ‘In Country’ Indonesian Studies (ACICIS). Ia juga sempat mengunjungi PR Yakkum dan bertemu dengan perwakilan masyarakat di Yogyakarta untuk mempelajari bagaimana organisasi lokal mempromosikan toleransi, ikatan sosial dan iklusivitas. PR YAKKUM sendiri didukung oleh INKLUSI (kemitraan Australia-Indonesia menuju masyarakat inklusi). (lip)
There is no ads to display, Please add some