Laurentius Amrih Jinangkung Siap Bertugas sebagai Dirjen Hukum dan Perjanjian Internasional Kemenlu RI

beritabernas.com – Setelah bertugas sekitar 1,5 tahun sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Tahta Suci Vatikan, Laurentius Amrih Jinangkung SH LLM akan kembali ke Tanah Air. Tugas baru sebagai Direktur Jendral Hukum dan Perjanjian Internasional (Dirjen HPI) Kementrian Luar Negeri sudah menanti.

Pria asal Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, DIY ini menyatakan kesiapannya menjalankan tugas yang baru ini. Lulusan Cornel Law di Ithaca, New York USA ini, sejak bergabung di Kemenlu memang banyak berkarir di bidang hukum internasional, termasuk perjanjian internasional. Ditambah lagi latar belakang pendidikan juga bidang hukum internasional.

“Semoga bekal yang sudah saya miliki ini memudahkan dan melancarkan saya melaksanakan tugas,” (sebagai Dirjen HPI Kemenlu RI), demikian yang disampaikan Amrih saat dihubungi beritabernas.com pada Minggu 1 Mei 2022.

Amrih saat berada di Basilika St Petrus: Dubes Amrih saat menghadiri acara resmi Vatikan di Basilika St Petrus. Foto: Dok Pribadi

Sebelum bertugas sebagai Dubes RI untuk Tahta Suci Vatikan, Amrih menjabat Direktur Hukum dan Perjanjian Ekonomi di bawah Dirjend HPI Kemenlu.

Sebagai diplomat Laurentius Amrih Jinangkung banyak bertugas di Luar Negeri. Ia bertugas sebagai diplomat di Den Haag Belanda, Wina, Austria, dan New York, AS. Pernah bertugas sebagai Kepala Perbatasan Maritim di Departemen Legal (2003-2006), dan Konselor Fungsi Politik di KBRI Den Haag dan KBRI Wina.

Dubes Amrih menyerahkan Surat Kepercayaan (credentials) kepada Paus Fransiskus pada 7 Desember 2020. Setelah penyerahan ini, dalam tata krama diplomatik, maka resmi bertugas sebagai Dubes. Sebelum itu masih berstatus sebagai Ambassador Designate. Menurut Amrih, walaupun bertugas di Vatikan relatif singkat, namun berkesan. “Meskipun relatif singkat, tugas di Vatikan sangat spesial,” ungkapnya.

Amrih menjelaskan, bertugas di Vatikan selama Pandemi Covid 19, maka segala sesuatu menjadi tidak seperti biasanya. Kata Amrih, diplomasi mengharuskan dialog dan diskusi. Komunikasi dua arah merupakan elemen penting diplomasi, dimana hal-hal yang bersifat personal turut berperan.

Bercengkrama: Dubes Amrih dalam satu kesempatan bercengkrama dengan anjing-anjing piaraan di suatu biara. Foto: Dok Pribadi

“Karena pandemi, hal ini menjadi tidak mudah, khususnya karena saya datang ke Roma di tengah-tengah pandemi, ditengah-tengah situasi lockdown,” jelas Amrih, mengungkapkan kendala dalam bertugas.

Menurut Amrih, bagaimana pun pertemuan virtual tidak bisa menggantikan tatap muka secara langsung, apalagi belum pernah saling kenal. Pertemuan langsung memungkinkan kontak mata dan membaca bahasa tubuh, menjalin hubungan yang bersifat resmi maupun pribadi. Tetap saja, kata Amrih, harus diupayakan pertemuan langsung walau dengan pembatasan.

“Untunglah kalangan diplomatik di Vatikan relatif terbuka, sehingga saya bisa langsung menjalin komunikasi dengan berbagai pihak,” katanya.

Amrih terkesan dengan keunikan Vatikan. Ini membuat penugasan di negara berpenduduk seribu jiwa ini menjadi spesial. Menurutnya, Vatikan sangat berbeda dengan negara-negara pada umumnya. “Dari sisi ukuran fisik, Vatikan kecil sekali, tetapi pengaruh politisnya dalam hubungan internasional relatif besar,” kata Amrih.

Laurentius Amrih Jinangkung mengenakan pakaian resmi sebagai Dubes RI untuk Tahta Suci Vatikan, berfoto dengan latar kapel Sistine di Vatikan. Foto: Dok Pribadi

Amrih menjelaskan, Vatikan tidak mempunyai kekuatan militer ataupun ekonomi, namun memiliki kekuatan soft power. “Di tengah keunikan Vatikan ini, kita dituntut untuk bisa menyuarakan kepentingan nasional ke berbagai pihak di sana,” tegasnya

Presiden Joko.Widodo melantik Laurentius Amrih Jinangkung sebagai Dubes RI untuk Tahta Suci Vatikan pada 14 September 2020. Pada 7 November 2020, Amrih tiba di Roma, dan 7 Desember 2020, menyerahkan Surat Kepercayaan (Credentials) kepada Paus Fransiskus. (Anton Sumarjana)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *