beritabernas.com – Dengan menggandeng mitra dunia usaha dunia industri (DUDI), UII mendorong perceptan hilirisasi invensi bagi insan pendidikan tinggi (dikti) lewat event Innovation Festival (InnoFest) 2023.
InnoFest yang merupakan event rutin berskala nasional yang digelar setiap tahun oleh UII dengan menggandeng mitra dunia usaha dunia industri (DUDI) strategis dalam semangat kolaboratif. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan ekosistem inovasi dan kewirausahaan di Indonesia.
Baca juga:
- Puncak Program Intensif, Ibisma UII Bersama Kemenkop dan UKM Gelar Demoday Inkubasi Usaha
- Kementerian Koperasi dan UKM Bersama Ibisma UII Dorong Kaum Muda untuk Berwirausaha
- UII Menuju Entrepreneur University
Menurut Dr Ir Arif Wismadi MSc, Direktur Direktorat Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh (DPPK/ST) UII selaku koordinator kegiatn bersama Direktorat Penelitian & Pengabdian Masyarakat (DPPM) serta Inkubator Bisnis & Teknologi IBISMA, InnoFest 2023 ini digelar awal tahun yang diisi dengan berbagai kegiatan, seperti Innovation Talk (InnoTalk), Innovation Pitching (InnoPitch), Innovation Matching (InnoMatch) dan Innovation Coaching Clinic (InnoCoach).
InnoFest 2023 dengan tema Accelerate Innovation Ecosystem yang digelar selama 2 hari, mulai Rabu 18 Januari hingga Kamis 19 Januari 2023 ini didukung oleh berbagai mitra strategis UII seperti Kementerian Kominfo RI, PT. PLN (Persero), PT Biofarma (Persero), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko serta berbagai mitra industri yang berasal beberapa sektor terkait seperti Ekonomi Hijau (Green Economy), Ekonomi Biru (Blue Economy), digital, kesehatan dan pariwisata.
Menurut Arif Wismadi, InnoFest tahun ini difokuskan untuk mendukung kebijakan Kemendikbudristek
pada Program Matching Fund Kedaireka tahun 2023. Skema ini menyediakan dana padanan dari
pemerintah terhadap dana dan/atau sumber daya yang telah disediakan oleh pihak mitra untuk bekerjasama dengan perguruan tinggi.
“Program Kedaireka ini diharapkan akan mendorong terbentuknya ekosistem kolaborasi yang lebih erat dan terakselerasi antara kampus, DUDI, instansi pemerintah dan masyarakat,” kata Arif Wismadi kepada wartawan usai acara pembukaan InnoFest 2023 di Kampus FTI UII, Rabu 18 Januari 2023.
Sementara Wakil Rektor IV bidang Kemitraan & Kewirausahaan UII Ir Wiryono Raharjo M.Arch PhD mengatakan, InnoFest 2023 ini mendapat dukungan internasional dari 2 universitas Uni Eropa (Hellenic Open University & European University of Cyprus) dan 12 universitas di Asia Tenggara yang merupakan anggota konsorsium Erasmus+ ANGEL (The ASEAN Network for Green Entrepreneurship and Leadership).
Menurut Wiryono Raharjo, ANGEL Project memiliki misi untuk memberikan dampak & transformasi bagi pemangku kepentingan internal (mahasiswa, staf akademik & non-akademik serta manajemen puncak). Hal ini dimaksudkan agar memiliki pola pikir kewirausahaan hijau dan keterampilan serta kompetensi kepemimpinan transformasional dan juga pemangku kepentingan eksternal seperti kelompok yang kurang beruntung dalam masyarakat, termasuk perempuan dan minoritas, kelompok pendapatan miskin
di komunitas perkotaan dan pedesaan serta penyandang disabilitas.
Selain itu, InnoFest 2023 juga didukung penuh oleh Asosiasi GITA-Akselwira (Akselerator Kewirausahaan Indonesia) yang merupakan asosiasi perguruan tinggi yang memiliki akselerator bisnis (The Growth Hub) di Indonesia seperti Universitas Islam Indonesia, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Brawijaya, UNNES Semarang, STIE Malang Kucecwara, Universitas Padjajaran dan Universitas Presiden.
Asosiasi ini merupakan luaran strategis yang dilahirkan melalui dukungan Konsorsium ERASMUS+ CBHE GITA (Growing Indonesia – a Triangular Approach) melalui tiga misi strategis yaitu mengintegrasikan kolaborasi universitas dan dunia bisnis, meningkatkan kualitas dan jumlah lulusan berprofil wirausaha, dan meningkatkan upaya penciptaan perusahaan baru.
Dengan demikian, menurut Wiryono Raharjo, InnoFest 2023 akan menjembatani dan mendorong terjadinya sinergi optimal antara perguruan tinggi (insan Dikti) dan pihak mitra (DUDI), pemerintah atau Lembaga Swadaya (LSM). (lip)
There is no ads to display, Please add some