beritabernas.com – Kementerian Koperasi dan UKM mendorong anak muda untuk berwirausaha. Sebab, rasio kewirausahaan di Indonesia, termasuk di DIY, masih rendah. Dari 3,85 persen target rasio kewirausahaan secara nasional, rasio kewirausahaan di DIY baru mencapai 3,37 persen atau masih jauh di bawah target yang ditetapkan secara nasional.
Baca juga:
- Kementerian Koperasi dan UKM dan Ibisma UII Gelar Bootcamp Inkubasi Usaha Startup di DIY
- UII Menuju Entrepreneur University
- Growth Festival, Upaya UII Mendorong Pemanfaatan Hasil Penelitian di Perguruan Tinggi
“Rasio kewirausahaan di DIY masih rendah atau di bawah rasio kewirausahaan secara nasional. Karena itu, kami mendorong kaum muda untuk menjadi wirausaha antara lain melalui kerjasama dengan UII untuk meningkatkan kewirausahaan,” kata Ir Srie Nurkyatsiwi M.MA, Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY pada Workshop Proyeksi dan Strategi Pengembangan Bisnis Guna Meningkatkan Kapasitas Startup Provinsi DIY di Hotel Grand Tjokro Yogyakarta, Senin, 17 Oktober 2022.
Workshop yang diselenggarakan Kemenkop UKM RI bekerja sama dengan Inkubasi Bisnis & Inovasi Bersama (IBISMA) UII itu diikuti 44 usaha rintisan atau startup di DIY.
Menurut Srie Nurkyatsiwi, meski rasio kewirausahaan di DIY sebesar 3,37 persen merupakan yang tertinggi di Pulau Jawa namun masih di bawah target secara nasional 3,85 persen. Untuk mencapai rasio secara nasional maka DIY perlu menambah 86.240 orang wirausaha lagi.
Sre Nurkyatsiwi mengaku pihaknya terus berusaha untuk meningkatkan rasio kewirausahaan di DIY antara lain menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi di DIY, termasuk dengan Ibisma UII. Ia pun sangat berterima kasih kepada Ibisma UII yang ikut berkontribusi meningkatkan kewirausahaan di DIY, terutama usaha rintisan (startup).
“Kami berterima kasih kepada Ibisma UII yang sudah lama menjalin kerjasama dengan Dinas Koperasi dan UKM DIY serta ikut berkontribusi meningkatkan startup di DIY,” kata Srie Nurkyatsiwi.
Sementara Christina Agustin A.Pi MM, Asisten Deputi Pengembangan TI dan Inkubasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM mengatakan, syarat utama dari usaha rintisan atau startup adalah berbasis digital, memiliki inovasi dan menggunakan teknologi.
Karena itu ia mendorong kaum muda untuk menjadi wirausaha dengan mengembangkan startup berbasis digital, melakukan inovasi usaha dan produk dengan menggunakan teknologi. (lip)
There is no ads to display, Please add some