Mafindo Melakukan Simulasi Modul Informatika Fase D di SMP Negeri 5 Yogyakarta

beritabernas.com – Literasi digital yang meliputi pengecekan fakta, literasi informasi dan bersikap etis di dunia digital telah diujicobakan dalam mata pelajaran Informatika di SMP dan SMA. Hal ini bertujuan untuk membekali sikap kritis dan skeptis peserta didik saat berada di ruang digital.

Simulasi modul yang disusun oleh Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) ini dilaksanakan di SMPN 5 Yogyakarta, DIY, Senin 16 Desember 2024 dan di SMAN 4 Solo pada Selasa 17 Desember 2024. Tim penyusun modulmelibatkan Guru Mata Pelajaran Informatika di Solo dan Yogyakarta.

Pada tahun 2023 melalui Program Cek Fakta yang didukung oleh Google News Initiative, Mafindo menginisiasi penyusunan Modul Ajar Informatika dan Literasi Digital pada fase D, E dan F. Modul ajar berfokus pada memberikan keterampilan kepada peserta didik dalam literasi informasi, melakukan pengecekan fakta, memahami cara membaca lateral, mengetahui literasi berita serta kritis terhadap informasi di ruang digital yang menjadi bagian dari capaian pembelajaran dalam elemen literasi digital.

Simulasi di SMPN 5 Yogyakarta bertujuan untuk menguji coba modul informatika elemen literasi digital dan training deck yang telah disusun. Selain itu, penyusun menerima masukan dari ahli untuk perbaikan isi modul dan training deck. Setelah uji coba, modul Informatika fase D pada jenjang SMP ini siap untuk diluncurkan kepada publik.

Menurut Statistik Telekomunikasi Indonesia tahun 2022 yang dirilis Badan Pusat Statisik (BPS), sebanyak 26,67 persen pengguna internet di Indonesia adalah anak usia 5-18 tahun. Anak dalam rentangan usia tersebut termasuk dalam kategori pelajar di institusi pendidikan. Sementara itu, teknologi digital memberikan peluang bagi anak untuk mendapatkan ilmu dari sumber yang sangat luas.

BACA JUGA:

Meski demikian, ruang digital ibarat hutan rimba. Anak perlu memahami peta jalan agar mendapatkan manfaat seoptimal mungkin dan terhindar dari risiko hoaks, perundungan siber, penipuan online, dan lain-lain. Karenanya literasi digital dan berpikir kritis menjadi kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap anak, terutama peserta didik di sekolah.

Modul ajar ini berfokus memberikan keterampilan kepada peserta didik dalam literasi informasi, melakukan pengecekan fakta, memahami cara membaca lateral, mengetahui literasi berita, serta kritis terhadap informasi di ruang digital, yang menjadi bagian dari capaian pembelajaran dalam elemen literasi digital.

Simulasi Modul Informartika dikuti oleh 66 siswa kelas VII dan Kelas VIII SMP Negeri 5 Yogyakarta dan dihadiri Pengurus MGMP TIK yaitu Rini Setiyani S.Kom, Yuli Andari ST dan Anno Harsoyo SPd. Mereka memberi masukan dan evaluasi terhadap modul agar menjadi lebih baik. Januari 2025 modul ajar Informatika akan diluncurkan secara daring oleh Mafindo dan bisa diajarkan ke sekolah-sekolah di Indonesia.

Wakil Kepala Kurilukum SMPN 5 Yogyakarta Nurul Hidayat,SPd menyatakan simulasi modul ini sangat menginspirasi. “Materi yang disampaikan sangat relevan dengan perkembangan teknologi saat ini dan disajikan dengan cara yang menarik sehingga mudah dipahami guru dan siswa. Semoga kegiatan simulasi ini dapat bermanfaat bagi semua, baik dalam pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Nurul.

Sementara Violita Siska Mutiara, PIC Modul Informatika menyatakan, di awal tahun 2024, Mafindo telah menyusun 12 modul ajar dan telah dilakukan sosialisasi di berbagai sekolah di Indonesia.

“Menjelang akhir tahun 2024 ini, Mafindo akan melakukan pengembangan lanjutan program penyusunan modul ajar informatika elemen literasi digital. Tujuannya adalah menambah topik atau tema dan keterampilan lanjutan yang menunjang kebutuhan peserta didik dan pengajar. Selain itu, adanya penambahan training deck pada setiap modul ajar dalam rangka memfasilitasi dan memudahkan pengajar dalam menyampaikan materi di kelas,” ungkap Violita.

Pada kesempatan yang sama, pengurus MGMP TIK Kota Yogyakarta Anno Harsoyo SPd menyatakan, “Kegiatannya sangat menarik, dapat memberikan inspirasi bagi kami selaku guru untuk merancang modul ajar. Semoga modul ajarnya segera dirilis dan dapat dipergunakan oleh kami sebagai inspirasi dalam merancang modul ajar,” katanya. (Petrus Eko)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *