Membaca Arah Dukungan Jokowi untuk Capres 2024

Oleh: Saiful Huda Ems

beritabernas.com – Dalam suatu pertemuan Presiden Jokowi di sela sambutan menyebut kemungkinan Menhan Prabowo akan menggantikan posisinya sebagai Presiden manakala Jokowi sudah tidak lagi menjadi presiden.

Pernyataan Presiden Jokowi tersebut kemudian ditafsirkan oleh banyak kalangan sebagai dukungan Jokowi terhadap Prabowo yang telah menyatakan akan maju kembali sebagai Capres 2024.

Namun publik kemudian jadi ragu atas kemungkinan dukungan Presiden Jokowi terhadap Prabowo untuk jadi Capres 2024. Sebab keesokannya tiba-tiba Presiden Jokowi bertemu dengan Ganjar Pranowo untuk kesekian kalinya. Kemudian disusul dengan berita terbaru putra Pak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sarapan bersama Anies Baswedan. Publik pun menjadi bertanya-tanya, lalu Presiden Jokowi ini sebenarnya mendukung siapa: Prabowo, Ganjar ataukah Anies?

Pertanyaan publik belum juga terjawab, tetapi lagi-lagi publik dikejutkan kembali oleh beredarnya foto SBY yang duduk semeja dengan Megawati Soekarnoputri di Gala Dinner G20 Bali. “Apa makna semua ini bagi Pemilu 2024? Bagaimana penulis sebagai pengamat politik menganalisa semua kejadian itu?” Begitulah teman-teman wartawan bertanya pada penulis.

Membaca serangkaian gerak politik Jokowi dan putranya yang saat ini menjadi Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka, berserta Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, tidak bisa dilepaskan dari peranan mereka bertiga sebagai bagian dari tokoh-tokoh penting partai pemenang Pemilu 2014 dan 2019 yang saat ini sedang berkuasa.

Ini artinya, sebagai bagian dari partai pemenang Pemilu dan sebagai penguasa nasional, sudah selayaknya ketiga tokoh tersebut memberi dukungan kepada siapa pun warga negara yang mempunyai potensi besar untuk bersiap diri melanjutkan estafet kepemimpinan nasional berikutnya.

Dukungan tersebut tentu hanyalah sebatas dukungan moral, sebagaimana layaknya pemimpin yang berkewajiban untuk mensupport dan mengayomi semua pihak. Akan tetapi sebagai makhluk politik yang secara naluriah masih harus terlibat dalam kompetisi perebutan kekuasaan demi memperjuangkan aspirasi konstituen partai politik, tentunya dukungan politik ketiga tokoh penting PDIP tersebut tidak akan sembarangan diberikan kepada seseorang yang bukan dari kader partainya sendiri.

Terlebih untuk Anies Baswedan dan SBY yang akan memaksakan anaknya, yakni AHY, untuk jadi Capres/Cawapres 2024. Mana mungkin Jokowi, Gibran terlebih Megawati bersedia memberikan dukungan politik secara penuh untuk mereka yang sudah bertahun-tahun selalu mengganggu stabilitas politik Pemerintahan Jokowi dan menjadi musuh politik bebuyutan Megawati?

Karenanya, sekali lagi penulis berkeyakinan, bahwa baik itu pernyataan dukungan tersirat Jokowi untuk Prabowo maupun pertemuan Gibran dengan Anies dan Megawati dengan SBY, hanya sebatas dukungan moril sebagai pemanis lukisan pertemanan politik Indonesia saja, selain itu tidak.

PDIP yang dalam hal ini direpresentasikan oleh sosok Jokowi, Megawati dan Gibran, tentunya sudah dapat meneropong jauh, bahwa pertarungan politik nasional 2024 akan berlangsung persaingan yang sangat ketat. Tidak mungkin PDIP tidak mempersiapkan kadernya sendiri yang dapat menandingi popularitas dan elektabilitas capres yang akan diusung oleh partai-partai besar lainnya.

Mendukung Prabowo ataupun Anies Baswedan dan AHY, berarti sama dengan PDIP ingin menghabisi partainya sendiri dan secara bersamaan sama dengan ingin membesarkan Partai Gerindra, Nasdem dan lain-lain. Tentu itu tak mungkin menjadi pilihan politik Jokowi, Megawati dan Gibran, bukan?

Jadi kemana arah dukungan politik Jokowi? Arah politik dukungan Jokowi ya tentu sama dengan arah dukungan politik Megawati dan Gibran. Ya, ke siapa? Ya ke Ganjar Pranowo, kader PDIP sendiri, atau juga mungkin ke kader PDIP yang disembunyikan. Siapakah dia? Bisa jadi juga Moeldoko, sosok politisi dari unsur purnawirawan TNI dan akademisi yang penuh prestasi.

Memberi dukungan pada Ganjar Pranowo, berarti PDIP akan kembali sukses menjadi partai pemenang dan partai penguasa serta kembali berhasil mencetak prestasi melambungkan kader partainya sendiri. Mendukung Moeldoko, berarti PDIP akan dipagar betis oleh TNI yang sangat dibutuhkan oleh PDIP untuk terciptanya stabilitas pemerintahan dan politik serta pertahanan nasional ke depan! (Saiful Huda Ems (SHE), Lawyer dan Pengamat Politik)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *