Memilih Menjadi Pemuda yang Berisik

Oleh: Andreas Chandra, pemerhati, lingkunga, kemanusiaan dan pengamat kebijakan publik

beritabernas.com – Di tengah riuhnya pergonjang ganjingan realita yang hari ini terjadi dan sangat relate di tengah kehidupan masyarakat dan di kalangan kaum muda bahwa timbul sebuah pertanyaan: mengapa aku harus menjadi pemuda yang berisik? Tentu saja sebagai anak muda yang siap menjadi agen perubahan mereka terus dipacu oleh perkembangan zaman dan ruang yang tersedia untuk mereka.

Saya lebih memilih menjadi pemuda yang berisik di tengah kebungkaman yang hari ini terjadi pada pemuda yang meliha peristiwa nyata namun acuh. Saya lebih memilih menjadi pemuda yang berisik karena kebersikan itu merupakan sebuah bentuk kegelisahan yang harus dijawab.

Baca juga:

Sebagai anak muda hari ini teruslah berisik, karena tidak ada jaminan yang diberikan oleh siapa pun bahkan negara, untuk anak muda setelah selesai sekolah, tamat dari bangku kuliah, berupa lapangan pekerjaan. Negara hanya memiliki kepastian kepada kita yaitu memungut pajak pada rakyat.

Lalu, apakah ketika kita meminta lapangan pekerjan, pengobatan, pendidikan kepada negara itu salah? Saya rasa tidak. Karena mereka pentas menerima apa yang sudah diberikan kepada negara. Negara wajib memberikan apa yang dibutuhkan kaum muda dan masayaraka.

Anak muda pemegang power, yang siap menjadi bayangan besar untuk negara, ketika mereka tidak didengar, tidak diberikan ruang untuk berkembang, mereka akan menemukan jalanya sendiri. Pemuda adalah agen of cange. (*)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *