Mencari Jalan Menuju Keberadaban yang Sejati

Oleh: Andreas Chandra

beritabernas.com – Bangsa ini, yang merdeka dengan penuh perjuangan dan pengorbanan, kini tengah menapaki jalan yang penuh liku. Aku dan penaku, dalam kebisuan malam atau di antara deru kehidupan yang tak henti-hentinya, merenung.

Apa yang telah kita capai dan apa yang masih harus kita perjuangkan? Di tengah kemajuan yang mengesankan, adakah kita benar-benar merdeka? Adakah kita sudah menjadi bangsa yang berpijak teguh pada nilai-nilai luhur yang dulu kita perjuangkan?

Hari ini, ketika aku dan penaku berbicara tentang bangsa ini, kita tak hanya berbicara soal angka-angka statistik yang membanggakan atau kemajuan infrastruktur yang tampak jelas di permukaan. Kita lebih sering mempertanyakan, sejauh mana kemajuan itu menjangkau setiap lapisan masyarakat? Sejauh mana kita benar-benar bisa menyebut diri kita merdeka ketika ketimpangan sosial dan ekonomi semakin dalam mencabik? Ketika kesenjangan antar kelompok semakin lebar dan kesadaran tentang keadilan semakin memudar?

Andreas Chandra, Mahasiswa FH UAJY. Foto: Dok pribadi

Salah satu aspek yang paling menyentuh dalam refleksi ini adalah bagaimana kita sebagai bangsa, meskipun dihiasi dengan keberagaman yang luar biasa, sering kali terperangkap dalam jerat perpecahan. Identitas suku, agama, ras dan golongan seringkali dijadikan alasan untuk menciptakan jarak, bukannya menjadi kekuatan yang menyatukan. Di tengah kebhinnekaan, seharusnya kita bisa menemukan kekuatan untuk saling menghargai dan bekerja bersama, tetapi yang sering muncul justru ketegangan, prasangka, dan bahkan kebencian.

Politik, yang seharusnya menjadi alat untuk menyejahterakan rakyat, sering kali terjebak dalam permainan kekuasaan yang tak berujung. Rakyat, sebagai subjek utama dari demokrasi, kerap kali kehilangan suara dalam hiruk-pikuk perdebatan elit yang lebih mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok daripada kesejahteraan rakyat banyak. Dalam kondisi ini, penaku mencoba menorehkan kata-kata yang menggambarkan betapa sulitnya bagi sebagian orang untuk merasakan hak-hak dasar mereka, seperti pendidikan yang layak, layanan kesehatan yang terjangkau atau bahkan akses terhadap pekerjaan yang adil.

Di sisi lain, ada kecenderungan untuk melihat masalah-masalah besar ini sebagai hal yang jauh dari jangkauan kita, sebagai individu. Kita sering kali merasa terpisah dari kemajuan atau kemunduran bangsa, merasa kecil di tengah tantangan besar yang dihadapi negara. Namun, melalui tulisan ini, aku ingin mengingatkan kita semua bahwa perubahan besar selalu dimulai dari hal-hal kecil. Setiap pilihan yang kita buat, setiap tindakan yang kita ambil, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam keterlibatan sosial kita, memiliki dampak pada perjalanan bangsa ini.

BACA JUGA:

Aku dan penaku juga berbicara tentang harapan. Di tengah segala ketidakpastian dan kerumitan ini, harapan itu masih ada. Mungkin harapan itu bukanlah sesuatu yang datang dari luar, dari para pemimpin atau dari sistem yang ada, tetapi harapan itu ada dalam diri kita sebagai individu yang peduli, yang berani berdiri untuk keadilan, yang tidak takut berbicara kebenaran meski suara kita kecil.

Bangsa ini perlu lebih dari sekadar perayaan kemerdekaan atau pembangunan fisik. Bangsa ini perlu kebersamaan yang nyata, kesadaran akan nilai-nilai luhur yang harus dijaga dan diperjuangkan. Kita harus bertanya pada diri sendiri, apakah kita telah cukup menjadi bagian dari solusi, ataukah kita malah menjadi bagian dari masalah?

Refleksi ini, yang kutulis bersama penaku, bukan untuk menghakimi, tetapi untuk mendorong kita semua untuk terus berpikir kritis. Kita bukan hanya mewarisi tanah ini, tetapi juga tanggung jawab untuk membangun masa depan yang lebih baik, lebih adil, dan lebih damai. Hanya dengan cara itu kita bisa menjadi bangsa yang sejati-sebuah bangsa yang bukan hanya merdeka secara fisik, tetapi juga merdeka dalam pikiran, hati dan tindakannya. (Andreas Chandra, Mahasiswa FH UAJY)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *