Mengenang John Serang Keban, Aktivis yang Penuh Idealisme

beritabernas.com – Drs Johanes Serang Keban yang biasa disapa John Keban meninggal dunia dalam usia 67 tahun di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada Minggu 25 Mei 2025 pukul 23.23 WIB. Ia meninggal setelah mengalami kecelakaan tunggal pada Kamis 22 Mei 2025 siang dan kondisinya kritis/tak sadarkan diri hingga akhir hayatnya.

Jenasah John S Keban dimakamkan di Dusun Pugeran, Kelurahan Maguwoharjo, Kecamatan Depok Sleman, Sleman pada Senin 26 Mei 2025 setelah diadakan Misa Requiem atau misa arwah yang dipimpin Romo Bernard dari Gereja Pringwulung di Rumah Duka RS Bethesda Yogyakarta, Senin 26 Mei 2025 pukul 11.00 WIB.

John S Keban yang selama menjadi mahasiswa Universitasa Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta hingga akhir hayatnya menjadi aktivis dan politisi Partai Golkar, meninggalkan seorang istri, Mintarsih, dua orang anak yakni Dewi Keban dan Bagas Keban serta seorang adik Sr Bone PRR.

Sebagian pelayan berdoa di depan peti jenasah John S Keban, Senin 26 Mei 2025. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

John S Keban dikenal sebagai seorang aktivis yang penuh idealisme. Sejak mahasiswa, ia aktif di berbagai organisasi intra mapun ekstra kampus. Hingga akhir hayatnya, ia menjabat sebagai Wakil Ketua DPD Golkar DIY. Sebelumnya, ia pernah menjadi pengurus KNPI DIY, Pengurus Pusat Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa, Ketua Umum VoxPoint Indonesia DIY, Pengurus Ikasata (Ikatan Keluarga Alumni Sarjanawiyata Tamansiswa) dan berbagai organisasi lainnya.

Putra kelahiran Solor, Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT, 17 Agustus 1958 ini, dikenal vokal dan berani mengkritisi berbagai masalah kampus dan sosial politik. Tidak hanya sebatas pernyataan sikap yang kritis, bahkan ia mau turun ke jalan ikut aksi demo.

Ketika menjadi mahasiswa di masa pemerintahan otoriter Orde Baru di bawah Presiden Soeharto tahun 1980-an, ia aktif dalam aksi mahasiswa. Namun, ia lebih banyak berperan sebagai konseptor aksi, seperti membuat pernyataan sikap yang kritis, menyusun strategi aksi yang tepat sasaran, termasuk aksi menolak calon rektor UST yang berasal dari luar Tamansiswa ketika itu.

Ratusan karangan bunga ucapan duka dari berbagai pejabat, Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

“Dia seorang figur yang berani dan punya nyali. Ketika berorasi, ia pasti berbicara berapi-api dan bahasanya mengalir begitu saja. Ia sangat cerdas dan kritis dalam melihat suatu masalah dan berani menyampaikan secara terbuka tanpa rasa takut,” kata Ki Tri Suparyanto, Ketua Umum Ikasata (Ikatan Keluarga Alumnis Sarjanawiyata Tamansiswa).

“Dia orang baik. Dia mengorbankan hidupnya untuk orang banyak hingga akhir hayat,” kata Jeremias Lemek SH, Advokat senior Yogyakarta dan Indonesia.

BACA JUGA:

Karena menjadi aktivis dan aktif dalam berbagai organisasi sejak mahasiswa hingga akhir hayatnya, ia pun dikenal luas masyarakat dan berbagai kalangan, mulai kalangan bawah hingga kalangan atas. Hal ini juga terbukti dari banyaknya karangan bunga ucapan duka yang terpampang sejak dari pintu gerbang hingga ruang Rumah Duka RS Bethesda.

Karangan bunga tersebut berasal dari berbagai pejabat, mulai dari pejabat daerah hingga pejabat negara seperti Gubernur NTT, Rektor UST, Kepala Badan Keahlian DPR RI Dr Inosentius Samsul SH M.Hum, Wakil Ketua MPR RI, Anggota DPR RI, Anggota DPD RI, Aslog Kapolri dan sebagainya.

Pemakaman jenasah John S Keban di Pugeran, Maguwoharjo, Depok, Senin 26 Mei 2025. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Yang datang melayat pun sangat banyak. Halaman parkir motor dan mobil, baik di dalam maupun di luar Rumah Duka RS Bethesda, penuh sesak tanpa ada ruang yang tersisa. “Luar biasa pergaulan dan relasinya Ama John. Dari sini saja sangat kelihatan bahwa belia dikenal luas oleh masyarakat,” kata Daniel Damaledo, Pengurus DPD Gerindra DIY dan pemilik Radio Sasando FM.

Selamat jalan Ama John S Keban. Jasamu akan selalu diingat dan dikenang. Selamat berbahagia bersama Bapa dan para kudus di surga. (Philipus Jehamun, mantan aktivis mahasiswa bimbingan John S Keban)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *