beritabernas.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa APBN tidak hanya menangani pandemi Covid-19. Selain menangani atau membiayai penanganan pandemi Covid-19, APBN juga menangani masalah ekonomi. Hal ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara penanganan kesehatan dan perekonomian.
Menurut Menkeu Sri Mulyani, pada tahun 2020 anggaran PC-PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) mencapai Rp 575,85 triliun, tahun 2021 naik menjadi Rp 671,1 triliun dan tahun 2022 anggaran yang dialokasikan mencapai Rp 455,62 triliun.
“APBN tidak hanya bekerja untuk menangani pandemi. Namun tugas APBN masih banyak lagi. Peningkatan kualitas SDM Indonesia, pembangunan infrastruktur, hingga reformasi birokrasi dan regulasi juga menjadi prioritas. Karena itu semua adalah fondasi penting bagi Indonesia untuk maju ke depan,” kata Menkeu Sri Mulyani dikutip beritabernas di akun instagramnya.
Menkeu Sri Mulyani mengatakan, ketika menerima kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Kementerian Keuangan, ia menyampaikan secara singkat informasi lika-liku perjalanan pengelolaan keuangan negara akibat Covid-19. Lporan disampaikan divisualkan dalam bentuk infographic wallpaper.
“Syok yang berawal dari kesehatan kemudian berdampak pada ekonomi masyarakat. Pertumbuhan ekonomi turun, pengangguran dan kemiskinan naik. Ini tidak bisa dibiarkan. Untuk itu, APBN harus masuk untuk melindungi masyarakat, menjaga perekonomian dan stabilitas sistem keuangan,” kata Menkeu Sri Mulyani.
Karena itu, PBN dipaksa bekerja keras untuk menahan agar kondisi ini tidak terus menurun. Dana APBN melalui program PC-PEN hadir secara komprehensif untuk menangani tidak hanya masalah kesehatan tapi juga sosial ekonomi. (lip)
There is no ads to display, Please add some