beritabernas.com – Sebagai rangkaian kegiatan memperingati HUT Polri atau Hari Bhayangkara pada 1 Juli 2025, sedikitnya 28 personil Polda DIY dari Unit Sabhara yang bermarkas di Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman melakukan kerja bakti di halaman Gereja Katolik Babadan, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Kamis 18 Juni 2025.
BACA JUGA:
- Kenduri Pesta Nama Gereja Babadan, Upaya Memelihara dan Mempererat Persaudaraan
- Pesta Nama Gereja Babadan Berlangsung Meriah
Bersama Paguyuban Banyu Urip-sebuah komunitas peduli lingkungan-Gereja Paroki St Petrus dan Paulus Babadan, mereka membersihkan halaman depan luar pagar maupun halaman dalam gereja, menyapu, mencabut rumput dan membersihkan saluran air di depan gereja.
Kedatangan para personil Sabhara Polda DIY ini disambut Pastor Paroki St Petrus dan Paulus Babadan Romo Antonius Saptana Hadi Pr bersama sejumlah anggota Paguyuban Banyu Urip Ning Prima. “Kami mengucapkan terima kasih atas partisipasi Polisi dalam kerja bakti membersihkan halaman gereja. Semoga kerja sama yang baik ini bisa berlanjut,” kata Romo Sapto-sapaan Romo Antonius Saptana Hadi Pr.

Ipda Muchlis, Danton Dalmas Sabhara Polda DIY Paingan, mengatakan, kerja bakti dan gotong-royong seperti ini dilakukan dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara pada 1 Juli 2025. Kegiatan seperti ini dilakukan secara bergilir di tempat-tempat ibadah berbagai agama.
“Jadi sebelum ulang tahun, kami mengadakankerja bakti sosial. Muter. Selain di sini, kami juga kerja bakti di Masjid, Pura dan sebagainya. Kami mengucapkan terima kasih kepada umat Gereja Babadan yang telah menerima kami untuk kerja bakti bersama,” kata Ipda Muchlis.

Kepada Ipda Muchlis dan anak buahnya, Romo Sapta menjelaskan bahwa kerja bakti berupa penataan taman dan membersihkan halaman gereja yang dilakukan Paguyuban Banyu Urip merupakan bagian dari upaya menjalankan Ensiklik Laudato si’ yang dikeluarkan Paus Fransiskus.
Ensiklik Laudato Si’ adalah sebuah surat ensiklik (surat resmi dari Paus) yang ditulis oleh Paus Fransiskus pada tahun 2015, yang membahas tentang kepedulian terhadap “rumah bersama” yakni bumi. Laudato si’ diambil dari kidung Santo Fransiskus dari Assisi yang berarti “Terpujilah Engkau, Tuhanku”.
Ensiklik ini menyerukan pertobatan ekologis dan tindakan global yang terpadu untuk mengatasi krisis lingkungan hidup dan perubahan iklim. (lip)
There is no ads to display, Please add some