beritabernas.com – Nana Je Justina terpilih sebagai Ketua Tim Formtur dalam Rapat Kerja (Raker) II ASYB (Alumni SMA Yogyakarta Bersatu) secara hybrid di Jogja, Minggu 17 Juli 2022. Dalam voting, Nana Je Justina meraih suara terbanyak dengan 39 suara.
Nana Je Justina mengungguli beberapa calon lain yakni Achmad Charris Zubair dengan 25 suara, Bhayu Hendarta 10 suara, Ryo Emanuel 10 suara, Petrus Eko 9 suara, Yuliani 9 suara, Kuan Tjek Sen 8 suara, Ganis Ahmadiningrat 8 suara, Wurry Oene 7 suara dan Arif Nurcahyo 7 suara.
Selanjutnya nama-nama yang meraih suara terbanyak secara berurutan dalam Raker tersebut menjadi anggota Tim Formatur untuk menyusun pengurus dan struktur kepengurusan dalam waktu satu bulan mulai 17 Juli 2022 hingga 17 Agustus 2022.
Tim Formatur diharapkan dapat menyusun kepengurusan baru yang mampu menjaga NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika secara nyata melalui DIY, termasuk jika diperlukan akan kembali memberikan sikap terhadap dinamika politik menjelang Pemilu Presiden 2024.
Ketua Tim Formtur ASYB Nana Je Justina dalam rilis yang dikirim kepada beritabernas.com mengatakan, Raker ASYB selain dihadiri para peserta pemilih yang merupakan narahubung dan pengurus ASYB, Dewan Penasihat dan Dewan Pengawas ASYB, juga para tamu undangan baik para sesepuh aktifis dan tokoh agama, tokoh masyarakat di antaranya Bambang Praswanto, H Datuk Sweida Zulalhamsyah, Bli Ngakan Ngurah Mahendrajaya, Ir Purohatu, para aktifis, juga perwakilan dari Kesbangpol dan beberapa tokoh masyarakat lain.
Raker diawali dengan seremonial pembukaan, laporan Organising Committee Ryo Emanuel, laporan Realisasi Agenda oleh Ketua Umum ASYB 2019-2022 Nana Je Justina dan sambutan dari Ketua Dewan Penasihat sekaligus Ketua Steering Committee Achmad Charris Zubair.
Raker dilanjutkan dengan Sidang Komisi secara hybrid, Komisi Tata Tertib dipimpin Achmad Charris Zubair
Komisi Persidangan dipimpin oleh Hilarius Ngaji Mero, Komisi Program dipimpin oleh Nana Je Justina
dan Pleno II. Pada pukul 14.00 dilakukan voting pemilihan Ketua ASYB periode 2022-2025.
Berdiri Tahun 2019
Menurut Nana Je Justina, ASYB (Alumni SMA Yogyakarta Bersatu) didirikan pada 16 Februari 2019 di Yogyakarta. Pendirian ASYB diawali dengan pertemuan beberapa perwakilan Alumni SMA Yogyakarta di Jakarta pada 14 Februari 2019. Sejak Maret 2019 hingga Juli 2022, ASYB telah merealisasikan tidak kurang dari 157 agenda program.
Dengan selesainya periode pertama (3 tahun) kepengurusan pada September 2022 maka ASYB mengadakan rangkaian proses pergantian pengurus. Penjaringan nama-nama telah dilakukan dengan usulan dari 74 perwakilan alumni yang berhak mengusulkan nama-nama calon. Dari 49 nama diusulkan dapat dikerucutkan menjadi 20 besar maka selanjutnya melalui Raker II ini dapat dipilih 9 besar.
Dikatakan, sesuai visi, maka ASYB akan terus responsif turut serta menjaga Indonesia melalui DIY sebagai warga bangsa yang menghargai perbedaan, toleran namun bukan berarti toleran terhadap intoleran, untuk utuhnya NKRI berdasar Pancasila dan UUD 45.
Secara nasional, DIY khususnya Yogyakarta adalah barometer dinamika seni budaya, pendidikan bahkan politik, maka mau tidak mau harus ada organ yang menjaga dan merespon dinamika tersebut. Hal ini dilakukan dengan cara-cara lebih taktis, realistis dan efektif dengan muatan respon substantive, tidak hanya simbolis.
Menurut Nana Je, ASYB telah merealisasikan program dan agenda yang memiliki resonansi nasional baik partisipatif kolektif maupun inisiatif di antaranya Deklarasi Nyawiji Ngancani Jokowi 9 Maret 2019, penolakan wacana pengembalian ex WNI kombatan ISIS Februri 2020, terlibat intensa dalam penyusunan Raperda sampai dengan Perda pertama di Indonesia tentang Pendidikan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan Februari 2021-Februari 2022.
Selain itu, bersama simpul Jaringan DIY “Gerakan Indonesia Raya Bergema” 1 Mei 2021/ IRB, bersama simpul jaringan nasional mendeklarasikan tegak lurus kepada Jokowi hingga 2024 dan sebagai salah salah satu inisiator pertama di Indonesia yang mendesak DPRD (DIY) menandatangani penolakan ideologi khilafah 10 Mei 2022 yang akhirnya semua anggota DPRD DIY menandatangi pernyataan sikap tersebut.
Negara Adidaya Budaya
Menurut Nana Je, Indonesia sebagai negara adidaya budaya, dengan seluruh karunia keberagaman budaya dan kekayaan sumber daya alam merupakan potensi yang harus kuat kita jaga bersama. Karena ia selama berapuluh tahun Indonesia menjadi sapi perah, terjajah di negara sendiri yang secara de jure merdekaa.
ASYB menyadari betapa Indonesia bagaikan bongkahan berlian besar yang dilirik oleh banyak pihak bahkan banyak negara dengan masing-masing kepentingannya ingin memiliki dan turut mendapat keuntungan dari bongkahan berlian besar ini namun dengan cara-cara tidak baik.
Sebagai lembaga taktis yang bernurani, organik, independen, heterogen, egaliter, ASYB bergerak untuk merespon kebijakan legislatif dan eksekutif, memiliki visi misi jelas sejak terbentuk. ASYB juga tidak melakukan penokohan atau pengkultusan individu, tidak berafiliasi dengan lembaga atau partai politik tertentu, tidak ada dominasi kelompok, organ, lembaga baik itu lembaga pendidikan maupun non pendidikan.
Gerakan ASYB merespon kebijakan legislatif dan eksekutif yang artinya ASYB tidak sembarangan menghabiskan energi dan waktu responsif apalagi reaktif terhadap gerakan-gerakan jalanan yang tidak se-visi/ berseberangan dengan ASYB sekalipun.
ASYB membaca bahwa konteks welas asih untuk keadilan bukan hanya pada tataran formalitas simbolis dan dogmatis dengan kelembutan, penuh doa dan kata-kata bijak, bahkan bukan hanya dengan sekadar kesan kesalihan sekalipun, namun konteks welas asih untuk keberadilan kami baca sebagai: dengn kejernihn nurani berani membela yang benar dan yang lemah/pencari keadilan, demi kebaikan, sehingga manifestasi kasih bukan hanya dengan sifat kelembutan, namun bisa juga berbentuk saran, kritik keras, memberi kontrol, memperingatkan hingga kemarahan bahkan konfrontasi (jika sangat diperluka). (lip)
There is no ads to display, Please add some