beritabernas.com – Anggota DPRD Kota Yogyakarta Antonius Fokki Ardiyanto S.IP menilai pawai Ogoh Ogoh Nyepi Caka 1945 di Jogja berjalan sangat baik dan ini menunjukkan Yogyakarta adalah kota toleransi (City of Tolerance).
Sayangnya, menurut Antonius Fokki Ardiyanto, Yogyakarta sebagai kota toleransi hanya ditunjukkan oleh masyarakat, sementara Pemerintah Kota Yogyakarta di bawah Pj Walikota Sumadi ternyata kurang tanggap. Hal ini berbeda dengan Solo yang Walikotanya memfasilitasi masyarakat Hindu yang melaksanakan pawai ogoh ogoh sebagai ritual persembahyangan.
“Di Jogja tidak difasilitasi apapun, walaupun sebenarnya mereka (masyarakat Hindu) tidak meminta tetapi itu sudah menjadi kewajiban negara dalam hal ini Pemerintah Kota Yogyakarta dalam melaksanakan tugas fungsinya sebagai pelayan masyarakat yang ber-Pancasila dan Berbhinneka Tunggal Ika untuk mendukung dan memfasilitasi,” kata Antonius Fokki kepada beritabernas.com, Rabu 22 Maret 2023.
Karena itu, Fokki-sapaan akrab wakil rakyat dari Fraksi PDI Perjuangan ini-ke depan pawai Ogoh Ogoh dalam rangka Hari Raya Nyepi tahun 2024 harus bisa difasilitasi keberlangsungannya oleh Pemerintah Kota Yogyakarta.
Pawai Ogoh Ogoh Nyepi Caka 1945 merupakan bagian dari rangkaian persembahyangan Tawur Agung Kesanga yang merupakan puncak menuju Catur Berata Penyepian dalam kepercayaan Umat Hindu telah dilaksanakan 21 Maret 2023 di wilayah Kemantren Gondokusuman yang dipelopori oleh mahasiswa yang tinggal di Asrama Bali Saraswati.
Pawai keliling yang dimulai pukul 18.30 dengan mengelilingi jalan dan stadion Mandala Krida ini disaksikan antusias oleh ratusan warga masyarakat baik dari Kemantren Gondokusuman maupun Kemantren Umbulharjo karena melewati sebagian wilayah tersebut.
Antonius Fokki Ardiyanto S.IP selaku anggota DPRD Kota Yogyakarta yang turut menyaksikan rangkaian pawai tersebut berbaur dengan warga masyarakat. (lip)
There is no ads to display, Please add some