Peringati HAN 2023, RSPR Mengajak Anak-anak Jadi Pelopor Kesehatan

beritabernas.com – Menandai peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2023, RS Panti Rapih Yogyakarta mengundang anak-anak dari 23 sekolah SD dan SMP yang berada di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman melakukan hospital tour di komplek rumah sakit setempat, Minggu, 23 Juli 2023.

Dengan mengangkat tema Anak Pelopor Kesehatan dan Pelapor Tindak Kekerasan, RS Panti Rapih mengajak anak-anak menjadi pelopor kesehatan dan berani untuk melaporkan kepada para pihak jika mengalami tindak kekerasan di sekitar mereka.

Anak-anak diajak mengenal komplek rumah sakit dengan berkeliling area RS Panti Rapih Yogyakarta dalam Peringatan Hari Anak Nasional, Minggu (23/7/2023). Foto: AG Irawan/beritabernas.com

Peringatan HAN 2023 RS Panti Rapih Yogyakarta dibuka dengan Misa Kudus yang dipimpin Romo Siprianus Smakur Tukan SSCC. Dalam homilinya, Romo Siprianus menegaskan, anak adalah benih yang ditanam Tuhan. “Kita semua ini punya tugas utama, yakni harus terus merawat dan menjaganya agar anak terus bertumbuh dengan penuh harapan yang kuat pada mereka,” terangnya.

Direktur Utama RS Panti Rapih drg Vincentius Triputro Nugroho M.Kes mengungkapkan terimakasih atas dukungan sekolah-sekolah yang telah memenuhi undangan RS Panti Rapih dengan mengajak para siswanya ikut merayakan HAN  bersama.

Humas RS Panti Rapih Maria Vita mengenalkan sejarah rumah sakit dan sejumlah momentum bersejarah yang dimiliki RSPR Yogyakarta kepada para siswa, Minggu (23/7/2023). Foto: AG Irawan/beritabernas.com

“Panti Rapih ini telah menjadi rumah sakit yang ramah anak. Anak-anak kami edukasi supaya tidak takut dengan rumah sakit.  Setiap anak harus bertumbuh dan bermakna dalam hidupnya. Sehingga menjadi anak yang tangguh,” kata dia.

Dalam hispital tour kali ini, ratusan anak-anak diajak keliling komplek rumah sakit. Mulai dari bangsal rawat inap, klinik rawat jalan hingga mengenal sejarah dan bangunan RS Panti Rapih yang masuk kategori benda cagar budaya (heritage). Salah satunya bangsal Maria-Yosep yang kala itu, pernah digunakan merawat Panglima Besar Jenderal Sudirman.

Ketua Panitia dr Yolenta Marganingsih mengatakan, anak harus mampu mempelopori dalam menjaga kesehatan. Serta berani melaporkan jika menjumpai tindak kekerasan di sekitar mereka. “Kami berharap respon anak pada tindak kekerasan kian baik dengan berani melaporkan. Sehingga kekerasan pada anak akan berkurang,” pintanya.

BACA JUGA:

RS Panti Rapih juga mengenalkan dan menambah wawasan serta keterampilan anak-anak dengan materi Pengenalan Penanganan Pertama pada Trauma Sederhana dan Pelatihan Balut Bidai yang diberikan oleh dr Bambang Kisworo Sp.OT(K).

“Di dalam tubuh manusia ada 206 tulang. Risiko patah tulang banyak terjadi. Perlu pengetahuan dan keterampilan dalam mengatasi patah tulang dengan bidai. Dan ada banyak bahan yang bisa digunakan sebagai bidai. Intinya bidai ini untuk imobilisasi tulang yang retak atau patah sebelum tertangani secara medis,” terangnya.

Salah seorang anak yang saat ini sedang dirawat di RS Panti Rapih, Citra (5) mengaku senang ikuti acara ini. Meski dirinya berada di kursi roda, ia berharap agar sakitnya segera sembuh dan bisa bermain dengan teman sebayanya.

Pengenalan penanganan trauma patah tulang dan pelatihan balut bidai kepada anak-anak saat Peringatan Hari Anak Nasional 2023 di RSPR Yogyakarta, Minggu (23/7/2023). Foto: AG Irawan/ beritabernas.com

Hal senada dirasakan Monica Putri Kristy. Siswi kelas IX SMP Marsudi Luhur Yogyakarta ini sangat mengapresiasi peringatan HAN yang digelar RS Panti Rapih. “Di sini kami jadi tahu bangaimana mengambil tindakan pertama jika terjadi kecelakaan. Seperti kecelakaan yang berakibat patah tulang, seperti yang dilatihkan ini,”ujarnya.

Sementara Sr Valentina Sri Mulyani CB menegaskan agar anak-anak lebih berani bersuara. “Beranilah membela temanmu yang benar. Yakinlah kalian akan memiliki lebih banyak temannya,” kata dia.

Rangkaian acara dari pagi hingga siang yang diikuti ratusan siswa dari sebelas SD dan dua belas SMP tersebut juga mengajak melakukan simulasi penanganan pertama pada trauma patah tulang sederhana dengan balut bidai dan ditutup dengan flashmob cuci tangan. (ag irawan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *