Peringati Hari Komsos se-Dunia, Kevikepan Yogyakarta Timur Gelar Workshop Jurnalistik

beritabernas.com – Untuk memperingati atau merayakan Hari Komunikasi Sosial (Komsos) se-Dunia ke-58, Kevikepan Yogyakarta Timur mengadakan workshop jurnalistik dan fotografi di Pondok Selogiri, Gunungkidul, DIY pada hari Sabtu-Minggu, 11-12 Mei 2024.

Workshop dengan tema Tumbuh dalam Jurnalistik untuk Bersaksi Mewartakan Injil ini diikuti 38 peserta dari 11 paroki, yaitu Paroki Pangkalan, Paroki Wonosari, Paroki Kota Baru, Paroki Jetis, Paroki Kumetiran, Paroki Kelor, Paroki Bandung, Paroki Nandan, Paroki Babarsari, Paroki Kalasan dan Paroki Pringwulung. Para peserta terlihat antusias mengikuti workshop tersebut dengan bukti karya-karya yang mereka tampilkan untuk dibahas bersama.

Secara umum tema Hari Komunikasi Sosial se-Ddunia ke-58 adalah Kecerdasan Artifisial dan Kebijaksanaan Hati: Menuju Komunikasi yang sungguh Manusiawi.

Narasumber (pertama dan kedua dari kiri) foto bersama pemenang karya terbaik dengan mendapat doorprize. Foto: Benediktus Arya

Antusiasme para peserta workshop jurnalistik dan fotografi se-Kevikepan Yogyakarta Timur ini didukung pula oleh narasumber yang menekuni bidang jurnalistik dan fotografi yaitu Andreas Fitri dan AA Kunto. Andreas Fitri yang biasa disapa Mas Andre ini adalah seorang fotografer kantor berita Antara dan Ketua PFI (Pewarta Foto Indonesia Yogyakarta). Sementara AA Kunto adalah coach writer, dosen menulis tamu UGM, guru menulis Mangunan dan wartawan. Acara ini juga didukung dan dihadiri oleh Antonius Adi Prabowo, Anggota Wartawan Katolik Jogja (Wakijo) dari Paroki Warak, yang membantu menyampaikan materi fotografi.

Acara dipandu langsung oleh Tim Komsos Rayon Gunungkidul. Pertemuan ini adalah pertemuan antar Komsos paroki untuk mengenalkan teknik-teknik fotografi dan jurnalistik bagi anggota Komsos yang sebagian besar merupakan anggota Komsos baru.

Workshop hari pertama diawali dengan sambutan dari Agustinus Suseno, anggota Komsos Kevikepan Yogyakarta Timur. Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi fotografi.

BACA JUGA:

Dalam workshop itu, Andreas Fitri menyampaikan materi yang meliputi EDFAT dalam fotografi yakni fotografi dan nilai kejujuran, komposisi fotografi dan foto jurnalistik humanis. Sementara AA Kunto menyampaikan materi tentang pentingnya jurnalistik, tips jurnalistik, pentingnya kode etik dan modal dasar seorang jurnalis.

Narasumber memberikan tugas bagi peserta untuk membuat karya berupa foto dan caption. Bagi karya terbaik mendapatkan doorprize.

Workshop hari pertama berjalan dengan lancar. Peserta antusias mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. Selain itu, materi yang diberikan oleh narasumber memberikan pengetahuan baru bagi para peserta workshop.

Workshop hari pertama sangat menarik. Saya mendapatkan ilmu mengenai fotografi dan jurnalistik yang dapat saya terapkan untuk perkembangan Komsos di paroki saya,” kata Bernad, anggota Komsos dari Paroki Kelor.

Para peserta workshop menyimak materi yang disampaikan Andreas Fitri. Foto: Laurensius Dandi

Sementara workshop hari kedua dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama adalah pengerjaan tugas untuk membuat karya fotografi dan caption. Peserta diperbolehkan untuk memotret di area Gua Maria Tritis dan area Pondok Selogiri. Sesi kedua adalah pembahasan karya bersama dengan kedua narasumber.

Dari banyaknya karya yang dikumpulkan, narasumber memilih 6 karya terbaik dari peserta. Enam karya terbaik berupa tiga karya fotografi dan 3 karya jurnalistik.

Workshop diakhiri dengan perayaan Ekaristi peringatan Hari Komunikasi Sosial se-Dunia ke-58 yang dipimpin oleh Romo Agustinus Erfan Sanjaya Simamora Pr. Dalam homilinya, Romo menyampaikan pentingnya komunikasi dengan hati dan harus berani untuk bergerak.

Setelah perayaan Ekaristi, dilakukan sesi foto bersama untuk mengenang acara workshop jurnalistik dan fotografi Komsos se-kevikepan Yogyakarta Timur. (Galuh Wuryaningtyas, Bernadeta Ariani dan Yulius Agung)

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *