beritabernas.com – Perayaan Ekaristi yang dilanjutkan dengan pesta umat pada puncak pesta nama atau hari ulang tahun gereja dan Paroki St Petrus dan St Paulus Babadan, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Sabtu 29 Juni 2024 sore hingga malam berlangsung meriah.
Ribuan umat Katolik menghadiri perayaan Ekaristi pada puncak pesta nama Gereja Babadan yang dipimpin Vikep Jogja Timur Romo Adrianus Maradiyo Pr didampingi Romo Antonius Saptana Hadi Pr dan Romo Heribertus Budi Purwantoro Pr.
Setelah perayaan Ekaristi yang berlangsung sekitar dua jam, umat makan bersama makanan yang disediakan 29 lingkungan yang ada di Paroki Babadan di bawah koordinasi Panitia Pesta Nama ke-62 Gereja Babadan dan yang ke-12 sebagai Paroki Mandiri.
Pesta umat sangat meriah. Umat yang menghadiri misa beramai-ramai menikmati makanan yang disediakan masing-masing lingkungan. Umat bebas memilih atau mengambil makan dari lingkungan mana saja tanpa dibatasi hanya di lingkungan umat berasal. Dalam sekejap makanan berupa nasi bungkus tersebut ludes.
“Luar biasa kemeriahan pesta umat kali ini. Yang hadir perayaan Ekaristi puncak pesta nama gereja juga luar biasa banyak. Di dalam gereja maupun di sayap kiri dan kanan bahkan depan gereja serta aula panti paroki di lantgai dua juga penuh,” kata Hari, umat dari Lingkungan Santa Maria Ratu Rosari sebagai petugas tatalaksana pada misa Sabtu sore.
Dalam perayaan Ekaristi dengan tema Belajar Bersama St Petrus dan St Paulus, pelindung Gereja Paroki Babadan, Romo Adrianus Maradiyo Pr meminta umat Paroki Babadan meneladani sosok St Petrus dan St Paulus.
Dikatakan, St Petrus dan St Paulus merupakan dua sosok pribadi yang berbeda namun satu dalam perjuangan iman, membela Injil dan kebenaran. Petrus mewartakan iman di kalangan orang Yahudi, sedangkan Paulus berkeliling mengajarkan iman kepada bangsa-bangsa lain. Karena imannya yang teguh kepada Kristus, mereka memperoleh kemuliaan di surga.
Menurut Romo Maradiyo, tema ulang tahun Gereja Paroki Babadan tahun ini yakni sangat menarik karena lebih menekankan pada peran Orang Muda Katolik (OMK). Ia pun meminta para orangtua agar mendorong putra putrinya untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan pelayanan sesuai kemampuan atau talenta masing-masing.
Dikatakan, gereja bukan semata-mata sebuah bangunan megah namun gereja juga dalam wujud keluarga. Artinya, keluarga merupakan gereja kecil. Sebagai gereja kecil, keluarga perlu terus memupuk iman anggota keluarga. Di sini peran orangtua dalam membina iman anggota keluarga dalam hal ini anak-anak sangat penting.
Pada kesempatan itu, Romo Maradiyo mengajak umat maupun OMK untuk menjadi rasul yang tidak hanya memikirkan diri sendiri tapi juga umat dan masyarakat secara keseluruhan. Orangtua bertanggungjawab untuk mendampingi tumbuhkembang iman anaknya.
BACA JUGA BERITA TERKAIT:
- Kenduri Pesta Nama Paroki Babadan, Romo Antonius Saptana Hadi: Ngrabuk Paseduluran
- Romo Antonius Saptana Hadi: Masa Depan Gereja Ada di Tangan Orang Muda Katolik
“Ajak OMK untuk berkembang dalam iman, bertumbuh dalam harapan dan berbuah,” kata Romo Maradiyo.
Sebelum berkat penutup, Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa SE tampil di mimbar samping altar gereja menyampaikan selamat pesta nama atau ulangan tahun ke-62 Gereja Babadan dan yang ke-12 tahun sebagai paroki mandiri.
Danang Maharsa juga mengapresiasi umat Paroki Babadan yang terlibat aktif dalam menjaga Sleman sebagai rumah bersama. “Menjadikan Sleman sebagai rumah bersama juga merupakan komitmen Pemkab Sleman. Artinya, Sleman terbuka menerima siapa pun dan membuat siapa pun merasa aman dan nyaman tinggal di Sleman,” kata Danang Maharsa. (lip)
There is no ads to display, Please add some