beritabernas.com – Prinsip-prinsip lean bisa diterapkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam menghadapi tantangan yang signifikan di pasar global yang sangat kompetitif. Penerapan prinsip-prinsip lean bertujuan untuk meningkatkan kinerja operasional dengan mengurangi pemborosan dan meningkatkan efisiensi.
Menurut Dr Yuli Agusti Rochman ST M.Eng, Dosen Jurusan Teknik Industri FTI UII, dalam jumpa pers secara daring, Selasa 18 Maret 2025, kerangka implementasi lean dikembangkan menggabungkan dengan pendekatan plan, do, check, action (PDCA) dan simulasi untuk menghasilkan perbaikan berkelanjutan.
Dalam penelitian berjudul Model Kerangka Kerja Penerapan Lean Manufacturing pada Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang dilakukan Yuli Agusti Rochman untuk meraih gelar Doktor di Program Studi Doktor, Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik UGM, tahap pengembangan kerangka kerja mengevaluasi kerangka implementasi lean yang ada berdasarkan penelitian sebelumnya dan sumber daya UKM.

Selanjutnya kerangka yang telah dievaluasi dikelompokkan berdasarkan tahapan plan, do, check dan action untuk memastikan bahwa kegiatan implementasi lean merupakan siklus perbaikan yang berkelanjutan.
TSementara thap terakhir adalah menambahkan langkah-langkah simulasi pada tahap do dan check untuk mengevaluasi usulan perbaikan. Kerangka kerja yang diusulkan diuji melalui studi kasus di UKM Batik. Hasil penelitian menunjukkan manfaat dan efektivitas kerangka kerja yang diusulkan dalam mengurangi waktu produksi dan meningkatkan utilitas operator.
BACA JUGA:
- Aspek Sosial Praktik 5S Berdampak Langsung Terhadap Peningkatan Kinerja Keberlanjutan
- Perkenalkan Kecerdasan Buatan, FTI UII Gelar Mini Workshop untuk Siswa SMAN 8 Kota Jambi
Dari penelitian itu, Yuli Agusti Rochman menyimpulkan bahwa UKM dapat menggunakan kerangka implementasi lean yang disarankan untuk melaksanakan proyek serupa lainnya dan membantu mencapai operasi yang lebih efisien.
Kerangka implementasi lean dikembangkan menggunakan pendekatan PDCA dan simulasi. Pendekatan PDCA digunakan untuk memastikan program perbaikan berkelanjutan, sedangkan simulasi digunakan untuk mengeksplorasi berbagai skenario solusi dengan membandingkan kondisi sebelum dan sesudah penerapan lean.

Menurut Yuli, salah satu aspek yang membedakan penelitian ini adalah pengembangan kerangka implementasi lean, dengan mempertimbangkan kondisi UKM, meningkatkan keberlanjutan dan mengeksplorasi kondisi sebelum dan sesudah penerapan lean.
Pengembangan kerangka implementasi lean dilakukan dengan membagi tahapan implementasi lean menjadi empat tahapan siklus PDCA dan mengintegrasikan fase simulasi di dalamnya. Selanjutnya kerangka kerja usulan diterapkan pada UKM Batik di tiga sentra yang berbeda untuk menguji kerangka implementasi lean yang diusulkan.
“Hasil penerapan kerangka yang diusulkan menunjukkan pengurangan waktu penyelesaian pekerjaan dan peningkatan utilitas operator,” kata Yuli Agusti Rochman yang didampingi Dr Drs Imam Djati Widodo M.Eng.Sc, Ketua Jurusan Teknik Industri FTI UII. (lip)