Prof Agus Widarjono, Guru Besar ke-26 UII

beritabernas.com – Prof Drs Agus Widarjono MA PhD merupakan Guru Besar atau dosen dengan jabatan akademik Profesor ke-26 di UII. Prof Agus juga merupakan Guru Besar ke-6 di Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) UII.

Prof Agus Widarjono menerima SK Guru Besar dari Depdikbud Ristek yang diserahkan oleh Kepala Lembaga Layanan Dikti Wilayah V DIY Prof drh Aris Junaidi PhD di Kampus Terpadu UII, Kamis 21 Juli 2022.

Menurut Ike Agustina S.Psi M.Psi Psikolo, Direktur Sumber Daya Manusia UII, saat ini di UII memiliki 68 (62 NIDN dan 6 NIDK) dosen dengan pendidikan doktor dan mempunyai jabatan akademik lektor kepala dari 786 seluruh dosen UII. Mereka adalah para calon guru besar karena tinggal selangkah lagi.

Agus Widarjono yang lahir di Sukoharjo, 7 Februari 1967, merupakan dosen tetap pada Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII) sejak 1 Oktober 1993. Ia menyelesaikan gelar Doktor dari Oklahoma State University, Stillwater USA pada bidang Agricultural Economics (2012), menyelesaikan program Magister (1999) di Western Michigan University, Kalamazoo USA dan meraih gelar sarjana (1991) di UGM.

Rektor UII Prof Fathul Wahid ST MSc Phd (tengah) menyerahkan SK Guru Besar kepada Prof Drs Agus Widarjono MA PhD (kanan) disaksikan oleh Kepala Lembaga Layanan Dikti Wilayah V DIY Prof drh Aris Junaidi PhD di Kampus Terpadu UII, Kamis 21 Juli 2022. Foto: Humas UII

Prof Agus Widarjono menjadi Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi FBE UII periode tahun 2018-Agustus 2022. Ia pernah mengemban amanah sebagai Direktur Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI), FBE UII tahun 2014-2018 dan menjadi Ketua Prodi S1 Ekonomi Pembangunan FBE UII tahun 2001-2005.

Rektor UII Prof Fathul Wahid ST MSc PhD mengatakan, seorang profesor sudah mempunyai bekal yang lebih dari cukup untuk menjelma menjadi intelektual publik. Intelektual publik bisa dibedakan berdasarkn tingkat hirarkinya.

Pertama, mereka yang menulis dan berbicara kepada publik hanya dalam disiplin ilmunya. Mereka mengemasnya menjadi bahasa yang mudah dipahami publik. Kerumitan itu menjadi urusan para ahli, tetapi semuanya harus disajikan dalam kemasan sederhana dan dapat dicerna dan dinikmati publik.

Kedua, mereka yang menulis dan berbicara kepada publik tentang disiplin ilmunya tetapi dikaitkan dengan dunia sosial, kultural, dan budaya di sekitarnya. Intelektual publik yang memilih tingkat ini perlu memahami sampai level tertentu beragam aspek di luar disiplin ilmunya. Mereka berpikir kontekstual. Kehadiran disiplin ilmu yang ditekuninya didefinisikan ulang relevansinya dengan konteks kekinian.

Ketiga, mereka yang menjadi simbol dan tokoh yang berdiri tidak hanya untuk disiplin ilmu yang digelutinya. Intelektual publik tingkat ini menulis dan berbicara beragam isu publik, bahkan yang tidak terkait dengan disiplin ilmu asal. Mereka dalam tingkat ini sudah membuktikan mempunyai perspektif yang luas dan horison pemikiran yang jauh. Mereka juga mempunyai semangat untuk mempelajari disiplin lain untuk terus bisa menjaga komunikasi antardisiplin.

Dengan demikian, menurut Prof Fathul Wahid, peran intelektual publik bisa beragam, antara lain, pertama sebagai ahli pendapatnya didengarkan, sarannya diperhatikan dan mendapatkan posisi terhormat di dalam komunitas disiplin.

Kedua, intelektual publik sebagai penjaga gerbang pengetahuan yakni menjadi yang terdepan dan rujukan pengetahuan, mengikuti perkembangan pengetahuan mutakhir, dan juga aktif dalam komunitas disiplin ilmu terkait.

Ketiga, intelektual publik sebagai pemikir sehingga gelisah atas kondisi yang sesuai dengan yang dicita-citakan, mencari penjelasan atas beragam masalah, tak lelah menawarkan beragam solusi, dan terlibat dalam diskusi lintasdisiplin. 

Keempat, intelektual publik sebagai selebritas media yakni akrab dengan media, pendapatnya ditunggu media untuk mengedukasi publik karena piawai menyederhanakan yang konsep rumit dan sekaligus juga sensitif dengan masalah mutakhir yang terjadi. Dan kelima, intelektual publik sebagai pengungkap kebenaran yakni melantangkan kebenaran yang utuh dan integritasnya tidak terbeli. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *