beritabernas.com – Rektor UII Prof Fathul Wahid ST MSc PhD meminta mahasiswa UII untuk membiasakan diri untuk menghargai perbedaan. Yang berbeda jangan dianggap selalu bertolak belakang dan tidak bisa bersatu. Bisa jadi di dalam kelas ada kawan yang berasal dari suku lain, negara manca atau bahkan beragama berbeda.
“Semua itu tidak untuk membuat saling menjauh. Keragaman ini justru harus dirayakan dengan saling menghormati secara tulus,” kata Rektor UII Prof Fathul Wahid ST MSc PhD dalam acara kuliah perdana mahasiswa baru UII tahun akademik 2022/2023 di Auditorium KH Abdulkahar Mudzakkir Kampus Terpadu UII, Selasa 16 Agustus 2022.
Baca berita terkait: 4.846 Mahasiswa Baru UII Ikuti Kuliah Perdana
Menurut Rektor UII, semangat menghargai perbedaan itulah yang juga mendasari Sekolah Tinggi Islam (STI), nama awal UII, ketika didirikan di Jakarta sekitar 40 hari sebelum kemerdekaan Indonesia, pada 27 Rajab 1364 H yang bertepatan dengan 8 Juli 1945 Masehi.
Dikatakan, pendiri UII adalah juga pendiri bangsa ini yang berasal dari beragam kalangan, seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Perikatan Umat Islam, Persatuan Umat Islam Indonesia dan para tokoh bangsa lainnya. Sebut saja beberapa di antaranya seperti KH Wahid Hasyim, KH Mas Mansur, Ki Bagoes Hadikusumo, Moh Hatta, Muh Natsir, Mr Muh Yamin, KH Imam Zarkasyi dan Prof KH Abdulkahar Mudzakkir.
“Mereka memberikan contoh kepada kita untuk selalu mengesampingkan perbedaan dan mengedepankan persamaan. Semuanya ditujukan untuk Indonesia yang lebih maju. Karenanya, UII merupakan rumah besar untuk keragaman. Di UII, semangat keislaman dan kebangsaan menyatu dalam satu tarikan nafas. Nama Universitas Islam Indonesia menyimbolkannya,” kata Prof Fathul Wahid.
Meski tidak hidup di bawah bayang-bayang masa lampau, namun menurut Rektor UII, semangat dan nilai-nilai baiknya yang terus dijaga, digaungkan dan di sesuaikan dengan konteks kekinian. “Kita harus menyadari bahwa setiap zaman membawa tantangannya masing-masing dam membutuhkan aktor
dengan kecakapan yang berbeda,” kata Rektor UII.
Saat ini, misalnya, kecakapan digital menjadi sangat penting, ketika teknologi informasi tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. “Siapkan diri saudara untuk menguasainya. Disiplin ilmu apapun yang saudara tekuni, selalu ada ruang untuk integrasi teknologi informasi di dalamnya,” katanya.
Untuk menunjukkan keharmonisan dalam perbedaan itu, Rektor hingga Wakil Rekor UII, Dekan, Wakil Dekan serta pimpinan badan, lembaga dan sebagainya yang ada di lingkungan UII mengenakan pakaian adat daerah-daerah yang ada di Indonesia.
Kuliah perdana dengan tema Cakap Digital, Siap Mondial yang diikuti 4.846 mahasiswa baru tahun akademik 2022/2023 itu diisi dengan kuliah umum yang disampaikan Doni Hanafi, Vice President Tokopedia. (lip)
There is no ads to display, Please add some