Sakapari jadi Wadah Bagi Peneliti untuk Mempublikasikan Hasil Penelitian Kolaboratif

beritabernas.com – Untuk ke-14 kalinya, Jurusan Arsitektur FTSP UII menggelar Seminar Karya dan Pameran Arsitektur Indonesia (Sakapari) di Auditorium Gedung M Natsir FTSP UII, Jumat 20 September 2024.

Sakapari ke-14 yang berkolaborasi dengan Laboratorium Komunikasi Bisnis Arsitektur ini mengangkat tema Digital Construction and Impact to Architecture Business dengan mempresentasikan 57 paper hasil proses review dari total 79 paper yang masuk.

Menurut Dr Jarwa Prasetya Sih Handoko, Sekretaris Jurusan Arsitektur FTSP UII, Sakapari yang diadakan oleh Jurusan Arsitektur FTSP UII berkolaborasi dengan berbagai lembaga ini pada awalnya diselenggarakan sekali dalam setahun. Namun, melihat tingginya animo dosen dan mahasiswa dalam mempublikasikan hasil penelitiannya, sejak tahun 2018 digelar dua kali dalam setahun atau tiap semester.

Managing Director PT Pandega Desain Weharima A Prasetyoadi selaku keynote speaker memaparkan materi dalam Sakapari ke-14 2024, Jumat 20 September 2024. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Sakapari diadakan untuk mewadahi penelitian kolaboratif di lingkup Arsitektur UII. Pada Sakapari ke-14 ini, pihaknya berkolaborasi dengan Laboratorium Komunikasi Bisnis Arsitektur. Dari total 79 paper yang masuk, kemudian dilakukan proses review sehingga terpilih 57 paper yang dipresentasikan kali ini.

Dikatakan, pembahasan dibagi dalam 5 kelompok topik meliputi arsitektur digital dan lingkungan cerdas, advokasi desain dan profesi, permukiman, landscape dan urbanisme, sains dan teknologi bangunan serta sejarah teori dan kritik arsitektur.

BACA JUGA:

Dalam Sakapari ke-14 ini tampil sebagai keynote speaker Managing Director PT Pandega Desain Weharima A Prasetyoadi dengan dua pembicara lainnya Dosen FTSP UII Ar Ahmad Saifudin Mutaqi dan Assist Prof Hanif Budiman dengan moderator Ar Agus Setiawan.

Dekan FTSP UII Prof Ar. Dr-Ing Ir Ilya Fadjar Maharika MA ketika membuka acara tersebut mengatakan, dunia digital telah memberikan banyak implikasi bagi kehidupan manusia, termasuk teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

Dekan FTSP UII Prof Ar. Dr-Ing Ir Ilya Fadjar Maharika MA saat membuka Sakapari ke-14, Jumat 20 September 2024. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Menurut Prof Ilya, sebagian besar dari kita masih menganggap AI sebagai tool, padahal AI diberi bekal kemampuan mirip otak manusia yakni mampu mencari pola. Artinya, tanpa dikendalikan manusia teknologi AI bisa bekerja sendiri sesuai pola yang diinginkan.

“AI tidak seperti bom yang bekerja sesuai yang diprogramkan manusia. AI bisa mencari pola sendiri tanpa diprogram manusia,” kata Prof Ilya.

Prof Ilya juga mengingatkan bahwa digital construction berpotensi menimbulkan resiko seperti cyber attack. Karena itu, Sakapari kali ini bisa menjadi forum untuk mengantisipasi dan mencari solusi menghadapi dan mengatasi resiko tersebut. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *