beritabernas.com – Siswa-siswi SMP BOPKRI 1 Yogyakarta sukses menyelesaikan program live-in tahunan yang berlangsung intensif selama tiga hari, Rabu-Jumat, 5-7 November 2025 di lingkungan Boro Suci, Desa Boro, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo, DIY.
Dengan mengusung tema fundamental Tumbuh Mandiri, Menjadi Pribadi Berkarakter, kegiatan live-in ini tidak hanya sekadar kunjungan, melainkan sebuah inisiasi transformatif yang bertujuan menanamkan nilai-nilai kemandirian, tanggung jawab sosial dan empati melalui pengalaman otentik hidup berdampingan dengan masyarakat.
Pada hari pertama kegiatan melakukan penyerahan peserta secara simbolis dan integrasi kultural. Kegiatan diawali dengan upacara pembukaan khidmat di Gereja Boro, dikoordinasikan secara apik oleh Tim Live-in Boro.
Baca juga:
- Live in di Samigaluh Yogyakarta, Siswa SMP Santo Yoseph Jakarta Nginap di Rumah Warga
- SMA Santo Yakobus Jakarta Live in Alam dan Budaya di Omah Petroek Sleman
- SMA Santo Yoseph Live In dan Trip In di Muntilan dan Yogyakarta
Momen krusial penyerahan peserta didik dari pihak sekolah disimbolisasikan oleh Kepala Sekolah Yanuarius Yala Artdi Puruhita SPd kepada perwakilan Tim Boro JE Gega Ratri Kurniawan selaku Dewan Paroki St Theresia Lieseux Boro. Prosesi ini turut diperkuat dengan perwakilan dua siswa, Pandu Wahyu Dewanto dan Vilesia Linjua Sekar Arum, yang mewakili komitmen seluruh peserta dalam menyambut pembelajaran kontekstual.
Setelah resmi diserahkan, suasana pedesaan mulai menyambut. Para siswa diantar menuju rumah induk semang menggunakan sarana transportasi khas pedesaan, mobil pick-up, sebuah pengalaman yang mempercepat adaptasi. Sepanjang hari pertama, fokus utama adalah integrasi kultural dan personal. Siswa mulai berinteraksi secara mendalam dengan keluarga angkat, memahami dinamika rumah tangga, dan menyelaraskan diri dengan rutinitas harian keluarga.
Selanjutnya pada hari kedua adalah puncak kemandirian dan spirit gotong-royong. Hal ini menandai perwujudan tema kegiatan. Para siswa diuji kemandirian dengan berpartisipasi penuh dalam berbagai aktivitas mata pencaharian dan kegiatan rumah tangga keluarga angkat.
Mereka terlibat aktif dalam spirit gotong royong dan kerja keras lokal seperti berangkat ke ladang untuk bercocok tanam, membantu mencari pakan ternak, membersihkan area gereja dan tempat peziarahan dan menjadi bagian dari proses memasak untuk layanan katering lokal.
“Kami melihat langsung bagaimana siswa-siswa kami menunjukkan etos kerja yang tinggi, menanggalkan rasa canggung, dan bertanggung jawab penuh terhadap tugas yang diberikan. Ini adalah pelajaran nyata tentang arti ketekunan dan kemandirian,” kata Earlyn, Ketua Panitia Program Live-in SMP BOPKRI 1 Yogyakarta, dengan bangga.

Pada malam hari, siswa mendapatkan bonus wawasan kultural dengan menghadiri perhelatan Bulan Bahasa yang diselenggarakan oleh SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang. Dalam kegiatan itu, siswa diberi kesempatan untuk berdinamika dan menunjukkan bakat yang dimiliki melalui lagu serta memperluas cakrawala apresiasi mereka terhadap seni dan budaya lokal yang saat itu sedang ada pagelaran wayang sebagai puncak bulan bahasa.
Sementara pada hari ketiga kegiatan ditutup dengan empati dan pesan moral kekeluargaan. Rangkaian kegiatan ditutup dengan agenda yang menyentuh hati. Seluruh peserta didik melakukan kunjungan empati ke Panti Lansia Santa Monika Boro, sebuah momentum krusial untuk menumbuhkan kepekaan sosial dan penghargaan terhadap sesama, khususnya para lansia.
Acara penarikan (penjemputan) siswa dilaksanakan dengan nuansa kekeluargaan dan pesan inspiratif. Romo Thomas Ariwibowo Pr sebagai perwakilan Tim Boro, secara resmi menyerahkan kembali para peserta didik kepada pihak sekolah yang diwakili oleh Bapak Yala.
Dalam amanatnya, Romo Thomas menekankan esensi dan pesan moral bahwa live-in adalah fondasi untuk membangun karakter yang tidak hanya cerdas, tetapi juga peduli, mandir, dan siap melayani masyarakat.
Program Live-in di Desa Boro ini bukan sekadar agenda tahunan, melainkan investasi karakter yang diharapkan mampu membentuk generasi muda SMP BOPKRI 1 Yogyakarta menjadi individu yang mandiri, memiliki karakter kuat, dan berkontribusi positif bagi bangsa dan negara. (*)
There is no ads to display, Please add some