beritabernas.com – SMPIT Masjid Syuhada mengimplementasi pembelajaran Kewirausahaan melalui kegiatan Market Day. Kegiatan projek yang dimulai sejak pertengahan bulan Februari lalu dengan dua kali Market Day, yakni Market Day I digelar Rabu (1/3/2023) dan Market Day II digelar Senin (20/3/2023).
Kegiatan Market Day dilaksanakan di sekitar kompleks SMPIT Masjid Syuhada. Setiap kelompok mendapat jatah stand berukuran 2×3 meter untuk membuka lapak. Selepas mengikuti sholat Dhuha dan dzikir pagi di Masjid Syuhada, para peserta projek mulai menyiapkan lapak masing-masing. Bahan-bahan dan perkakas yang diperlukan diangkut menuju stand. Satu per satu produk yang sudah siap, dipajang rapi di atas deretan meja kayu di bagian depan stand.
BACA JUGA:- SMPIT Masjid Syuhada Kotabaru Gelar Syuhada Islamic Competition #4 SMPIT
- SMP IT Masjid Syuhada Gelar Pameran Hasil Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Sementara bagian belakang stand digunakan untuk ruang memasak dan penyiapan produk. Selama Market Day berlangsung, setiap anggota kelompok bekerjasama dan berbagi tugas untuk mengoptimalkan penjualan. Sebagian membantu penyiapan produk dan pengemasan, sebagian yang lain melayani pembeli dan membuka layanan pre order. Untuk memudahkan pembeli dalam memilih, setiap lapak telah menyediakan leaflet menu beserta deskripsi dan harga produk.
Selama mengikuti agenda projek, peserta didik telah mempelajari berbagai konsep dasar wirausaha dan kiat-kiat mengembangkan ide bisnis hingga bagaimana merealisasikannya menjadi sebuah produk yang menarik, bermanfaat, dan bernilai ekonomis. Adanya kegiatan Market Day menjadi arena publikasi ide-ide bisnis para peserta projek kewirausahaan tersebut. Selain itu, kegiatan Market Day juga berfungsi sebagai sarana mengevaluasi projek kewirausahaan yang telah dijalankan peserta didik.
Kegiatan Market Day ini bukanlah kompetisi untuk menentukan kelompok yang memiliki ide bisnis terbaik dan omset terbanyak. Kegiatan Market Day diharapkan dapat memberikan pengalaman konkrit dan memperluas wawasan peserta projek bahwa wirausaha yang sesungguhnya bukan hanya tentang bagaimana menjual saja. Lebih dari itu, peserta projek harus berusaha membuat produk terbaik sesuai dengan target konsumen dan mempromosikannya agar menarik minat konsumen.
Selain itu, setiap kelompok harus mampu mengelola modal dan keuntungan yang diperoleh guna menghindari kerugian maupun inefisiensi produksi. Dalam Market Day I, inefisiensi produksi masih tampak dari adanya produk-produk yang tersisa (tidak laku). Setelah dilakukan evaluasi dan perbaikan produk, penjualan produk dapat berjalan lebih optimal saat Market Day II kemarin. Sebagian besar produk yang dibuat peserta projek dapat laku terjual dan tingkat inefisiensi produksi dapat ditekan.
Sekira pukul 10.30, kegiatan Market Day di SMPIT Masjid Syuhada telah usai. Para peserta projek bergegas mengemasi barang dan membersihkan area Market Day. Dua tiga meja kayu masih tampak berderet di lorong stand-menunggu giliran diangkut kembali ke sekolah. Boleh jadi, esok lusa, dari balik meja kayu dan lapak mungil para peserta projek, akan muncul sosok-sosok kreatif yang sukses berwirausaha atau menjadi CEO perusahaan besar yang mendatangkan banyak kemaslahatan bagi perekonomian masyarakat.
Wirausaha
Sebagian kita mungkin pernah bertanya-tanya, mengapa sekolah tidak mengajarkan peserta didik tentang bagaimana cara menghasilkan uang? Selama ini, konsep uang hanya dipelajari secara terbatas pada sub topik aritmatika sosial, IPS (ekonomi), PAI, atau bahasa.
Namun tidak semua mata pelajaran atau sub topik tersebut memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti dari mana uang diperoleh, bagaimana uang dikelola, atau bagaimana uang bekerja untuk manusia. Padahal, pemahaman peserta didik tentang konsep uang hanya dapat dikembangkan ketika mereka berinteraksi langsung dengan aktivitas-aktivitas yang melibatkan uang di dalamnya.
Dalam hal ini, pembelajaran wirausaha atau kegiatan bisnis adalah salah satu cara untuk mengenalkan peserta didik tentang konsep uang hingga manajemennya. Melalui kegiatan wirausaha, peserta didik dapat memperoleh gambaran tentang dari mana uang berasal, bagaimana uang diperoleh, bagaimana mengelola uang untuk investasi, hingga bagaimana uang dapat bekerja untuk mereka.
Tentu saja, dalam lingkup pembelajaran formal di sekolah, fokus utama kegiatan wirausaha tidak terpaku pada tujuan memperoleh uang atau keuntungan semata. Kegiatan wirausaha akan jauh lebih bermakna dan berdayaguna ketika ditujukan untuk menanamkan karakter-karakter wirausaha yang positif, memfasilitasi pengembangan ide-ide bisnis, serta memberikan pemahaman finansial yang bijak kepada peserta didik.
Poin-poin itulah yang sejak awal menjadi cetak biru kegiatan Projek Penguatan Profil Pancasila bertema “Kewirausahaan” di SMPIT Masjid Syuhada. (agung budi putranto)
There is no ads to display, Please add some