beritabernas.com – Pada tahun 2025 ini, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Sleman sebanyak 89.280 jiwa atau 6,71% dari total jumlah penduduk Sleman per Maret 2025. Prosentasi angka penduduk miskin tersebut turun 0,75 poin dari tahun sebelumnya yang mencapai 7,46 persen.
Baca juga:
- Wakil Bupati Sleman Apresiasi Kegiatan Gereja Katolik Babadan yang Memberdayakan UKM
- Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa Melepas Peserta Jalan Sehat Padukuhan Juwangen
“Angka kemiskinan tersebut didapat dari survei dengan populasi seluruh warga yang berdomisili di Kabupaten Sleman. Namun, dihitung hanya warga yang ber-KTP Sleman, bisa jadi angkanya lebih rendah,” kata Danang Maharsa SE, Wakil Bupati Sleman, ketika menerima audiensi Kepala BPS Kabupaten Sleman Widhi Pranowo S.ST S.Sos. Audiensi dilakukan untuk menyampaikan keterangan rinci tentang pemaknaan angka-angka dari hasil survei.

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa berharap bahwa untuk mempertahankan prestasi tersebut para panewu perlu mempercepat pelaksanaan revitalisasi Tim Penanggulangan Kemiskinan (TPK) tingkat kapanewon, kalurahan dan padukuhan. Ia juga berharap pada peran TPK sebab mereka yang benar-benar mengetahui kondisi warganya.
Dikatakan, angka penurunan penduduk miskin Kabupaten Sleman lebih besar dibanding tahun 2024. Poin penurunan tahun lalu, dari tahun 2023 ke 2024, hanya sebesar 0,06 poin. Hal ini memacu Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Sleman bersama para pelaku lainnya untuk lebih inovatif dalam bekerja. Dan hasilnya tahun ini mencapai angka penurunan terbanyak dibanding kabupaten/kota lain di DIY.

Danang Maharsa menyambut gembira pencapaian tersebut. Dia mengapresiasi jerih-payah semua pihak seraya mengajak untuk menjaga pencapaian itu. “Kita harus terus berinovasi dengan program-program yang tepat sasaran agar angka kemiskinan di Kabupaten Sleman semakin kecil,” kata Danang Maharsa.
Dengan angka kemiskinan tahun ini sebesar 6,71%, berarti Sleman telah mencapai hasil yang lebih baik dibanding periode sebelum pandemi Covid-19. Tahun 2019 persentase kemiskinan Kabupaten Sleman sebesar 7,41%. Saat terjadi pandemi (2020-2021), angka tersebut mengalami kenaikan. Sesudah pandemi berakhir, persentase kemiskinan mulai turun tetapi tetap lebih tinggi dibanding tahun 2019. Baru pada tahun 2025 inilah persentasenya menjadi lebih rendah. (lip)
There is no ads to display, Please add some