beritabernas.com – Penutupan TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu) Piyungan, Bantul beberapa waktu lalu mendapat perhatian serius dari Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo.
Dalam akun twitternya, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengajak masyarakat Kabupaten Sleman untuk mengelola sampah secara mandiri dengan memilah-milah sampah organik dan anorganik. Hal ini dilakukan untuk menanggapi penutupan TPST Piyungan oleh warga setempat.
“Ayo pilah sampah,” ajak Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menanggapi penutupan TPST Piyungn.
Dikatakan, terkait permasalahan penutupan TPST Piyungan, Pemkab Sleman telah mengambil beberapa langkah strategis. Pemerintah telah memulai pembangunan TPST di Sleman Barat, Tengah dan Timur.
“AYO PILAH SAMPAH.. Terkait permasalahan penutupan TPST piyungan, Pemkab Sleman telah mengambil beberapa langkah strategis. Pemerintah telah memulai pembangunan TPST di Sleman Barat, Tengah dan Timur,” cuit Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dikutip beritabernas.com di akun twitternya.
Menurut Bupati Sleman, saat ini pembangunan TPST sedang dalam proses perizinan. Pihaknya menargetkan pada tahun 2023, TPST di Sleman sudah bisa beroperasi sehingga Sleman tidak bergantung sepenuhnya pada TPST Piyungan.
Sementara untuk rencana jangka pendek, menurut Bupati Sleman,pemerintah akan mengoptimalkan pengolahan sampah di 13 transfer depo dan 23 TPS 3R. Nantinya akan dioptimalkan untuk memilah sampah organik dan anorganik.
“Untuk menyukseskan rencana besar tersebut, saya meminta masyarakat untuk mulai memilah sampah dari rumah. Dengan pemilahan, sampah organik akan bisa dibuat kompos dan sampah anorganik bisa dijual kembali,” kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo. (lip)
There is no ads to display, Please add some