Dosen ASN ISI Yogyakarta Gelar Aksi Menuntut Tukin yang Tak Dibayar Sejak 2020

beritabernas.com – Sejumlah dosen yang tergabung dalam Aliansi Dosen ASN Kemendiktisainstek (Adaksi) ISI Yogyakarta menggelar aksi demo di depan Gedung Rektorat ISI Yogyakarta Jalan Parangtritis, Sewon, Bantul, DIY pada Senin 2025 mulai pukul 10.00 WIB. Mereka menuntut pencairan tunjangan kinerja (tukin) yang tidak dibayar sejak 2020 hingga 2024.

Dalam aksi demo yang diikuti ratusan dosen yang tergabung dalam Adaksi ASN ISI Yogyakarta tersebut, mereka membentang spanduk berisi tuntutan pencairan tukin dengan segera dan menyampaikan orasi di depan Gedung Rektorat ISI Yogyakarta.

“Aliansi Dosen ASN Kemendiktisainstek (Adaksi) Institut Seni Indonesia Yogyakarta menuntut segera cairkan tukin semua dosen ASN Kemendiktisaintek dari tahun 2022 sesuai amanat UU yang berlaku. TUKINFORALL,” demikian isi tulisan sebuah spanduk warna putih yang dibentangkan para pendemo.

“Dosen ASN ISI Yogyakarta menuntut keadilan. Kami sudah laksanakan Tri Dharma Maka TUKIN 2020-2024 JANGAN DIKEMPLANG,” demikian tulisan dalam spanduk lainnya yang juga dibentangkan oleh para pendemo.

Sejumlah dosen yang tergabung dalam Aliansi Dosen ASN Kemendiktisainstek (Adaksi) ISI Yogyakarta menggelar demo di depan Gedung Rektorat ISI Yogyakarta Jalan Parangtritis, Sewon, Bantul, DIY pada Senin 2025. Foto: Dok Adaksi Yogyakarta

Prof Dr Dra Yudiaryani MA, Dosen ASN Prodi Teater ISI Yogyakarta, yang membacakan pernyataan sikap atau asirasi Dosen ASN ISI Yogyakarta, mengatakan, mencemati salah satu poin Asta Cita Presiden Prabowo untuk memperkuat salah satunya dunia Pendidikan dan berdasarkan salah satu Quick Wins Presiden Prabowo, maka kebijakan mengenai Tukin Dosen Kemendikti-Saintek adalah mutlak.

Karena itu, Dosen ASN ISI Yogyakarta menyampaikan sikap. Pertama, tunjangan Kinerja (Tukin) bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme ASN di lingkungan kampus dan hal itu akan berdampak pada peningkatan kinerja PTN secara komprehensif.

Kedua, bahwa di tahun 2025 harmonisasi antar Kementrian dan DPR telah terjadi kesepakatan, maka Tukin 2025 harus segera dicairkan secepatnya. Ketiga, Tukin 2020-2024 merupakan hak dosen ASN Kemenristek-Dikti yang sekarang Kemendikti-Saintek yang telah melakukan segala kegiatan akademis dengan beban kinerja dosen yang sangat berat untuk memajukan pendidikan tinggi di Indonesia.

BACA JUGA:

Keempat, berbagai argumentasi hukum yang dijadikan alasan untuk meniadakan pencairan tukin 2020-2024 harusnya menjadi prioritas Pemerintahan Prabowo untuk segera membuat kebijakan yang bagi terealisasinya pencairan tukin 2020-2024.

Kelima, Dosen ASN Kemendikti-Saintek telah menjalankan tugas Tri Dharma PT dengan baik dalam berperan aktif mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan amanat UUD 1945, namun kemaslahatan dan kesejahteraannya selalu diabaikan dan didiskriminasi dengan tidak diturunkannya Tukin 2020-2024.

Keenam, sungguh tidak adil bahwa ada sebuah lembaga riset yang hanya mengerjakan satu dari Tri Dharma para dosen telah mendapatkan Tukin sejak lama. Sedangkan Dosen ASN yang mengerjakan Tri Dharma dengan sungguh-sungguh tidak mendapatkan Tukin.

Prof Dr Dra Yudiaryani MA (kiri) membacakan pernyataan sikap. Foto: Dok Adaksi Yogyakarta

Ketujuh, jangan sampai Tukin tidak dibayarkan hanya karena ketidakpahaman pejabat Kemenristek-Dikti era Nadhim Makarim mengenai proses birokrasi dan harmonisasi pencairan tukin dosen 2020-2024. Ketidakpahaman pejabat Kementrian Kemenristek-Dikti jangan dijadikan alasan untuk tidak dicairkannya tukin dosen 2020-2024. Dosen merupakan pelaksana dari amanat UU sedangkan permasalahan birokrasi adalah urusan pejabat berwenang di kementrian.

“Demikian aspirasi Dosen ASN ISI Yogyakarta. Dosen ASN ISI Yogyakarta bersama dosen ASN seluruh Indonesia akan terus berjuang untuk mendapatkan hak kami. Karena itu mohon kiranya Presiden Prabowo mendengar aspirasi kami,” tegas Prof Dr Dra Yudiaryani MA yang membacakan pernyataan sikap.

Dalam pernyataan sikap itu, tercantum nama penanggung jawab yakni Prof Drs Triyono Bramantyo, M.Mus.Ed, PhD, Prof Dr Kasidi M.Hum, Prof Dr Drs Nur Sahid M.Hum dan Prof Dr Dra Yudiaryani MA.

Koordinator Adaksi Yogyakarta yang juga Dosen ISI Yogyakarta Titis Triyono Adi Nugroho S.Sn M.Sn mengatakan, aksi damai yang dilakukan Dosen ASN ISI Yogyakarta ini hanya satu tujuan yakni menuntut pencairan tunjangan kinerja yang tidak dicairkan selama 2020-2024. Aksi ini diikuti Dosen-dosen ASN yang tergabung dalam Aliansi Dosen ASN Kemendiktisaintek (Adaksi). (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *