32 Lukisan Dipamerkan, Tergambar Perjalanan Gereja dan Pertumbuhan Iman Umat Paroki Babadan

beritabernas.com – Sebanyak 32 lukisan karya umat Paroki St Petrus dan Paulus Babadan lewat aksi Babadan Melukis dipamerkan di basement Gereja Katolik Babadan mulai Senin 30 Juni hingga 6 Juli 2025. Lukisan-lukisan yang menggambarkan perjalanan Gereja Babadan dan pertumbuhan iman umat tersebut tak kalah indah dan menarik dibanding karya pelukis profesional.

BACA JUGA:

Selain sebagai rangkaian kegiatan Pesta Nama ke-63 Gereja Babadan dan pesta nama ke-14 sebagai Paroki Mandiri, aksi Babadan Melukis merupakan ajang penyaluran bakat umat dalam bidang seni lukis. Bahkan kegiatan serupa akan dilanjutkan pada tahun 2026.

“Setahu saya, Paroki Babadan yang pertama kali mengadakan kegiatan melukis seperti ini di Keuskupan Agung Semarang. Kegiatan ini sangat menarik karena ternyata potensi umat kita di bidang seni lukis sangat bagus. Hal ini bisa dilihat dari karya lukis yang sangat indah dan menarik,” kata Romo Antonius Saptana Hadi Pr, Pastor Paroki St Petrus dan Paulus Babadan, Senin 30 Juni 2025 malam.

Lukisan karya Setiawan Domic dengan judul Jejak Langkah Iman Katolik Babadan. Tiga Romo yang memimpin Paroki Babadan selama 14 tahun bersama Uskup KAS Mgr Robertus Rubiyatmoko. Foto: Philipus Jehamun/ beritabernas.com

Romo Sapto pun mengajak umat untuk hadir dan melihat lukisan-lukisan yang dipamerkan itu. “Kami mohon masukan, komentar dan usulan untuk kemajuan ke depan,” kata Romo Sapto.

Maria Alfreda Della, Panitia Babadan Melukis, mengatakan, Babadan Melukis diadakan dalam rangka merayakan ulang tahun ke-14 Gereja Paroki Babadan yang terhitung sejak 29 Juni 2011 dan Pesta Nama ke-63 Santo Pelindung Santo Petrus dan Paulus terhitung mulai 15 Agustus 1962.

Menurut Della-sapaan Maria Alfreda Della-gagasan Babadan Melukis ini diprakarsai oleh Romo Antonius Saptana Hadi. Para peminat seni lukis disatukan dalam technical meeting pada hari Minggu 25 Mei 2025. Kemudian bertepatan dengan hari Kenaikan Yesus pada 29 Mei 2025 dimulailah Babadan Melukis dengan 33 peserta. Proses melukis dilaksanakan selama 1 bulan.

Lukisan-lukisan ini, kata Della, menggambarkan tentang Gereja Katolik Babadan dalam pertumbuhan iman Katolik. Gereja Babadan terletak di Kelurahan Wedomartani, Ngemplak, Sleman, DIY. Gunung Merapi, pesawahan dan pertumbuhan perumahan menjadi salah satu ciri khas. Hal ini juga tergambar dalam lukisan-lukisan yang dipemarkan.

Sementara itum Gereja bertumbuh di tengah aneka budaya, musik, tarian dan lintas iman. Selama 14 tahun, Gereja Babadan digembalakan oleh Rm Robertus Triwidodo Pr, Rm Robertus Hardiyanto Pr dan Rm Antonius Saptana Hadi Pr.

Lukisan karya Thomas Yoelianto dengan judul Babadan Penuh Sukacita. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Pertumbuhan iman kekatolikan tidak lepas dri pendidikan TK Indriyasana, SD Kanisius Babadan, SD Kanisius Sengkan yang berada di sekitar Gereja Babadan. Umat pun diajak bertumbuh dalam iman melalui ekaristi dan aneka devosi: Kerahiman Ilahi, Legio Maria, PDPKK Efata.

Para umat mengalami sukacita Injil dan menyadari bahwa hidup ini adalah bersaudara dengan siapa pun alias terbuka inklusif dengan masyarakat luas. Usaha menjaga kerukunan selama ini dengan membangun kerja sama Pondok Pesantren Al Qodir Cangkringan, masyarakat sekitar dan pemerintahan setempat.

“Mari melukis kehidupan dalam keragaman menuju kedamaian,” ajak Della yang membacakan narasi Babadan Melukis di hadapan ratusan warga Dusun Pokoh dan Dolo serta tokoh masyarakat dari FKKB yang hadir dalam acara kenduri Pesta Nama Gereja Babadan, Senin 30 Juni 2025 malam.

Menurut rencana, pada pesta nama ke-64 tahun 2026, akan diadakan kegiatan yang sama dengan target 32 lukisan sehingga total ada 64 lukisan yang akan dipamerkan bertepatan dengan perayaan Tumbuh Agung 64 Tahun Gereja Babadan. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *