beritabernas.com – Sebanyak 40 akademisi dan peneliti dari berbagai perguruan tinggi yang tergabung dalam Forum Komunikasi Akademisi Penulis Kebijakan Bank Indonesia (Forkom APIK BI) mengikuti Focused Group Discussion (FGD) di Hotel Sheraton Yogyakarta pada 7-8 Desember 2023.
FGD dengan membahas topik tentang Kebijakan dan Produk BI Terkini yang diadakan oleh Departemen Komunikasi Bank Indonesia (Dekom BI) ini merupakan salah satu bentuk transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan tugas dari BI.
Menurut Nita A Muelgini, Direktur Dekom BI, materi FGD meliputi (1) Kebijakan pengembangan UMKM dan perlindungan konsumen; (2) Diseminasi produk hasil survei BI; (3) Kebanksentralan pasca UU Nomor 4 thun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK) serta (4) isu editorial yang menjadi perhatian media massa nasional.
Pada hari pertama kegiatan, peserta mendapat materi dari Hery Trianto (Direktur Bisnis Indonesia) tentang isu dan perkembangan terkini media di Indonesia. “Disrupsi digital saat ini berdampak pada banjir informasi, semakin tipis antara yang benar dan palsu, publik cenderung skeptis dan konvergensi media,” katas Hery.
Menurut Hery, beberapa hal yang dibutuhkan media adalah (1) Keterbukaan informasi; (2) Kesalahan apapun bisa diterima namun kebohongan sulit diterima; (3) Penyampaian infromasi cepat dan berbobot dan (4) Informasi yang relevan dengan kebutuhan.
Selanjutnya seluruh peserta FGD melakukan kegiatan Team Building di Kawasan Wisata Puncak Becici, Dlingo, Bantul, DIY. Menurut Henry Nosih Saturwa, Asisten Direktur Dekom BI tujuan kegiatan Team Building adalah untuk memperarat jaringan komunikasi dan team work di antara akademisi dan peneliti yang terwadahi dalam Forum Komunikasi Akademisi Penulis Kebijakan Bank Indonesia (Forum APIK BI).
Setelah kegiatan tersebut dilanjutkan dengan berwisata di Kawasan Becici dan sekitarnya dengan kendaraan jip yang disiapkan oleh pengelola wisata lokal.
BACA JUGA:
- Ibrahim Gantikan Budiharto Setyawan sebagai Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY
- Sektor Perbankan Tetap Optimis di Tengah Volatilitas Kondisi Global dan Dinamika Makro Ekonomi Domestik
Sementara pada hari kedua kegiatan FGD dibagi 3 sesi dengan topik yang berbeda-beda. Sesi pertama tentang Kebijakan Pengembangan dan Perlindungan Konsumen. “Dalam pengembangan UMKM, strategi BI fokus pada menerapkan korporatisasi, mengembangkan kapasitas dan membantu pembiayaan UMKM,” kata Sri Noerhidajati, Kepala Divisi, Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Kondusmen BI.
Selanjutnya program kerja utama adalah korporatisasi Klaster Pangan, UMKM Ekspor, UMKM Hijau, UMKM Pariwisata dan UMKM Manufaktur. Untuk program kerja utama yang lain adalah akses keuangan UMKM, pengembangan kelompok subsisten dan pengembangan UMKM Digital.
Sesi kedua membahas topik literasi statistik, khususnya hasil survei yang dilaksanakan oleh BI. “Hasil Survei Bank Indonesia dibutuhkan dalam proses penyusunan analisis dan rekomendasi kebijakan BI,” kata Herina Prasnawaty (Kepala Divisi, Departemen Statistik BI).
Menurut Herina, beberapa produk survei BI antara lain (1) survei konsumen, (2) survei penjualan eceran, (3) survei harga property residensial primer, (4) survei property komersial, (5) survei perbankan, (6) survei permintaan dan pembayaran perbankan, (7) survei kegiatan dunia usaha dan (8) promp manufacturing index. Hasil hasil survei BI tersebut dimanfaatkan oleh lembaga lain (BPS, OECD dsb), akademisi dan peneliti, media cetak dan online.
Sesi ketiga membahas Kebanksentralan pasca UU Nomor 4 tahun 2023 tentang PP2SK. “Menurut UU Nomor 4 tahun 2023, tujuan BI adalah mencapai stabilitas nilai Rupiah, memelihara stabilitas sistem pembayaran, dan turut menjaga stabilitas sistem keuangan dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Huriah (Dekan BI Institute).
Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu tugas Bank Indonesia adalah menetapkan dan melaksanakan kebijakan makroprudensial. Menurut Huriah, kebijakan makroprudensial diimplementasikan dengan upaya mendorong intermediasi yang seimbang, berkualitas, dan berkelanjutan; memitigasi dan mengelola risiko sistemik; serta meningkatkan inklusi ekonomi, inklusi keuangan, dan keuangan berkelanjutan.
“Kegiatan FGD yang dilaksanakan oleh Dekom BI bagi akademisi dan peneliti perguruan tinggi sangat bermanfaat,” kata Haryo Kuncoro (Guru Besar UNJ) dan koordinator Forkom APIK BI.
Menurut Haryo, kegiatan tersebut dapat meningkatkan jaringan komunikasi sehingga akademisi dan peneliti dapat berkolaborasi dalam riset, publikasi hasil riset di jurnal bereputasi dan artikel di media massa. “Kegiatan FGD oleh Dekom BI bagi akademisi dan peneliti pada tahun depan diharapkan tetap dilaksanakan di lokasi yang berbeda,” harap Y Sri Susilo, Dosen FBE UAJY, salah satu anggota Forkom APIK BI dalam siaran pers yang diterima beritabernas.com, Jumat 8 Desember 2023. (lip)
There is no ads to display, Please add some