beritabernas.com – Kurator Kuss Indarto bersama 15 perupa yang lahir atau tinggal di Bantul, dan lintas generasi akan menggelar pameran seni rupa di Pendhapa Art Space Bantul mulai 6 September hingga 10 September 2023.
Pameran dengan tema Amongpraja: Amongjiwa yang akan dibuka Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih pada hari Rabu 6 September 2023 pukul 10.00 WIB ini diadakan sebagai bagian dari rangkaian kegiatan peringatan 11 Tahun Undang-Undang Keistimewaan DIY. Pameran diadakan oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Bantul yang didukung Dana Keistimewaan (Danais) DIY.
Kurator Kuss Indarto dalam siaran pers, Senin 4 September 2023, mengatakan, para perupa yang akan mengikuti pameran kali ini adalah Ampun Sutrisno, Dunadi, Haafizh Ihsannagi, HarindArvati, Ikhman Mudzakir, Kuat, Ledek Sukadi, Mujiyono, Petrus Herjaka, Priyaris Munandar, Rismanto, Subandi Giyanto, Suraji, Wiyadi dan Yaksa Agus.
Dalam acara pembukaan pameran pada Rabu 6 September 2023 pukul 10.00 WIB, Bupati H Abdul Halim akan melukiskan cat di atas kanvas. Hal ini sebagai penanda dimulainya pameran.
BACA JUGA:
- Gubernur DIY: Museum Memiliki Peran Penting dalam Memperkuat Identitas Budaya dan Sejarah
- Kelompok Sandiwara Berbahasa Jawa Sedhut Senut Semarakkan HUT RI di Kampug Tegalsari
- 10 Juara Senandung Nusantara 2023 Masing-masing Menerima Hadiah Rp 10 Juta
Menurut Kuss Indarto, dengan pameran ini masyarakat diajak untuk mengenal salah satu potongan sejarah melalui pendekatan seni rupa. Karena untuk mempelajari sejarah tentu tidak hanya melalui buku, melainkan juga melalui media seni rupa yang mulai akrab dalam aktivitas keseharian masyarakat.
“Dalam kegiatan ini seni rupa difungsikan sebagai media pembelajaran sejarah, tentu dengan perspektif yang khas seniman seni rupa,” kata Kuss Indarto.
Dikatakan, UU tentang Keistimewaan DIY yang sudah berusia 11 tahun mengatur banyak hal, termasuk tentang kebudayaan. Sejarah keistimewaan DIY yang cukup lama, dan Kabupaten Bantul sebagai salah satu bagian dari wilayah DIY, juga mendukung keistimewaan DIY melalui berbagai kegiatan yang dilaksanakan di wilayah Bantul. Pameran ini juga dapat menjadi ruang ekspresi bagi para perupa Bantul untuk mengapresiasi tema Keistimewaan DIY.
“Banyak karya seniman peserta pameran ini yang membuat interpretasi atau penafsiran atas tema pameran Amongpraja: Amongjiwa. Interpretasi visual itu relatif kompleks dan menyangkut berbagai perikehidupan. Karya-karya tersebut kiranya dapat memberi pengayaan persepsi dan perspektif tentang masalah keistimewaan,” kata kader PSI (Partai Solidaritas Indonesia) ini seraya menambahkan bahwa pameran seni rupa ini dibuka untuk umum. (*/lip)
There is no ads to display, Please add some