beritabernas.com – Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) memberikan panduan moral bagi umat Kristiani dalam menentukan pilihan pada Pemilu 14 Pebruari 2024.
Dalam panduan moral yang disampaikan secara terpisah itu, KWI dan PGI memberikan kriteria pemimpin bangsa, tanpa menyebut nama apalagi nomor urut.
Dalam sidang Sinodal pada November 2023 lalu, KWI mengeluarkan 6 kriteria calon pemimpin bangsa Indonesia di masa depan. Pertama, pemimpin yang memegang teguh Pancasila dan UUD 1945; kedua, menghormati kebhinekaan; ketiga, mempunyai integritas tinggi bagi kemajuan bangsa; keempat, mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi atau golongan; kelima, pemimpin yang mempunyai keberpihakan kepada kaum kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel; dan keenam, memiliki rekam jejak yang teruji dan yang menjunjung tinggi martabat kemanusiaan.
Sementara menurut PGI, kriteria pemimpin bangsa adalah orang yang taat hukum, etika, kepatutan. “Kita hanya bisa mengimbau masyarakat untuk menegakkan (memilih calon pemimpin bangsa) yang taat hukum, etika, kepatutan. Kriteria tersebut sangat penting bagi umat untuk memilih calon pemimpin bangsa. Kalau Gereja tidak berbicara tentang etika, kepatutan, hukum (maka) buat apa kita hadir di negeri ini. Itu jelas menjadi sikap dari PGI dan Gereja-Gereja Indonesia,” kata Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia Pendeta Gomar Gultom kepada wartawan usai kunjungan resmi Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3 yang didukung Partai Perindo, Ganjar Pranowo, ke Kantor PGI di Salemba, Jakarta Pusat, Senin 22 Januari 2024.
Dalam kunjungan resmi ke Kantor KWI, Ganjar Pranowo didampingi Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid dan Ketua Umum DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo.
BACA JUGA:
- Gereja Katolik dan Gereja-Gereja Kristen di Yogyakarta Doakan Pemilu Berlangsung Damai
- Umat Kristiani di Yogyakarta Sangat Antusias Mengikuti Ibadah Oikumene
Vikep Yogyakarta Timur Romo Andrianus Maradiyo Pr dalam sambutan pada acara penutup doa oikumene di Gereja St Maria Assumpta Babarsari, Selasa 23 Januari 2024, mengatakan, pada 14 Februari 2024, kita akan mengadakan pesta demokrasi. Kita berharap pemilu 2024 ini berjalan dengan lancar, aman dan damai.
“Jangan sampai karena perbedaan pilihan menjadikan perpecahan dan ketidakrukunan di antara kita. Kita berdoa semoga pemilu tahun 2024 akan terpilih pemimpin-pemimpin yang memegang teguh Pancasila dan UUD 1945; menghormati Kebhinekaan; mempunyai integritas tinggi bagi kemajuan negara; mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi atau golongan; mempunyai keberpihakan kepada kaum kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel; memiliki rekam jejak yang terpuji; dan yang menjunjung tinggi martabat manusia, seperti dipesankan dalam Sidang KWI November 2023,” kata Romo Maradiyo. (lip)
There is no ads to display, Please add some