Emmy Kuswandari, Mengganti Tinta dengan Strategi Public Relation 

beritabernas.com – Dalam dunia komunikasi dan media yang dinamis, perjalanan Emmy Kuswandari dari jurnalistik ke public relations merupakan salah satu kisah yang menarik. Berasal dari Yogyakarta, Emmy memulai karirnya sebagai penyiar radio di Radio Sonora selama masa studinya di Universitas Atmajaya Yogyakarta.

Kemudian, perjalanannya membawanya ke ibu kota, di mana ia mengasah keahliannya sebagai jurnalis di bawah bimbingan almarhum Aristides Katoppo di Harian Sinar Harapan.

Etos jurnalistik Emmy sangat dipengaruhi oleh nasihat mentornya: Kritiklah dirimu sendiri terlebih dahulu, sebelum kamu dikritik oleh orang lain (pembacamu). Prinsip yang didapat dari mentornya saat belajar jurnalistik di Gema Bernas ini membimbingnya melalui 11 tahun pengalaman melaporkan berbagai cerita, dari lokal hingga nasional.

Emmy mengaku tak ada waktu untuk beradaptasi dengan profesi baru ini. Ibarat serdadu, ia langsung terjun di medan pertempuran. “Saya langsung berhadapan dengan isu-isu besar, seperti kasus illegal logging,” ungkapnya.

Di tengah kesibukan, Emmy rajin ikut kegiatan lari di berbagai event dan daerah. Foto: Dok pribadi

Emmy bertugas menangani urusan komunikasi Sinar Mas, yakni mendukung dan menjembatani berbagai pilar bisnis di bawah Sinar Mas Grup. Sejak 2012, Emmy bertugas di Asia Pulp and Paper (APP) Sinar Mas, khusus menangani komunikasi untuk media.

Kebahagiaan PR

Perempuan yang hobi jogging, sepedaan, off road dan pecinta alam ini menangani isu beragam. Mulai dari isu kebakaran, sosial, sampai yang paling seru, perkembangan media sosial yang maha dahsyat. “Khusus yang terakhir, sungguh mengasyikkan. Saya banyak belajar. Salah satunya, belajar memetakan sosial media yang sangat cair,” ujarnya.

Sudah tak terhitung berapa kali Emmy pergi ke hutan di Sumatra. Dua kali mengikuti ekspedisi memasangkan kalung GPS Collar ke gajah yang hidup di koloni gajah di hutan wilayah Ogan Komiring Ilir, Sumatera Selatan. Pengalaman menegangkan berhadapan dengan gajah liar yang begitu dekat. 

Bersama tim, Emmy mengangkat keberadaan para petani yang selama ini mendapat pendampingan dari APP Sinar Mas melalui program Desa Makmur Peduli Api (DMPA). Bagian dari strategi komunikasi itu tanpa diduga membawa salah satu dari petani tadi menerima apresiasi sebagai satu dari 74 ikon perubahan dari Indonesia di acara Konferensi Perubahan Iklim (COP) ke-22 yang diselenggarakan di Maroko.

BACA JUGA:

Emmy meyakini dalam menjalankan perannya, PR bukanlah pemain tunggal. Melainkan menjahit  kerja sama dengan berbagai divisi dan menyatukan visi top management. “Bagi saya, kebahagiaan sebagai seorang PR adalah ketika kita berhasil mengangkat sosok yang tak tampak dalam rantai pekerjaan menjadi hero yang menginspirasi banyak orang,” katanya.  

Hidup adalah Pesta

Sehari-hari Emmy datang ke kantor, buka laptop, lalu menulis apa yang ada di dalam pikirannya. Motto hidupnya adalah: hidup adalah pesta, oleh karena itu harus dirayakan. Ia berusaha mengatur hidupnya agar seimbang dengan aktif bergaul di luar kehidupan kantor. Salah satunya, bergabung dengan komunitas lari Sinar Mas Runners dan Skolari, Yayasan Syair Kehidupan, gerakan Perempuan Berkebaya, dan banyak lagi. Emmy juga hobi bersepeda, berkemah, trail run, sampai memancing di laut. Aktivitas itu kerap ia lakukan bersama keluarga dan rekan media. Prinsipnya, bertemanlah dengan tulus, bukan karena pekerjaanmu.

Jiwa penyiar ternyata tetap ada meski profesi ini sudah ditekuni puluhan tahun lampau. Jadilah ia mengasah kemampuan sebagai master of ceremonies (MC). Sesekali melakukan coaching untuk profesi ini. Kemampuannya untuk terlibat dan mendidik dalam berbagai pengaturan mencerminkan pemahaman mendalamnya tentang dinamika komunikasi. Sebagai coach, ia menggali potensi olah suara dan kepercayaan diri terbaik dari coachee. 

Sebagai MC, kehangatan dan karismanya meningkatkan acara yang ia pandu, kemampuannya untuk berinteraksi dengan audiens dan menghidupkan suasana acara menunjukkan kemahirannya dalam membangun hubungan dan menyampaikan pesan dengan efektif.

Pembelajar 

Perjalanan Emmy Kuswandari dari jurnalistik ke public relations menggambarkan transisi yang luar biasa, ditandai dengan pembelajaran berkelanjutan, kemampuan beradaptasi, dan hasrat untuk membawa cerita yang belum diceritakan ke depan. Kehidupannya, perpaduan antara ketegasan profesional dan gairah pribadi, benar-benar menggambarkan semangat merayakan hidup dalam segala aspeknya.

Emmy Kuswandari saat menjalani profesi sebagai MC di acara fashion show, belum lama ini di Jakarta. Foto: Dok pribadi

Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya menambah wawasan profesionalnya, tetapi juga membantu dalam memperluas jaringan dan pengaruhnya. Dengan keterampilan ini, Emmy membuktikan bahwa ia bukan hanya seorang profesional yang mampu beradaptasi dengan perubahan, tetapi juga seorang pemimpin dan inspirator dalam bidangnya.

Emmy Kuswandari, dengan segala pencapaiannya dan kontribusi terhadap bidangnya, adalah contoh nyata dari seorang profesional yang terus berkembang dan berkontribusi bagi masyarakat dan industri. Ini dibuktikan dengan pencapaiannya mendapatkan penghargaan Insan PR 2022 dari PR Indonesia. 

Dua tahun terakhir, ia mendukung di belakang layar kegiatan fashionshow untuk kegiatan amal. Ketika ditanya kenapa selalu sibuk, ia menjawab, kesibukan itu dilakukan untuk menunggu waktu tua dengan bahagia dan sehat. Di sela kesibukannya, ia rajin untuk datang ke pertunjukan seni. 

Emmy Kuswandari seperti tiada pernah berhenti. Terus bekerja, berkarya seraya mengembangkan kompetensi diri. Kesehariannya tak lagi bergelut dengan tinta menulis berita. Kini ia melakoni berbagai aktivitas yang membutuhkan strategi dalam public relation. (Anton Sumarjana, Jakarta)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *