Erasmus+CBHE Membangun Jejaring Lewat Program iHiLEAD Bersama 7 PT di Indonesia

beritabernas.com – Erasmus+Capacity Building in the field of Higher Education (CBHE) membangun jejaring (network) melalui program Indonesian Higher Education Leadership (iHiLEAD). Dalam program ini, Erasmus+CBHE menjalin kerjasama dengan 7 perguruan tinggi (PT) di Indonesia, termasuk UII dan perguruan tinggi di Inggris, Spanyol dan sebagainya.

Program Indonesian Higher Education Leadership (iHiLEAD) merupakan implementasi dari hibah Erasmus+ CBHE yang diterima UII bersama University of Gloucestershire di Inggris, International School for Social and Business Studies di Slovenia dan University of Granada di Spanyol serta 6 perguruan tinggi di Indonesia dan Ditjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI.

(Baca juga: Mahasiswa Prodi HI UII Perlu Menyumbangkan Pemikiran untuk Mengatasi Masalah Global)

Menurut Director of Master of Arts Higher Education Leadership and Management, University of Gloucestershire, UK, David Dawson PhD FCIPD SHEA, projek iHiLEAD merupakan salah satu agenda untuk membangun jejaring perguruan tinggi di dunia, termasuk di Indonesia.

Pelatihan Percontohan untuk Program Pengembangan Manajemen Kepemimpinan (Pilot of Staff Training Workshop for Leadership Management Development Program) dimulai Senin 11 Juli 2022 dan akan berlangsung hingga 15 Juli 2022 di Kampus UII. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Selain itu, program ini juga untuk merespon perubahan zaman dan tantangan yang dihadapi perguruan tinggi ke depan. “Kita harus mengganti dan menyesuaikan level kepemimpinan perguruan tinggi yang ada untuk menghadapi sekaligus mengatasi tantangan di masa depan,” kata David Dawson dalam jumpa pers di GKU Dr Sardjito Kampus Terpadu UII, Senin 11 Juli 2022.

(Baca juga: Mahasiswa Prodi HI UII Perlu Melantangkan Islam yang Mengandung Nilai-nilai Universal)

David Dowson mengatakan, setiap lini pendidikan harus bertransformasi ke arah yang lebih baik. Hal ini menuntut adanya pemimpin perguruan tinggi yang berkualitas. Karena itu, melalui program ini, ia berharap dapat melahirkan pemimpin perguruan tinggi yang mampu menghadapi dan mengatasi tantangan yang ada.

Ia juga berharap program ini bisa bertahan dan berkelanjutan guna menjaga tali relasi yang telah dibangun dari setiap institusi yang terlibat.

Pada Senin 11 Juli 2022 Pelatihan Percontohan untuk Program Pengembangan Manajemen Kepemimpinan (Pilot of Staff Training Workshop for Leadership Management Development Program) dimulai dan akan berlangsung hingga 15 Juli 2022 di Kampus UII.

Jumpa pers tentang Program iHiLEAD di Kampus UII, Senin 11 Juli 2022. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Dalam acara pembukaan program tersebut, Rektor UII Prof Fathul Wahid ST MSc PhD mengatakan, program ini bertujuan untuk mengembangkan modul sekolah kepemimpinan bagi calon pemimpin perguruan tinggi. Program ini sudah berjalan lebih dari setahun sejak 2021 lalu.

Menurut Prof Fathul Wahid, modul yang sudah ada akan diujicoba bagi setiap dosen dan tenaga kependidikan selaku partisipan selama seminggu ke depan. Setelah mengikuti pelatihan ini, mereka diharapkan lebih siap untuk menjadi pemimpin perguruan tinggi ke depan.

Dikatakan, agenda ini juga menjadi ajang refleksi bagi setiap pemimpin perguruan tinggi yang ada. Karena pengalaman setiap orang berbeda-beda dalam memimpin. Dalam mengatur dan mengorganisasi institusi menjadi begitu menantang, karena kita memiliki perbedaan dalam mengatur dan mencari gaya kepemimpinan yang cocok.

Sementara Dr-Ing Ir Ilya Fadjar Maharika MA IAI, Project Leader Erasmus+ iHiLead UII, dalam jumpa pers mengatakan bahwa tujuan utama program ini untuk menjalin relasi dan menciptakan lembaga yang dapat menginisiasi pengembangan calon pemimpin di perguruan tinggi ke depan.

Seperti disampaikan David Dowsen, menurut Ilya Fadjar Maharika, program ini juga sebagai bahan refleksi bagi setiap pemimpin yang ada. Artinya ada pengetahuan dan keterampilan yang bisa dibagikan antara setiap pemimpin. Pemimpin muda ke senior dan sebaliknya, bisa saling berbagi pengetahuan antar generasi.

Selain itu, menurut mantan Wakil Rektor I UII ini, modul yang dikembangkan dalam kurikulum program ini akan dijalankan secara bertahap dalam tiga fase. Fase pertama membangun inisiatif, fase kedua projek perubahan dan berakhir di fase ketiga yakni menebar manfaat.

“Dengan kata lain terlepas dari gagal atau tidaknya, projek hasilnya sudah ada. Mereka akan melakukan proses reflektif. Proses ini memastikan para pemimpin dapat menyelesaikan masalah yang lebih menantang lagi ke depan,” kata Ilya Fadjar Maharika.

Wakil Rektor Bidang Kemitraan & Kewirausahaan UII Ir Wiryono Raharjo M.Arch PhD yang juga hadir dalam jumpa pers mengatakan bahwa program ini merupakan salah satu strategi untuk mengembangkan relasi yang lebih luas, baik dalam skala lokal maupun global.

Karena itu ia berharap program ini menjadi kesempatan baik bagi setiap institusi yang mengikuti program tersebut. “Diharapkan akan terjadi sinergi antara anggota konsorsium untuk mengembangkan kemitraan selanjutnya di bidang lain,” kata Wiryono Raharjo. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *