Wisuda 1.575 Lulusan Periode Pertama 2024/ 2025, Ini Pesan Rektor UII Prof Fathul Wahid

beritabernas.com – UII kembali meluluskan 1.575 mahasiswa, yang terdiri dari 9 doktor, 125 magister, 1.323 sarjana, 86 sarjana terapan dan 32 ahli madia. Para lulusan tersebut diwisuda pada periode pertama tahun akademik 2024/2025 di AuditoriumKH Abdulkahar Muzakkir Kampus Terpadu UII, Sabtu 28 September dan Minggu 29 September 2024.

Dengan demikian, hingga saat ini UII sudah meluluskan lebih dari 128.873 alumni yang sudah menunaikan beragam peran, baik di dalam negeri maupun mancanegara.

Pada kesempatan itu, Rektor UII Prof Fathul Wahid ST MSc PhD berbagi beberapa pemikiran yang diambil dari buku Framers: Make Better Decisions in the Age of Big Data (Cukier, Mayer-Schönberger & de Vericourt, 2021).

Rektor UII Prof Fathul Wahid mengaku sengaja menyampaikan sambutan dengan mengutip buku dengan beberapa alasan. “Saya ingin mengirim pesan tentang arti penting membaca buku dan literatur lain. Karena setiap buku adalah guru yang diam, memberi kita pelajaran hidup tanpa batas waktu dan ruang. Di saat yang sama, buku adalah teman yang setia, yang selalu siap menginspirasi dan menuntun kita kapan pun dibutuhkan,” kata Fathul Wahid.

Rektor UII Prof Fathul Wahid mewisuda salah satu dari 9 lulusan Program Doktor dalam acara wisuda periode pertama tahun akademik 2024/2025 di AuditoriumKH Abdulkahar Muzakkir Kampus Terpadu UII, Sabtu 28 September dan Minggu 29 September 2024. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Menurut Rektor UII, buku membentuk pikiran yang tajam dan hati yang terbuka. “Membaca adalah investasi terbaik untuk masa depan. Membaca buku bukan hanya tentang menambah pengetahuan, tapi juga tentang memperkaya jiwa dan memperhalus cara pandang kita terhadap dunia,” kata Rektor UII.

Kembali ke buku Framers, Fathul Wahid mengatakan bahwa dalam kehidupan ini, keputusan yang dibuat tidak hanya ditentukan oleh data atau fakta yang ada di hadapan kita. Sebaliknya, keputusan-keputusan itu dipengaruhi oleh cara kita membingkai masalah, bagaimana kita memahami dan menafsirkan situasi.

“Cara kita ‘membingkai’ ini adalah kemampuan yang sangat manusiawi, yang melibatkan pemikiran kreatif, intuisi, dan imajinasi. Kemampuan kita untuk membingkai masalah dengan baik tetap menjadi kunci dalam pengambilan keputusan,” kata Fathul Wahid.

Pembingkaian (framing) atau cara kita memandang dunia, menurut Fathul Wahid, adalah lensa yang menentukan mana aspek dari sebuah masalah yang perlu diperhatikan dan mana yang bisa kita abaikan. Apa yang tampaknya sulit atau membingungkan bisa menjadi lebih sederhana hanya dengan melihatnya dari sudut pandang yang berbeda.

“Oleh karena itu, saya mengajak saudara untuk terus membangun kerangka berpikir yang kuat dalam menghadapi masalah-masalah di masa depan. Sebuah kerangka yang tidak hanya melihat masalah secara dangkal, tetapi juga mampu menemukan kausalitas attau hubungan sebab-akibat alam setiap keputusan yang saudara buat,” kata Rektor UII.

BACAJUGA:

Fathul Wahid juga mengingatkan bahwa di saat menghadapi pilihan-pilihan penting dalam karier dan kehidupan pribadi, jangan lupa untuk mempertimbangkan counterfactuals yaitu berpikir tentang kemungkinan-kemungkinan lain. Apa yang akan terjadi jika pilihan berbeda yang diambil? Pertanyaan “Bagaimana jika?” ini membantu kita melihat dunia secara lebih luas dan menyadari bahwa setiap keputusan memiliki banyak jalur alternatif.

“Jangan takut pada batasan yang dihadapi. Batasan (constraints), bukanlah halangan, melainkan peluang untuk berpikir kreatif. Dalam dunia yang serba terbatas, seringkali justru kreativitas tumbuh. Dengan kemampuan me-reframing atau melihat kembali masalah dari perspektif baru, saudara bisa menemukan solusi-solusi yang belum pernah terpikirkan sebelumnya,” katanya.

Dikatakan, belajar (learning) adalah kunci untuk membangun kerangka berpikir yang lebih baik. Pengalaman hidup akan terus memberikan pelajaran berharga dan penting bagi saudara untuk terus mengasah kemampuan dalam membingkai masalah secara efektif. Belajar dari kesalahan, mengubah cara berpikir, dan berkembang adalah bagian dari perjalanan yang akan dilalui.

Di dunia yang semakin kompleks dan penuh ketidakpastian, penting untuk tidak terpaku pada satu cara pandang saja. Saudara harus menghargai pluralisme, yaitu kemampuan untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Keputusan terbaik sering kali dihasilkan dari kombinasi berbagai perspektif dan pandangan. Jangan ragu untuk mendengarkan ide-ide yang beragam dan terbuka terhadap cara berpikir yang baru.

Sebagian dari 1.575 lulusan UII diwisuda pada periode pertama tahun akademik 2024/2025 di AuditoriumKH Abdulkahar Muzakkir Kampus Terpadu UII, Sabtu 28 September dan Minggu 29 September 2024. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Namun, di tengah semua ini, tetaplah waspada terhadap kerangka berpikir Saudara sendiri. Kewaspadaan (vigilance) adalah kemampuan untuk terus menguji dan mempertanyakan asumsi-asumsi yang Saudara buat. Jangan sampai terjebak dalam keyakinan bahwa satu cara pandang sudah pasti benar. Dunia ini terus berubah, dan kita juga harus fleksibel dalam cara kita berpikir dan mengambil keputusan.

“Di hadapan saudara terbentang masa depan yang penuh dengan peluang, tetapi juga tantangan. Saya percaya bahwa dengan kemampuan untuk membingkai masalah dengan baik, terus belajar, serta berpikir secara pluralis dan waspada, Saudara akan mampu membuat keputusan yang tidak hanya baik untuk diri sendiri, tetapi juga untuk masyarakat dan dunia di sekitar saudara,” kata Rektor UII.

Rektor UII juga mengingatkan bahwa kehidupan kampus tidak hanya membekali mahasiswa dengan beragam kecakapan. Ada harta karun lain yang sering dilupakan yakni kampus adalah tempat menyemai dan membangun jaringan.

“Karenanya, mumpung masih segar, sebagai alumni, saya juga mengajak Saudara untuk bergabung dengan Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII) di daerah tempat Saudara nanti berkarya. Insyaallah dengan demikian, Saudara akan tetap terhubung dengan sumber energi positif yang saling mengingatkan dan saling meningkatkan,” ajak Rektor UII. (lip)



























































































There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *