SCM Memainkan Peran Penting dalam Mendukung UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi IKN

beritabernas.com – Supply Chain Management (SCM) atau manajemen rantai pasok mulai dari perencanaan, pengelolaan dan aktivasi produk sangat penting dalam mendukung UMKM dan pertumbuhan ekonomi IKN (Ibu Kota Nusantara).

Sementara kunci sukses dalam mengoptimalkan SCM adalah dengan digitalisasi, kolaborasi dan dukungan pemerintah. Dengan demikian, potensi IKN sebagai pusat ekonomi (baru) akan semakin kuat dengan SCM yang efisien dan terintegrasi.

Demikian kesimpulan Kuliah Umum dan Berbagi Pengalaman Terbaik dengan tema Tantangan Model Pengembangan UMKM dan Superhub Ekonomi Nusantara yang diadakan oleh Program Studi Rekayasa Industri, Program Doktor FTI UII. Kuliah umum tersebut menghadirkan narasumber Prof Dr Ir Elisa Kusrini MT CPIM CSCP, SCOR_P, Ketua Program Studi Rekayasa Industri, Program Doktor FTI UII dan Dosen/Guru Besar bidang Ilmu Manajemen Rantai Pasok Jurusan Teknik Industri FTI UII, Dr M Ir H Fitriansyah ST MM (Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah, Provinsi Kalimantan Timur ) dan Dr Ir Agus Mansur ST M.Eng.Sc., IPU (Wakil Dekan bidang Sumber Daya FTI UII dan Dosen Jurusan Teknik Industri FTI UII) dengan moderator Didin Dwi Novianto ST M.LSCM.

Menurut Prof Elisa Kusrini, saat ini banyak perusahaan dan organisasi terkemuka telah mengadopsi kerangka model SCOR. Penelitian tentang pengukuran kinerja menggunakan SCOR telah dilakukan di berbagai bidang seperti perusahaan manufaktur, minyak dan gas, industri makanan minuman, industri tekstil, industri kulit dan industri batik, industri jasa, perhotelan dan pariwisata, dan lain-lain. 

Ketiga narasumber (dari kiri ke kanan) Agus Mansur, Fitriansyah dan Elisa Kusrini. Foto: Jeri Irgo

Dalam menerapkan model SCOR, kata Prof Elisa Kusrini, perusahaan menggunakan berbagai macam pendekatan yaitu menggabungkan SCOR dengan metode lain seperti Balanced Scorecard, Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS), Quality Function Deployment, Analytical Hierarchy Process (AHP) dan simulasi dengan SCOR.

Dari implementasi model SCOR tersebut, meurut Prof Elisa, belum ada standarisasi langkah detil bagaimana continous improvement dan keberlanjutan dari peningkatan kinerja dilakukan. Penelitian penerapan model  SCOR menggunakan model continous improvement SCOR Racetrack yang dicustomisasi dan disesuaikan dengan karakteriktik supply chain, khususnya di UKM, masih terbatas. 

Menurut Prof Elisa, UMKM IKN memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Peningkatan kinerja rantai pasok UMKM memiliki peranan penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat IKN dan sekitarnya. Karena itu, model DMAIC-SCOR RACETRACK dapat digunakan untuk membantu dalam tata kelola dan peningkatan kinerja rantai pasok UMKM.

“Kontribusi kita sangat dibutuhkan dalam peningkatan kinerja, khususnya rantai UMKM di IKN dan di Indonesia,” kata Prof Elisa Kusrini.

Sementara Dr Ir Agus Mansur menyebut peluang dan tantangan di IKN. Sebagai pusat ekonomi baru, pusat inovasi dan teknologi, konektivitas regional serta pengembangan ekonomi hijau, SCM berperan penting dalam memastikan bahwa barang dan jasa dapat didistribusikan secara efisien, tepat waktu dan dengan biaya yang optimal.

Menurut Agus Mansur, SCM meningkatkan kecepatan dan kualitas distribusi dengan mengurangi hambatan dalam rantai pasok, meminimalkan biaya logistik dan memastikan ketersediaan produk di pasar, sehingga mendukung kepuasan pelanggan dan kelancaran bisnis.

Pusat ekonomi baru

Sementara Dr M Ir H Fitriansyah ST MM menyebutkan pertumbuhan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai pusat ekonomi baru di Indonesia maupun tantangan dan peluang bagi UMKM di sekitar IKN. Dikatakan, pentingnya SCM dalam mendukung ekosistem UMKM yang efisien dan berdaya saing serta prlunya model SCM untuk mendukung SuperHub Ekonomi Nusantara.

Selaras dengan tema pembangunan Pulau Kalimantan, maka menurut Fitriansyah, yang menjadi salah satu hal penting adalah mendorong kolaborasi dan kerjasama antar daerah melalui tema pembangunan yang mendukung Superhub Ekonomi Nusantara.

BACA JUGA:

Dengan peran Kalimantan sebagai Superhub Ekonomi Nusantara maka diperlukan penguatan di berbagai sektor dengan memanfaatkan ruang dan kawasan yang telah direncanakan. Dalam jangka menengah dan panjang, rencana pembangunan daerah mitra di Kalimantan Timur dapat difokuskan pada upaya mendorong pengembangan potensi Kaltim sebagai bagian dari upaya transformasi dan akselerasi ekonomi serta menangkap peluang dari Pembangunan IKN.

Kemudian, disusun perencanaan dan melakukan pengembangan infrastruktur yang holistik dan berjangka panjang untuk memaksimalkan potensi multiplier. Selain itu, disusun strategi sistem pendidikan yang siap menghadapi masa depan dan menjadi salah satu daerah supply talenta regional Kalimantan. T

Kemudian, perlu menyiapkan strategi pendanaan pembangunan, baik yang bersumber dari APBN dan APBD maupun pendanaan alternatif lainnya dalam mendukung Kalimantan sebagai Superhub Ekonomi Nusantara.

Untuk mewujudkan hal-hal tersebut maka beberapa langkah yang perlu dilakukan. Pertama, perlu membangun pusat distribusi terpadu di sekitar IKN; kedua, meningkatkan konektivitas transportasi antar wilayah; dan ketiga, mengembangkan sistem manajemen inventori berbasis teknologi untuk UMKM. (*/lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *