Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto: Raih Kemenangan di Pilkada Harus dengan Cara Jujur dan Bermartabat 

beritabernas.com – Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan bahwa untuk meraih kemenangan di Pilkada serentak 27 November 2024 harus dengan cara yang jujur dan bermartabat.  Sikap jujur dan patuh pada etik moral menjadi pondasi yang baik guna meraih kepercayaan rakyat dan menang di Pilkada. 

“Pilkada ini kerja politik. Saatnya berlomba merebut hati dan pikiran dengan menawarkan ide, gagasan, program kegiatan untuk merebut kepercayaan rakyat,” kata Eko Suwanto, Anggota DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan yang juga alumni Lemhannas ini.

Dalam acara dialog dengan wartawan di DPRD DIY, Selasa 5 November 2024, Eko Suwanto memberikan catatan berkaitan dengan adanya berita rilis survei oleh IPDA yang disebut ada kontroversi. Ada bau propaganda dan dipertanyakan validitas maupun basis ilmiah metodologi pelaksanaan survei. 

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto dalam dialog dengan wartawan di DPRD DIY, Selasa 5 November 2024. Foto: Dok pribadi

Sebagaimana termuat di beberapa media, menurut Eko Suwanto, IPDA yang tidak terdaftar dalam Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia atau Persepi inimerilis hasil survei Pilkada Kota Yogyakarta yang datanya diambil pada 21-25 Oktober 2024 dengan klaim jumlah responden 1.200.

“Penggiringan opini oleh paslon tertentu ini, dengan mempertontonkan hasil survei oleh lembaga yang bukan anggota Persepi menjadi pertanyaan publik. Tidak ada data yang secara terbuka disampaikan ke publik selain angka-angka. Masyarakat Jogja berharap lembaga ini secara jujur membuka metode, responden dan mengungkap secara jujur siapa yang mendanai survei ini,”kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY. 

BACA JUGA:

Tentang survei yang disampaikan dalam rilis berita sebelumnya, Eko Suwanto menyatakan ada beberapa pertanyaan yang menggelitik, setelah mempelajari berita dan menggali informasi dari beberapa pihak. “Catatan saja, IPDA bukanlah lembaga survei yang tercatat dan menjadi anggota Persepi, perkumpulan survei opini publik Indonesia,” kata Eko Suwanto dalam rilis yang dikirim kepada beritabernas.com, Selasa 5 November 2024 malam.

Sejumlah kejanggalan dan pertanyaan di antaranya disebutkan jumlah responden 1.200.  Selain itu, dalam publikasi survei tak dilakukan secara terbuka dalam forum ilmiah. 

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto (kiri). Foto: Dok pribadi

“Belum ketemu, barangkali ada kawan-kawan yang terima laporan survei, ada pertanyaan mengapa tidak ada satu ruang yang menjelaskan, misalnya, lewat dialog terbuka, pengumuman lewat jumpa pers. Survei yang baik tentu butuh metode ilmiah dan akademik. Kejanggalan lainnya juru bicara salah satu paslon di Kota Yogyakarta yang menanggapi hasil survei ini diindikasikan juga salah satu aktifis dari lembaga yang melakukan survei. Jika ini benar wah ya tidak obyektif,” kata Eko Suwanto. 

Eko Suwanto menegaskan, masyarakat Yogyakarta sudah cerdas dalam menentukan pilihan dan memilah informasi. Berkaitan survei pilkada, harus jujur, lembaga harus jelaskan ke publik dibiayai atau mandiri, karena hasilnya dipublikasikan, termasuk menjelaskan metodenya seperti apa. 

“Ilmiah atau tidak. Kita juga mencari tahu jumlah responden 1.200 di mana saja, bagaimana verifikasi data dan seterusnya. Silakan dibuka,” kata Eko Suwanto. (*/lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *