beritabernas.com – Buku pantun pramuka berjudul Jalinan Aksara Bermakn karya Guru MTsN 3 Bantul Drs Sutanto diapresiasi Wakil Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Bidang Abdimas, Lingkungan Hidup, Kehumasan dan Informatika adalah Mayjen TNI Mar (Purn) Yuniar Ludfi.
Waka Kwarnas mengatakan buku tersebut cukup “renyah” untuk dibaca. Selain pilihan katanya mudah dipahami, isinya bermanfaat dan menambah pengetahuan di kalangan anggota pramuka maupun masyarakat umum.
“Buku ini cukup bagus, bisa menjadi referensi para pramuka. Sambil berpantun bertambah pengetahuan kepramukaan,” ungkap Yuniar Ludfi usai menerima buku dari Sutanto saat pembukaan Workshop Pengembangan Kampung Pramuka tingkat nasional di Gazebo Batik, Giroloyo Wukirsari, Imogiri, Bantul, Kamis 14 November 2024 malam.
Sutanto sangat senang buku karyanya diterima Waka Kwarnas. Di sela-sela padatnya agenda workshop ia diberi kesempatan memberikan buku solonya yang ke-27 itu.
BACA JUGA:
- 4 Siswa MTsN 3 Bantul Ikuti Kemah Nasional
- Gerakan Pramuka Perlu Terus Berinovasi dan Mengikuti Perkembangan Zaman
Sebagai aktivis pramuka di Bantul, ia ingin masyarakat di luar anggota pramuka bisa memahami pramuka. Salah satu medianya adalah dengan adanya buku yang dapat memberi informasi seputar pramuka.
Buku tersebut berisi 100 pantun dengan sampiran hal yang terkait dengan Gerakan Pramuka, sedangkan isinya tentang nasihat/ pengingat diri.
Seperti sebelumnya, buku-bukunya diterbitkan melalui Komunitas Yuk Menulis (KYM) pimpinan Vitriya Mardiyati. Sedangkan pengantarnya adalah Dosen UI Anis Ilahi Wahdati MSi yang juga aktivis pramuka purna DKD DIY.
Menurut Anis, buku Jalinan Aksara Bermakna merupakan salah satu bukti kreativitas dan keberpihakan Sutanto terhadap dunia pendidikan yang menginspirasi dan memberdayakan peserta didik. Mempertemukan “Pantun” sebagai karya puisi lama khas Indonesia yang isinya lebih banyak untuk menuntun para pembaca dengan “Pendidikan Kepramukaan” sebagai lembaga pendidikan karakter, merupakan ikhtiar kreatif yang “keren”.
“Pertemuan keduanya dapat disebut sebagai pertemuan “dua wilayah nilai-nilai” untuk saling memperkuat, menebar kebaikan, menginspirasi masa depan, memberdayakan yang lemah dan juga memberi hiburan yang bernas,” kata Anis. (*/lip)
There is no ads to display, Please add some